Sakamichi Review : Songs of II 

Hanya berselang dua minggu dari tanggal rilis Hadashi de Summer, Keyakizaka46 merilis sophomore single mereka, Sekai ni wa Ai Shikanai pada 10 Agustus 2016. Melihat kesuksesan Silent Majority, apakah bisa Sekai ni wa Ai Shikanai melanjutkan hype Keyaki?

Jika dilihat dari penjualan hari pertama, naik 59.320 copy dari SiMa menjadi 250.523. Decent, untuk level rilisan setelah debut single yang fenomenal.

Tracklist album ini kembali dipenuhi oleh solo. Tahun yang penuh dengan solo, eh? Give me a break, aku masih bisa menerima di Nogi, tapi di Keyaki yang masih perlu mencari identitas dan image grup, solo bukan sesuatu yang seharusnya diprioritaskan.

Covers Coverage

Di Type A, buku yang dipegang Tecchi, English untuk kelas 3 SMP? Mencoba mengingatkan kalau dia masih muda ya, jadi pengen lihat mereka punya program semacam Nogieigo deh. Type B, bagus tapi nothing special. Type C, entah kenapa seolah mengatakan Neru memang tidak berada di tempat seharusnya. 3rd row di Type Reguler, susah untuk dilihat, untuk type ini, SiMa menang.

Tracklist

1. Sekai ni wa Ai shika nai 世界には愛しかない
This world has nothing but love

Monolog jelas menjadi bagian paling memorable dari single ini. Tecchi, Neru, Zuumin, Miyu, Yuuka mendapat jatah spesial ini. Sekaligus juga bagian penuh teka-teki kenapa mereka yang dipilih, bukan semuanya milik front row.

Lagu ini lebih ‘klasik’ dalam arti output sounds gitar akustik dan beat drum yang dominan memberi perbedaan yang baik di tengah menjamurnya EDM. Secara keseluruhan, Sekai ni bagus, unik, dan memberi alternatif yang bagus dalam warna lagu Keyaki.

2. 語るなら未来を・・・ Kataru Nara Mirai wo…
If you’re going to talk, talk about the future

Influence EDM terasa sekali di nomor ini, meski petikan gitar cukup terasa di awal. Though a bit flat, tak ada yang harus dikeluhkan karena memang single-single awal memang seharusnya digunakan semaksimal mungkin untuk mencoba berbagai genre.

Jika harus memilih, jujur aku lebih suka Kataru Nara, nomor ini punya energi yang lebih daripada Sekai ni dan membawa impact yang setipe SiMa, sesuatu yang nyaris diidentikkan dengan Keyaki, green line.

Tapi ini juga kekurangan terbesar jika Kataru Nara dijadikan main single. Lagu yang bisa dikatakan terlalu mirip SiMa dari segi output sounds dan seifuku, justru malah akan membawa efek bumerang. Satu SiMa berarti success, dua SiMa berurutan, sucks. Untuk ini, hanya sayang sekali lagu seperti ini hanya menjadi coupling, lagu bagus di saat tidak tepat.

Untuk MV, ini seperti campuran Silent Majority yang powerful dan Inochi wa Utsukushii yang dark. Kesan futuristik terasa berkat seifuku dan set di atrium mall. Sebelumnya sudah kukatakan bahwa kemungkinan Keyaki akan menggunakan konsep space-age di single ini dan sepertinya tebakanku benar.

2R. Bob Dylan wa Kaesanai (Imaizumi Yui and Kobayashi Yui) ボブディランは返さない
We wont return Bob Dylan

Bob Dylan? Surely these girls got style. Yuichanzou dan musisi folk terbaik, be stay my jumping heart. Ekspektasi tinggi untuk lagu ini berakhir sedikit mengecewakan. Well, it’s Dylan-esque, bagus tapi jika itu Dylan yang menyanyikan, bukan gadis Jepang dengan bahasa Jepang.

Kupikir akan terdengar influence Dylan namun hanya gitar yang dominan satu-satunya yang membuat nama Dylan terdengar cocok di lagu ini. Well, tak bisa dibandingkan dengan Knockin on Heaven Door tentu, tapi cukup bagus. Shibuyagawa dan ini, menunjukkan progress musikalitas ke arah yang lebih dewasa?

Sepertinya jika manajemen memang serius membuat Yuichanzou menjadi ikon musik yang lebih serius di Keyaki, impian melihat baik Zuumin atau Yuipon menjadi center akan jauh lebih sulit terwujud.

3A. Shibuya kara PARCO ga kieta hi (Hirate Yurina solo) 渋谷からPARCOが消えた日
The day PARCO disappeared from Shibuya

Dari judulnya saja, jujur aku tak mengharapkan banyak. Dan benar saja, sindrom I hate the reff yang menyerangku di Hadashi de Summer kembali terasa di lagu ini. Permainan gitar elektrik yang dominan untungnya masih mampu menyelamatkan lagu ini.

Secara keseluruhan, this is a decent number, membawa output sounds khas ’80, sekilas seperti aliran Hair metal atau Bon Jovi. Dan vokal Tecchi, well, memang belum sebaik Ikuchan, tapi dia punya warna vokal sendiri, dan salah satu yang paling distinguishable di Keyaki.

Untuk MV, terasa sekali kesan retronya dari baju Tecchi. Sangat ’80 dan outfit merah sedikit banyak mengingatkan pada kostum Thriller-nya Michael Jackson. Dan sekali lagi, apa Tecchi benar-benar 15 tahun? Dengan stage presence seperti itu.

3B. Mata Atte Kudasai (Nagahama Neru solo) また会ってください
Please meet me again

Neru dijadikan matahari untuk H.Keyaki, jadi wajar dia mendapatkan solo? Wajar my ass, jika konsep Senbatsu dan Under dibuat seperti dua entitas yang berbeda, apa yang akan terjadi saat ‘harus’ terjadi pertukaran member?

Harus diakui kalau kemampuan vokal Neru masih dibawah Tecchi, meski ini masih lebih bisa dinikmati ketimbang Mizutama Moyou. Lagu idol klasik dimana kita tak akan pernah selesai dengan aransemen seperti ini, dan juga tak akan bosan dalam dosis yang tepat.

Di MV, sepatu boot dan payung merah membuat Neru seperti karakter horor di Jepang, aku tak ingat disebut ada apa karakter ini. Bisa dibilang mirip anime legendaris My Neighbour Totoro juga sih.

3C. Aozora ga Chigau (Shida Manaka, Sugai Yuuka, Moriya Akane, Watanabe Rika, Watanabe Risa) 青空が違う
The sky is different


Yep, the sky surely is different with these angels within. Za Cool dan Ojou-sama combi, plus satu ponkotsu. Unit yang mudah mendatangkan ¥ namun seperti biasa, seperti hanya mementingkan dari sudut itu.

Dari aransemen, lagu ini malah lebih terasa seperti lagu Nogi ketimbang Keyaki, purple line, bukan green line. Mudah membayangkan ini dinyanyikan unit Hoka no Hoshi Kara atau Kuchiyakusoku. Intronya entah kenapa sedikit mirip Hikaru Nara dari Goose House di kupingku.

3R. Hiragana Keyaki ひらがなけやき
Hiragana Keyakizaka46

Akhirnya, pengakuan dan pembuktian jika mereka lebih nyata dari Unicorn atau Bigfoot. Tapi kenapa langkah pertama mereka malah mendapat lagu seperti ini?

Jika dibandingkan Nogizaka no Uta, lagu ini masih beberapa tingkat di bawahnya. Lack some punch, dan setelah beberapa kali mendengarkan pun, masih sangat minus dari lagu yang diplot sebagai identitas. Well, mari berharap pada lagu H.Keyaki berikutnya.

Conclusion

Sekai ni adalah single yang bagus. Terlebih untuk ukuran sophomore single yang vital bagi kelanjutan cerita setiap grup. Dan dengan debut selevel SiMa, butuh sophomore yang luar biasa untuk mengimbanginya.

Pemilihan Sekai ni wa Ai Shikanai ketimbang Kataru Nara Mirai wo sebagai main single adalah strategi cerdik manajemen. Di satu sisi dua lagu ini exceptionally good, satu dengan ciri khas dan satu dengan green line yang kuat, dan pilihan jatuh pada yang pertama.

Kejelasan sistem antara K & H masih rancu di babak ini. Solo untuk Neru membuatnya menjadi signature song untuk H.Keyaki secara tak langsung sehingga definisi Under terdengar aneh. Ditambah kennin antara K & H, ini lebih mirip sistem team 48g dengan tembok yang lebih tebal ketimbang sistem senbatsu & under.

Keluhan terbesar masih jatuh pada penyia-nyiaan jatah lagu untuk solo. Tecchi dan Neru, dua matahari dari masing-masing grup, tidakkah terlalu cepat untuk menabuh ‘genderang perang’ bagi keduanya?

All images used are credited to it’s respective owners

23 Comments

  1. Agak risih juga liat Te yg masih 15 tahun dipaksa dewasa. Tapi, ya mau gimana lagi ane terima aja dan nikmati, lah wong udah suka kok.😍😊
    Miichan di gambar Katarunara kayak puppeteer yg mengendalikan member lain. 😍😊
    Soal lagu, ane suka karena genrenya beda2. Ga mentok di satu yg gitu2 mulu. Setuju sama Sekai ni jdi single, biar beda genre sma SiMa, dan semoga 3rd beda lagi genrenya. Kalo soal kualitas lagu, melodi atau vokal, karena ini Idol grup, khususnya bentukan AkiP, ane harus menurunkan standar musik yg masuk ke kuping ane biar bisa nikmati. Jadi, ane ga akan menyebut satu atau dua lagu di single ini buruk. Semuanya enak, nyantai, ga ribet. 😎😊
    Soal lagu Hiragana, banyak bilang terlalu flat, standar dan sejenisnya. Bagi ane, lagu ini bikin merinding, kalo liat dari liriknya. Melodinya juga gampang diinget, dan ga ribet pas nikmatinya. Single ini juga single Keya yg lagunya ga bisa ane rangking, karena semua suka dan ada di posisi yg sama. Adil, sama kayak hubungan ane dengan semua bidadari ane di Keya.💜😍😊 Auuuuuuu…luv..luv…

    Like

    1. Tambah lagi denger2 ini lagu berkaitan sama red district ya?

      Yang ane tangkap :
      Kataru nara, Sekai ni = green line
      Bob Dylan = dewasa, sedikit folk+pop
      Parco, mata atte = rivalitas internal?
      Aozora = ¥
      Hiragana Keyaki = signature song
      Berwarna, indeed.

      Antara Kataru nara & Parco, coupling yang bakal diingat dari single ini, meski ane yakin manajemen pasti jor-joran buat Tecchi. Bakal senasib Kimi ga Inai , cuma mending Kataru nara dapet MV.

      Like

    2. btw itu kalo gak salah parco berkaitan sama red district ane salah satu yang berpikiran kayak gitu. liriknya sih mungkin gak tapi di 2 MV yasushi akimoto kayaknya punya imajinasi nakal ke hirate.
      Yamanotesen di MV-nya ada senjata-senjata BDSM di kasur, settiingnya malem-malem di kamar redup cahaya dan pake seragam sekolah, ampun dah. Kalo yang PARCO lebih soft tapi ada scene dia malem-malem di Shibuya pake seragam sekolah, dimana orang-orang kek gitu biasanya sih berkaitan sama dunia bawah tanah wkwk.

      Like

  2. Konsep MV Te wo di contek Sekai ni, konsep di sebuah sekolah
    Konsep MV Simajo dicontek Kataru, dark, tembakan lampu kelap-kelip dibelakang memebr 😀

    Shibuyagawa terus Bob dylan, level yg jauh berbeda,… meski bob dylan enak juga tp belum mampu menandingi shibuyagawa

    Setuju klo imge lagu Aozora malah image sang kakak 😀

    Like

    1. Gimana dengan MV Neru? Terinspirasi siapakah? 😀

      Arah musik yuichanzou semakin dewasa, dan eksperimental. Folk bukan genre populer, cuma segelintir yang suka. Kalo dibikin kaya Shibuya Blues mungkin masih lebih aman.

      Ane repeat dengerin Aozora, tetep ngerasa kalo ‘ini lagu nogi’, aransemen dan vokal, bukan tipikal Keyaki.

      Like

    2. Terinspirasi kisah “leve2” ane sama neru x 😀

      Tu lah, tp yg jelas lagunya maish tetep di jalur akustik yg kental… setelah ane liat beberapa x penampilan yuichanzu bawa lagu shibuya, antara chord permainan mereka berdua sering gk seirama, 😀 cuma untuk perform aja x ya 😀

      Mungkin itu lagu sisa dari album ke-2 Nogi kmarin yg gk kepake 😀

      Like

    3. Oh, ente yang jadi cameo di bus ya? 😀

      Ini bikin orang bertanya-tanya apa mereka beneran bisa main gitar, terlebih Shibuyagawa termasuk lagu yang dipush. Jujur, semakin lama mereka gak main akustik beneran, bisa jadi bumerang.

      Nah, ane mikirnya gitu. Apalagi kalo unit Aozora dibikin nogi: nanamin, maiyan, naachan, reika, kaz.

      Dan baru nyadar, Mona seumuran sama Ashurin, kok aneh ya… 😀

      Like

    4. Itu loh judl n kisa Love2 nya terispirasi kisah kami dulu, Neru malu2 nyatain rasanya, terus ane harus pergi ke batam dan Neru dijepun, makanya judul lagunya please meet again, rindu x si neru sama ane 😀

      Pas awla2 ane berpikir + lah, hmm mungkin takut gugup n malah gk beenr jadi wajar klo ada yg salah atau maen ecek2, tp dah beberapa x tampil ane fokus ke jari2 mereka, masih aja gitu 😀
      Bisa maen tp mungkin ya itulah, pas perfom gitarnya sebagai pemanis aja x…

      kenapa nama nanamin, maiyan, kaz, reika sama naachan yg ditulis?

      Aneh gra2 gk kyk seumuran? 😀
      Sapa yg lebih terlihat lebih “aneh” untuk sosok seumuran mereka? ashurin atau Mona? 🙂

      Like

    5. Kalo menurut Pon, dia baru belajar gitar April tahun lalu. Zuumin udah lama sejak kecil.

      Maksud aneh ini, apa Mona keliatan lebih tua? Jangan gitu ah, dia tetep bidadari cantik ane. 💜😍

      Like

    6. @conan

      Ane iyain deh biar seneng. Daripada baper mikirin R&J mulu kan ya, mending manja2an sama Neru dulu XD

      Gak adil juga kalo begini. Nogi aja berani live akustikan, Keyaki malah yang notabene lebih anti-mainstream malah belum juga nunjukin apa yang dijual manajemen.

      Kebayang mereka aja yang posibilitasnya paling gede untuk unit Aozora, seandainya memang ini lagu Nogi.

      @mas

      Yah, setahun sih harusnya udah lumayan lah soal gitar. Apalagi Shibuyagawa gak begitu ribet, Bob Dylan juga kayanya sama.

      @all, ane gak bilang Mona keliatan lebih tua dari Ashurin loh. Yang ada harusnya Ashurin yang keliatan lebih tua karena udah lama beredar. Tapi, kaya di post sebelumnya, ane akan selalu liat Ashurin sebagai imouto. Mona, auranya beda banget kan sama Ashurin. Nah, kalo keduanya dijejerin, sulit buat liat kalo mereka seumuran 😀

      Like

    7. @Mas:

      April tahun lalu ya, Zuumin dari kecil..hmmm
      Sebenanrnya klo liat dari jari jemari gk ada yg salah, cuma ya itu, kadang gk sincron antara chord yg di pake Yui sama Zuumin, Yui di C si Zuumin di G 😀

      ===========================

      @Mac:

      Hahahahaha, rasanya jadi pengen berhenti ngidol sebelumpementasan R&J, biar gk terluka hati n mata ini 😀

      “Nah, kalo keduanya dijejerin, sulit buat liat kalo mereka seumuran” Nah pertanyaannya, meneurut agan, klo mereka dijejerein n seandainya agan tidak tau klo mereka seumuran, sapa yg agan anggap lebih cocok jadi kakak diantara mreka berdua? *pake istilah “kakak” aja, klo tua terlalu kejam untuk sosok cantik seperti mereka berdua 🙂

      Like

    8. @conan
      Kan pake capo
      @mac
      1 tahun ya kadang masih sulit juga, apalagi kalo chordnya kayak Shibuyagawa. Tapi mungkin ga di Live-in, biar mereka konsen sama nyanyinya.
      Kalo soal Mona, dia dan Asuka kayak 2 adik yg beda. Asuka tsundere imouto, Mona cool dan manja imouto, yg bikin kelepek2. Mona juga setelah potong rambut dan pake baju nosleeves dari bahan denim kemaren tambah Fresh dan manis.

      Like

    9. @conan, bukannya harusnya udah terlatih sakit hati sama “A”? XD

      @mas, jadi mau sampai kapan menunda? Bahkan ane sendiri mulai geregetan dan mikir Yuichanzou gak bisa main gitar sebaik yang dipromosikan.

      Kalo Mona sama Ashurin dijejerin, yang kakak jelas Mona lah. KALAU sama Ashurin. Lain cerita sama Chima, Maaya, Kotoko, Io.

      Like

    10. Kalo menurut ane sih, Pon dan Zuumin kemampuan gitarnya biasa aja. Untuk improvisasi dan melodi rumit kayaknya belom. Pas wawancara juga Zuumin bilang kalo dia masih belajar salah satu chord yg katanya cukup sulit. Kalo Pon ahlinya di saxophone, kan? Bisa dibilang, mereka ga bisa disamain lah sama Dewa Budjana dan Tohpati. Cuma bisa ngenjrenk doang dan kalo dipaksain Live, ya amburadul.

      Like

    11. @Mas:

      Iya pake capo, cuma ya gitu, liat permainan mereka, ada di beberapa momen antara chord yg digunakan yui sama zuumin beda, dah mendingan sih dibanding awal2 dulu..
      dan satu lagi, dari awal lagu hingga akhir chord yg mreka mainkan nyaris itu2 aja, pdahal klo berdasarkan nada lagu ada beberapa perubahan chord, misalanya pas irama sebelum msuk reff…
      *ini bahas apa sih 😀

      Chord shibuyagawa termasuk chord standar, gk ada chord yg terlalu gimana2, jadi agk sayang aja sih liat perfom mereka yg terasa aneh klo ngeliatnya chord antara yui dan zuumin kdang gk sejalan, tpi appaun itu ane tetep nikmatin kok 😀

      dan bicara soal alat musik, Individul PV Yuipon termasuk yg keatif, dia maenin alat musik seorang meski dengn cara maksa menjurus ke aneh… 😀

      ===============================

      @Mac:

      Loh si “A” kan dah gk dijalur idol group lagi, beda dengan Iku yg mash memgang image idol group,, intinya sih ane gak rela 😀

      oh jadi lebih terlihat kakak di iamge Mona ya.. ok ane cumautuh kejelasan aja 😀

      Like

  3. neru pantes gak pantes lagunya bagus, suara dia sama lagunya juga cocok. jadi kaga bisa protes banyak… aozora ga chigau mubazir lineup-nya aja kualitas filler doang soalnya. mending lagunya dikasih baris 3 terus 5 orang ini dikasih lagu yang bagusan.
    kalo hiragana keyaki ini managemennya mau ngasih statement: “dengan lagu jelek dan eksposur terbatas acara showroom aja, bisa ngasih apa kalian buat kami?” kalo dipikir-pikir jahat juga sih…

    Like

Leave a comment