George Harrison Syndrome

Dua minggu berturut-turut tanpa Kojichuu dan Keyakake, aku juga memutuskan mengambil sedikit break dari J-music setelah melihat-lihat lagi iTunes library pribadiku dan mendapati musik yang play count-nya lebih dari 70 kali hampir semuanya didominasi musik idol. Harus membuka kembali artist lain nih, kalau enggak nanti lama-lama otak ini malah menolak jenis musik lain hehehe.

Shuffle play, setelah berturut-turut Bye Bye Bye, Minority, Dani California, Famous Last Words, dan Red Camaro, aku mendengar satu yang jujur aku tak ingat judulnya. Yang pasti ini lagu dari personil The Beatles favoritku, George Harrison. Seperti biasa, kali ini juga sekilas trivia tentang orang yang jadi judul artikel ini. Meski rasanya tak perlu, kupikir kisah The Fab Four sudah seumum kisah Cinderella. Tapi akan kulakukan sajalah.

George adalah gitaris dari grup paling berpengaruh dalam sejarah musik. Berbeda dengan John dan Paul yang memonopoli perhatian publik, George lebih dikenal sebagai The Quiet Beatle, hidup nyaris selalu dibawah bayangan John dan Paul selama bersama Beatles. George sering dikritik tak lebih sebagai tambahan karena permainan gitarnya yang dianggap monoton.

george-harrison.jpg

Menjelang akhir perjalanan Beatles, George menunjukkan kualitas yang membuatnya pantas menjadi bagian The Most Famous Liverpudlian Lads. Mulai dari If I Needed Someone hingga Something yang dianggap karya terbaiknya bersama Beatles, rilisan pasca-Beatles George adalah yang paling kusukai dibandingkan John atau Paul. Aku lebih suka Cloud 9 daripada Imagine.

George banyak terinspirasi musik India dengan penggunaan sitar dalam karyanya. Bukan hal yang aneh karena saat era album Rubber Soul The Beatles melakukan perjalanan spiritual ke India, dimana George kemudian menjadi penganut Hindu. Ada perasaan familiar mendengar karya George post-Beatles, yang membuatku suka selain karena John yang over-artistik dan Paul yang tak banyak menghasilkan karya sebaik saat bersama Beatles.

Paling sukses secara komersil dibanding Fab Four lain terutama setelah kematian John, tak berlebihan jika George masuk daftar 100 Gitaris Terbaik Dunia dan Rock and Roll Hall of Fame. Hal ini membuktikan George mampu lebih bersinar dibandingkan saat bersama Beatles. Seperti kata-katanya;

Hal terbaik dalam karirku adalah bergabung bersama The Beatles. Yang terbaik kedua adalah saat meninggalkan Beatles.

George Harrison adalah stereotipikal bintang yang tenggelam dalam bayangan orang lain dalam satu grup. Bahkan di dunia rock ‘n roll saja kasus seperti ini ada, apalagi di dunia idol yang lebih kejam. Sudah mengerti arah artikel ini sampai paragraf ini kan?

Mendapati seseorang seperti George dalam ngidol ini sudah jamak. Bukan hanya member yang sejatinya berbakat kalah populer dibandingkan member lain yang -aku tak bilang tak berbakat- mendapat push, namun juga mereka yang harus puas hanya hidup dalam bayangan meskipun berada di jajaran member populer.

Tak perlu dikatakan lagi jika bakat seperti Rotti, Chiichan, Karin tak bisa menembus jajaran elit karena gagal menjaring fans. Ya pasti sakit tapi apa boleh buat, meski bukan berarti tak populer tapi ketimpangan antara top member dan backrow under bagai lapisan stratosfer dan dasar sumur. Mau dibilang bagaimana lagi coba?

Nah, bagaimana dengan mereka penghuni senbatsu? Tentu populer kan? Paling tidak mereka adalah yang berhasil menjual 30 slot HS (kecuali seseorang) dan sold out (dan lagi) tapi jika tak bisa membuat jalan karir post-Nogizaka46, mereka tak lebih baik dari Under. Justru mereka malah lebih dibawah. Non-populer member nothing to lose saat mereka grad dan berencana meneruskan karir di entertaiment.

Sebut saja Hatanaka Seira yang grad awal 2015 lalu baru saja merilis single debut. Fandom Nogi masih akan senang hati memberi dukungan untuk ex-member dan fakta bahwa Seitan bukanlah member populer semasa di Nogi, sejeblok apapun singlenya dia tak bisa dipersalahkan karena memang tak punya fanbase kuat sejak awal. Rarin mengatakan dia ingin bekerja di entertaiment, dan menurutku dia bisa saja populer sebagai radio DJ karena sifatnya. Toh jika gagal dia masih bisa memulai kembali dari nol.

Nah sekarang andaikan Maimai juga akan berkarir sebagai entertainer, jalan apa yang dia pilih? Terbatas. Aktris? Entahlah, level mousou request untuk dimasukkan CV, jika aku produser tak akan butuh 2 detik untuk memutuskan. Solois? Tidak juga, dia hanya on par dengan Naachan, mungkin malah sedikit di bawahnya. Hinadan entertainer? Masuk akal tapi aku tak tega juga, lagipula fandom Nogi akan outrage jika dia tak bisa memenuhi ekspektasi sebagai Fukujin graduaté.

Hal yang sama berlaku bagi mereka yang belum estabilish karir jika sudah grad. Untuk Model 5 (Model 7 hanya mitos) mungkin tak akan ada masalah, mereka bisa dibilang aman. Manatsu bisa menjadi celebrity chef atau MC program edukasi. Misa mungkin akan kembali ke karirnya pre-Nogi, Yumi punya pegangan sebagai desainer, dan Maichun akan hidup sebagai OL sepenuhnya. Bagaimana dengan Ikoma, Reika, Kaz, atau bahkan Ikuchan? Frankly mengkhawatirkan.

Untuk Ikuchan dia diberkahi banyak hal, dari bakat, personality, dan fisik -I’m just being honest here- namun apa yang akan dia lakukan setelah dia grad? Meski dia layak dijuluki Jack of all trades namun tak ada cerita all-round entertainer yang berakhir bahagia. Aku tahu terlalu berat membicarakan karir jangka panjang bagi anak 19 tahun, hanya saja setelah melihat banyak hal aku yakin hal ini juga mengganggunya. Mungkin dia mencoba sebanyak mungkin yang dia bisa dengan menerima tawaran stage play Romeo & Juliet? Well, who knows…

Sama berbakatnya dengan Ikuchan, Rotti punya kesempatan jauh lebih besar untuk populer jika dia grad dan menjadi solois. Ikuchan stick ke akarnya di musik klasik dan Teitaion no Kiss juga tak begitu saja terpisah dari klasik. Rotti yang mungkin mempelajari musik lebih otodidak bisa mencoba berbagai macam genre dengan bebas, aku rasa dia tidak stuck di satu teknik saja. Rock lanjut, pop ayo, R&B oke, hip-hop takis sista.

Menjadi populer atau tidak populer selama berada dalam sebuah grup bukanlah acuan akan karir seseorang di masa depan. Lihat AtsuYuu dari grup tetangga, karirnya hanya terbilang medioker juga hampir semua graduaté dari 48, kecuali Matsui Rena yang menunjukkan passion pada akting. Di Nogi, baru Maimai yang graduate dengan status Fukujin dan bagaimana dia menangani dirinya tanpa Nogi akan menjadi acuan bagi member lain nantinya. Bagi non-senbatsu graduaté yang kini sudah mengalaminya juga sudah seharusnya dijadikan patokan bagi mereka yang merencanakan karir post-Nogi.

Apakah akan ada yang kisahnya seperti George Harrison? Populer atau cukup populer selama berada dalam grup namun menjadi luar biasa saat berkarir solo, itulah sindrom yang ingin kulihat bagi member nantinya.

All images used is credited to it’s respective owners

16 Comments

  1. Makin jelas lah ini umur berapa adminnya, beatles wak maenannya, walau nanti pake alsan, “beatles group terkenal”.. đŸ˜€

    Setuju sama postingan ini, member Nogi masih abu2 klo diajak grad terus karir solo, Ikucahn ane harap bisa rambah dunia akting, sebelum gabung nogi dah akting, sekrg dapat peran stage lagi, moga terasah deh akting dia, (tp plis jgn akting yg bikin nyesek mata n hati)
    musik juga jadi pilhan utama..

    Mai2 jadi kelinci percobaan, member fikujin nogi, bagaimana nasibnya klo mutusin tetep di dunia entertain.. sedikit memalukan klo Mai2 dibawah seitan sama tomato yg bisa rilis single solo..

    Ane kurng tau poin2 apa yg jadi patokan midioker atau enggak, AtsuYuu, awards, tampil di festival2 film, movei, drama, cm, model,..

    Like

    1. Ngaku deh, 758 tahun XD

      Ada yang bilang aktingnya Ikuchan sebelum masuk 46 jelek, meski ane gak pernah liat footagenya. Ngarep dia berkembang, tentu. Musik….well bisa main instrumen dan baca not balok gak sama dengan dia punya bakat sebagai solo artist atau komposer.

      Ane kira Maimai, suka gak suka, bakal rilis solo juga. Dengan kelas Tomato & seitan yang enggak jelek sebenarnya, cuma jelas enggak spesial.

      Poin ane begini, karena bayangkan kalau mereka enggak pernah ada di idol group, akting mereka dan job yang mereka punya enggak bakal mendapat perhatian seperti ini. So to say, thanks to their idol carrer.

      Like

    2. Kok tahu, sama atau malah lebih tua lgi ya? đŸ˜€

      Well, klo tolak ukurnya akting Ikuchan di film “Beginning of Toire no Hanako-san’, di film itu iku lebih banyak diam, karan karakter dia di film emang anak yg punya masa lalu gk enak, dan bukan gra2 ane Ikuchan oshi, utk seorang amatiran, gk jelek2 amat, dibanding sano hinako di drama “death note” (efek gk ada kojichu sama keakenai, jd muter2 drama lagi),. yah, pda dasarnya ane bukan org yg bisa bedain akting yg bagus mana yg enggak.. XD

      Ya mudah2an aja dia maish mau di dunia entertain… ah kenapa setiap memebr yg mau grad aura cantiknya itu makin kuat…

      Hmmm, Yuko sebelum terjun ke idol udah jadi artis cilik, ya mau tk mau emang nama AKB + TOp member memang mempermudah (?) jalan mereka, tp klo patokannya background idol, apa top member dari momoclo sama momusu (yg juga group yg punya nama) karirnya mulus setelah grad?

      Like

    3. maeda sama yuuko emang perdebatannya rada panjang. secara award emang banyak… tapi kalo ane pribadi nontonin drama 2 orang itu emang medioker, untuk ukuran aktris jepang lho ya….
      malah rena nih sekarang yang lagi lumayan ngehype, actingnya bagus soalnya.

      kalo ikuchan mah ane gak perlu khawatir, asal agensinya tepat promosi sama ngasih lagu bagus gak bakal masalah, mau jadi apapun dia bisa asal pilih satu, kalo kata kobametal sih “when you do everything, you end up being a mediocre”. Semoga dia jadi aktris opera aja, suaranya cocok banget soalnya

      Like

    4. @Conan, kalo gak salah situ udah 1 millenium ya, cuma karena salah minum aptx4689 jadi kelihatan cuma 500 tahun XD

      Yah, ada banyak faktor soal akting yang ‘bagus’ & ‘jelek’, plotnya yang andil besar soal ini. Contohnya Anne hathaway di the devil wears prada bagus, di the dark knight rises malah jelek menurut ane.

      Ati2 ngomong begini, kalo kedengaran beberapa orang…. XD

      Enggak juga sih. Seingat ane lulusan momusu rata2 cuma jadi tv personality, satu dua kaya AtsuYuu, makanya mereka lebih mirip Paul, bukan George, populer pas di grup tapi pas keluar kelar juga popularitas.

      @ahmad, yep, asal ikuchan milih salah satu bisa jadi itu garansi suksesnya. Greedy will get you nowhere. Kalo dia jadi aktris musikal sih artinya dia bakal hilang dari peredaran fandom global tapi ya, selama itu buat karirnya ya apa mau dikata.

      Like

    5. @Ahmad:

      Ane sih patokannya award, mereka berdua udah dapet award dan mudah2an award jepun gk ala award daalm negeri.. modal sms… đŸ˜€
      Dan anehnya, Rena yg aktingnya bagus sampe saat ini ane belum pernah denger dia dapat award, belum x ya…

      Nah itu dia, mudah2an si Ikuchan klo grad dpt agency yg OK punya..

      =============

      @MinMac:

      Iyain ajalah, gk ada habusnya klo debat soal usia..XD

      hati2 soal mana nih? XD

      Apa emang gitu x nasib lulusan idol group, jaya di group belum tentu di luar group..

      Like

  2. Sekali lagi, gambarnya mantab2 min. Kalo Ikoma kayaknya karirnya di TV lumayan. Kaz bisa jadi penulis. Reika ngeband jadi vokalis, karena suaranya cocok buat itu. Kalo MaiMai, jujur ane pengen dia dalami akting, plis jangan nyanyi. Suaranya mengkhawatirkan pas dapet solo di 14 kemaren. Iku bener juga ya, ane ga ada bayangan dia pilih jalur mana. Musik mungkin, karena dia juga dalami ini kan. Mungkin ngeluarin album instrumental?

    Like

    1. kaz jadi pelawak, jarang banget pelawak jepang cantik, ikoma karena bakat seni gak punya jadi tv personality aja setuju, reika suaranya bagus bisa lanjut nyanyi, misa juga. Maimai mah cari suami yang baik hati aja wkwk.
      kalo menurut ane sih keluar dari nogizaka yang bakalan paling sukses kawamura mahiro, tapi kudu seceptanya, faktor umur juga

      Like

    2. @mas, gambar yang separuh bagian atas artikel? XD

      Iya ane sepaket soal Maimai, tapi masih perlu banyak (banget) belajar. Atau mau di belakang layar aja, mai? Soal ikuchan, album instrumental pasti dijawab agensinya “gak menjual, lupakan.”

      @ahmad, ya, Rotti agak nyendat di umur, tapi selama dia bisa nunjukin dia vokalis yang oke rasanya gak masalah.

      Like

    3. @Mac
      Dua-duanya, ane penggemar fotografi hitam putih. MaiMai dimodeling ga terlalu keliatan kan. Satu2nya ya, akting. Asal jangan AV aja, itu harapan ane. Kalo Iku, ane percaya dia sukses dimusik, dan kalopun nggak, model juga mantap.
      @AhmadR
      Setuju sama Rotti ada peluang besar dia. Yg ane kagum teknik nyanyinya anak ini bisa dibilang jauh diatas member Nogi laennya. Kalo pun dia grad sekarang, kayaknya ada banyak produser yg mau. Ane harap sih, di 15 ini, kalopun dia nggak masuk senbatsu, setidaknya manjemen berilah dia solo.

      Like

    4. Wah jangan sampe seibo masuk AV, serem amat delusinya. Yah, sejauh ini kita cuma bisa lihat progress Ikuchan condong ke mana.

      Like

  3. ah, just sayin’, di industri musik (terlebih Asia Timur, lebih mengerucut Jepang-Korea) agensi, label, dan promosi lebih menunjang kesuksesan daripada bakat.

    Di Nogi, mari berbicara angkatan 95. Ada Rotti dan ada Ikoma. Siapa yang lebih berbakat? Siapa yang lebih berskill? Siapa pula yang lebih sukses? Dari segi modal alami Rotti menang: jago dance, nyanyi, paham musik, punya visual yg cukup hot, tipe mature. Modal nature Ikoma she just cute, dia outspoken. Dan ane masih berpikir skill variety-nya artifisial. Nggak fake sih. Cuma bukan lucu dari sononya. Ane lihat sebagai sesuatu yg “dikembangkan”, dan ane msh merasa lelucon dia banyak yg awkward. Bukan tipe silly joke yang smart.

    tapi dr segi sokongan manajemen dan promosi, Rotii bukan tandingan Ikoma. Screentime Ikoma di media massa mungkin 100 kali lipat lebih banyak. Hasilnya; job dan familiaritas publik juga demikian. Tidak ada yang kenal Rotti di luar, tapi Ikoma? Tidak sedahsyat Sashihara Rino, tp jika ada 10 orang disurvey, 6 di antaranya mungkin tahu nama dan wajah Ikoma. Jadi siapa yg lebih sukses? Ikoma Obviously.

    masih di dalam Nogi, Hinachima dan Chiharu, ekspos yang mereka peroleh tidak sebesar Rotti. Rotti tampil reguler di monthly program, Guitar Heroine, sebelum single ke-14 dia adalah hampir muncul scr reguler di media massa untuk menggantikan member senbatsu yg absen (biasanya Rena Matsui dan Nanami). Tapi tampaknya fans masih ambil jarak dgnya. Pas lihat acara tanding nyanyi di salah satu program TV, fans ditanya “siapa best singer Nogi”, jawabannya kompak “Rotti” dg penyebutan yang cenderung polite. “Kawamura Mahiro-san”. yg scr tdk langsung menggambarkan keseganan. i mean, mereka yg ditanya itu fans Nogi, dan agak aneh jika meng-address idol dr grup yg diikuti dg panggilan sopan.

    Nah, jika diranking, antara Hina, Chii, dan Rotti. Meski dr segi exposure Rotti lebih dominan, popularitas di grup dia tetap di urutan buncit. Dari segi penjualan merchendise Hina bahkan melampaui Ikoma.

    lalu, mari berbicara realitas di luar grup. Apakah akan lebih baik jika Rotti keluar? Bisa jadi, tapi belum tentu jalannya semulus di grup. Frankly, kalo dia tidak direkrut oleh agensi besar, dia nggak akan ke mana-mana. Ratu J-pop sekarang adl Nishino Kanna. Yang tengah rising adalah Nishiuci Mariya dan Ieiri Leo. Dari segi kemampuan olah vokal, Fujita Maiko (salah satu solois favorit ane) ada di atas mereka semua. Dan, Fujita yg nyata-nyata mengalahkan Rotti di battle karaoke di salah satu program TV, kariernya nggak ke mana-mana, stuck di papan menengah mepet bawah. Lagu-lagunya bagus. Tapi paling banter masuk game yang kurang populer. Penjualannya di bawah 2k keping per single.

    sukses atau tidaknya, kuncinya di agensi dan label.

    lalu, kite-kite yg fans nih tinggal dukung dia ke arah mana. Tetap di grup dengan job reguler meski tidak begitu banyak (mengingat kecilnya popularitas). Atau lepas dr grup tapi ada risiko menjulang tinggi. single flop terus didemote oleh label dan agensi. serta bermacam tantangan lainnya. tapi at least dia pernah mencoba peruntungan dia atas nama sendiri.

    tambahan:
    Nenekoro, Seitan dan Tomato dapat bertahan di panggung hiburan. Meski jika diukur dr kesuksesan komersial, ya … masih belum tampak wah. Mungkin masih di papan bawah. Publik juga belum tahu dan sadar akan keberadaan mereka. Yg langsung aware adl mereka yg masih mengorbit ke nogi.

    Skenario burunya, jika ada di label mayor mungkin akan langsung di-cut bila single debut gagal mencatat angka di atas 1k. Pilihan mereka mungkin pindah ke label indie. Tapi kita tentu berharap mereka baik2 saja to?

    Like

    1. Ane pilih Rotti pergi dan mencoba secara individu, kalo boleh milih. Dia di grup bakal tetap nobody sementara ada kesempatan untuk jadi somebody di luar sana meski dengan resiko 98%. At least she can measure herself. Jujur ane ngenes juga tiap liat HS reports dan semua yang ada daftar member least popular.

      Ngomongin agensi, apa kira2 SMJ mau ambil Rotti dan Ikuchan andaikata mereka grad ya? Hmmm.

      Dianalogikan dengan Beatles, justru ane takutnya banyak member yang jadi Ringo, bukan George. Ringo Starr gak populer di grup, setelah keluar malah lebih parah. Banyak juga yang bisa kaya Paul, populer di grup tapi begitu keluar popularitas anjlok juga.

      Like

  4. Sebenernya udh dr lama mau komen, cuman baru selese remed ini… T^T kwkwkkw… plus ditambah lagi tadi rottei tampil lagi di karaoke battle. Di sana ada miyamoto amon lagi, yg ngadain audisi the wizard di 48 fam. Sebenernya rottei itu terlanjur pesimis anaknya.. dari awal kayak udh sadar kalo bakat sama sekali ga diperhitungkan di dunia idol. Jadi dia kayak ga semangat ngejar karirnya jd idol. Kayak pasrah banget. Padahal kalo dipikir2 manejemen itu ga selamanya jahat ke dia kok. Dia sempet dikasih kesempatan senbatsu 2 kali, dan dikasih job diluar nogi meski sedikit, plus dia dipercaya gantiin member senbatsu yah meskipun sedih cuman jadi cadangan doang. Rottei termasuk beruntung… dia dibekelin banyak hal… pertama dari road guitar yg di yutub ituu… dia bisa ketemu gitaris dragon force, diajarin lagiii… trus dia juga ketemu sama vocalis cwe band rock dari luar negeri (lupa siapa namanya). Trus ikut karaoke battle 2 kali. Ngelihat dia waktu di vtr mulai semangat ngejar karirnya, dan punya ambisi masuk senbatsu lagi, ane seneng banget. Udh lama api semangat rottei redup, dan sekarang berkobar lagi. Semoga makin berkobar deh… dia waktu di acara karaoke diberi banyak dukungan spy semangat ngejar karirnya. Kalo ane sih…. ane berharap dia jgn graduate dulu, bangun fanbase yang kuat yg bs menyongkong dia pas debut solo, tp jadi inget sato meiko (ske48) dia punya suara bagus, jago musik, jago nge compose musik. Tp pas debut solo ga gaung2 amat namanya… mungkin faktor u juga kali yah?
    Kalo rottei dirasa emang udh mantep pingin solo karir, ane ga papa deh kalo dia grad… takut ketuaan kalo mau debut solo. Ane ga kuatir sama dia akan gagal apa enggak. Ane yakin dia sukses. Dia udh ngelewatin banyak hal yang cukup menyakitkan, pernah ngalamin yang namanya ‘jatuh’. Jadi yakin banget mentalnya udh keuji. Dan suaranya yang fleksibel sama genre apapun, bakal bikin variasi solonya beragam

    Like

    1. Iya ane setuju Rotti cukup dibantu lah istilahnya, cuma ada X factor yang bikin dia stuck di tempatnya sekarang. Satu-satunya nilai minus Rotti cuma fanbase yang justru vital. Ane juga gak ngarep dia grad katakanlah tahun ini, tapi semakin lama dia ada di bawah rasanya makin ngenes. Buat dia dan buat fans juga…

      Like

Leave a comment