Snow White

Setelah Kojichuu episode 77 beberapa waktu lalu, saat Karin menunjukkan kamarnya yang penuh dengan karakter Disney, aku mulai terpikir untuk menulis artikel tentang Disney. Karena aku sendiri termasuk long time Disney fans, maka lebih mudah untuk menulis ini. Ada beberapa yang masuk dalam benakku, dan kumulai dengan menulis tentang mengelompokkan member ke dalam satu line paling terkenal dalam sejarah Disney: Princess Line.

Princess Line atau biasa disebut dengan Disney Princess adalah media franchise yang dimiliki Walt Disney Co sejak awal 2000. Dari namanya saja, kita akan menebak ini adalah tentang semua karakter princess dalam canon Disney. Separuh benar, karena tidak semua karakter princess masuk dalam list ini. Dari banyak karakter dan film, sejauh ini hanya 11 karakter yang masuk franchise ini; Snow White, Cinderella, Aurora, Ariel, Belle, Jasmine, Pocahontas, Mulan, Tiana, Rapunzel, dan Merida.

Jasmine, Rapunzel, Snow White, Mulan, Aurora, Cinderella, Pocahontas, Tiana, Belle, Ariel, Merida

Nah, kenapa aku menulis ini? Lebih karena terinspirasi Karin, dan juga karena image yang dimiliki Sakamichi Series terutama Nogi lebih pada karakter idol era Showa dan ojou-sama. Jadi tak akan aneh membayangkan mereka sebagai Disney Princess bukan?

Aku tak akan menulis lebih dari satu princess untuk satu artikel, terlalu banyak dan panjang, jadi hanya satu-persatu. Dan untuk yang pertama, tentang Disney Princess nomor satu, Snow White atau Putri Salju (bukan jajanan lebaran :D), kenapa nomor satu, karena berdasarkan urutan filmnya, Snow White adalah yang pertama dirilis oleh Disney pada 1937 dan memegang rekor penjualan film pada saat itu. Snow White mungkin juga Disney Princess yang paling terkenal, selain Cinderella.

Teknik yang digunakan, termasuk multiplane camera, adalah terobosan teknologi pada saat itu. Meski ada sedikit flaw saat adegan original pangeran mencium Snow White, kameranya menjadi bergetar dan membuat lelucon bahwa sang pangeran gugup. Snow White menjadi karya klasik yang di-remake berulang kali dan meraih berbagai penghargaan, termasuk Academy Awards, menjadi satu dari sedikit film yang meraih penghargaan di dua ajang beruntun.

Tapi bukan Disney yang pertama kali melahirkan kisah Snow White, melainkan Brothers Grimm yang pertama kali mempublikasikan kisah Snow White pada abad kesembilan belas, tepatnya pada 1812 sebagai bagian dari kumpulan cerita Grimm’s Fairy Tales. Dalam bahasa Jerman, judulnya adalah Sneewittchen, dan cerita versi finalnya selesai pada 1854.

Kisah asli Snow White kurang lebih sama dengan versi Disney, dengan bagian penting dari cerita yang sama; cermin ajaib, apel beracun, peti kaca, ratu jahat, si pemburu, mantra tidur, pangeran, dan 7 kurcaci. Plot utama cerita ini adalah; ada seorang putri yang baik hati bernama Snow White, yang memiliki ibu tiri jahat yang terobsesi pada kecantikan dan membenci Snow White.

Hal ini karena cermin ajaib yang selalu jujur, mengatakan bahwa “My Queen, you are the fairest here so true. But Snow White is a thousand times more beautiful than you.” ratu yang sangat marah karena itu, memerintahkan seorang pemburu untuk membunuh Snow White. Saat akan membunuhnya, si pemburu tidak bisa melakukannya dan menyuruh Snow White agar menjauh dari kerajaan, dan sebagai gantinya membawa jantung binatang kepada ratu sebagai bukti Snow White telah mati.

Setelah berhari-hari di hutan, Snow White menemukan pondok milik 7 kurcaci, dalam versi Disney mereka mendapat nama Doc, Grumpy, Happy, Sleepy, Bashful, Sneezy, dan Dopey. Setelah membereskan rumah yang berantakan, Snow White tertidur di ranjang milik para kurcaci. Kemudian saat 7 kurcaci itu pulang, mereka menemukan Snow White, dan setuju untuk dia tinggal bersama mereka sebagai ganti dia mengurus pekerjaan rumah.

Sementara itu, ratu mengetahui bahwa Snow White masih hidup jauh di dalam hutan melalui cermin ajaib “My queen, you are the fairest here so true. But Snow White beyond the mountains at the Seven Dwarfs is a thousand times more beautiful than you”. Mendengar ini, ratu merencanakan pembunuhan kedua terhadap Snow White. Ratu menggunakan kekuatan sihirnya dan menyamar menjadi seorang nenek tua, dan poin paling penting dalam kisah ini, apel beracun, masuk sebagai senjata pembunuhan Snow White.

Itu adalah versi Disney. Dalam versi asli, rencana pembunuhan kedua terhadap Snow White dilakukan ratu dengan menyamar dan mendatangi pondok kurcaci dan memberinya bodices berenda dan meyakinkan Snow White untuk menerimanya. Lalu ratu mengikat Snow White dengan sangat erat, meninggalkannya dengan keyakinan Snow White akan mati. Untungnya 7 kurcaci kembali tepat waktu untuk menyelamatkan Snow White.

Usaha pembunuhan ketiga, adalah masuknya apel beracun. Menyamar sebagai nenek tua, ratu sekali lagi berhasil meyakinkan Snow White agar memakan apel beracun, kali ini 7 kurcaci tidak bisa menyelamatkan Snow White. Mengasumsikan dia telah mati, mereka menempatkannya di peti mati kaca. Suatu hari, datanglah sang pangeran yang terpesona pada kecantikan Snow White dan saat membuka peti kaca, -it was far less romantic- potongan apel beracun jatuh dari mulut Snow White dan dia tersadar, sementara dalam versi Disney, Snow White dicium untuk menyadarkannya.

Tak lama, pangeran dan Snow White menikah. Ratu yang mengira dia telah berhasil menyingkirkan Snow White akhirnya, terperangah saat cermin ajaib mengatakan “Thou, lady, art loveliest here, I ween; but lovelier far is the new-made Queen”. Dia memutuskan untuk memenuhi undangan pernikahan pangeran, untuk menyadari bahwa Snow White masih hidup.

Kembali terjadi perbedaan pada nasib ratu dalam versi asli dan Disney. Dalam versi Disney yang ditujukan untuk kalangan anak-anak, ratu dikejar oleh para kurcaci setelah memberi Snow White apel beracun dan jatuh ke jurang. Sementara di versi asli, ratu selamat sampai Snow White menikah dengan pangeran dan dihukum menari sampai mati oleh pasangan kerajaan.

Nah, ada tiga orang yang menjadi kandidat untuk menjadi Snow White versiku; Shiraisi Mai, Higuchi Hina, Takayama Kazumi. Kenapa mereka? Well, satu-satu. Mereka bertiga punya karakteristik Snow White; beautiful, baik hati, naif -apa yang bisa dikatakan dari orang yang mempercayai orang yang baru ditemuinya-, bisa dikatakan terampil dalam urusan rumah tangga, dan sama quirky seperti Snow White -dia suka bernyanyi dan ngobrol dengan hewan, belum lagi kecenderungan OCD-

Mereka bertiga juga punya kulit yang putih, –a bit excessive tho- salah satu karakteristik utama Snow White. Jujur aku tak bisa memilih siapa dari mereka yang paling pantas menjadi Snow White di Sakamichi Series. Ketiganya punya semua hal diatas, dan jika akan ada stage play Snow White -yang bukan hak ekslusif Disney- aku akan menulis nama Maiyan, Hinachima, dan Kazumin sebagai kandidat utama memerankan Snow White.

Yang terakhir, siapa yang akan menjadi Disney Princess selanjutnya out of question, karena aku tak akan membocorkan siapa menjadi yang mana. Juga kuharap tak ada yang terburu-buru membuat list versinya sendiri 🙂

All images used is credited to it’s respective owners