Sakamichi Review : Futari Saison MV

MV untuk 3rd single Keyakizaka46, Futari Saison dirilis pada 17 November. Cukup lama sejak pengumuman senbatsu, atau bisa dibilang lama karena Nogi merilis MV Sayonara no Imi hanya satu minggu setelah senbatsu diumumkan. Sementara untuk Keyaki mengambil jarak waktu normal, sekitar dua minggu sebelum single rilis. Anyway, rilisnya MV ini seperti penantian yang tak sia-sia. Terlebih, tadi siang godaan untuk pulang saja dari kantor terasa sangat manis setelah melihat sekilas MV ini.

When I realize, that can’t be done…

Setelah beberapa review yang mengatakan bahwa Futari Saison dari segi lagu kurang oke -which is, aku belum bisa bilang apapun, karena aku baru benar-benar mendengarkan lagunya secara penuh dari MV ini- membuatku sangat menantikan MV ini. Dan satu kesan pertama dari segi lagu adalah; sama seperti saat mendengarkan Seifuku no Mannequin setelah 3 single pertama Nogi.

Tapi itu bahasan untuk review selanjutnya. Kembali bekerjasama dengan Takahiro Ueno, bukan hal yang aneh melihat koreografi yang eye candy di MV ini. Selain itu sutradara Kataru nara, Shingo Ryohei kembali memegang kemudi sutradara. Dengan kekuatan di balik layar seperti ini, bukan hal muluk-muluk mengharapkan sesuatu yang wow, dan tidak akan menjadi kejutan jika terpenuhi. Opsi kedua yang menang.

Sekilas pandang, MV ini memang extraordinary, penggunaan latar belakang (Yume no Ohashi, Odaiba) dan koreografi menjadi nilai jual utama. Bahkan jika dibandingkan Nogi, harus diakui Keyaki setingkat lebih baik dari segi koreografi yang lebih kompleks, meski untuk chemistry, masih jauh tertinggal. Dari dance scene member baik sendiri maupun bertiga atau 7 orang (khusus 3rd row), apa yang disajikan benar-benar memanjakan mata.

Dan menurutku pribadi, dari dance scenes ini terdapat influence dari Ano Kyoushitsu, dalam artian terasa familiar, terlebih dirilis di waktu bersamaan. Mayoritas dance scenes seperti terinspirasi dari ballet dan teatrikal. Scene favoritku tentu saat di tangga, apa ini persiapan untuk Kohaku? Sebagian juga mengingatkanku saat melihat lomba paskibraka saat sekolah, meski aku tak ingat apa istilah yang benar untuk itu, yang sesuai dengan bagian ini;

Meski begitu bukan berarti MV ini flawless. Distribusi screentime masih belum bisa dikatakan memuaskan, perpindahan scene terlalu cepat di beberapa bagian, dan bagiku, jujur saja, penggunaan seifuku baru rasanya bukan sesuatu yang wajib disini. Malahan seperti merusak flow keseluruhan dengan kostum seragam sekolah. Seifuku baru akan cocok bila background yang digunakan gelap seperti SiMa, tapi di tempat terang seperti ini, kurang nyambung.

Futari Saison membenahi apa yang menjadi flaw terbesar dari Sekai ni; Drone dan distribusi screentime, yang mana jauh lebih baik meski tentu belum bisa dibilang sempurna. Hanya saja, hilangnya drone malah dikompensasi dengan penggunaan kamera seperti action cam. It was too fast for something we should enjoy. Padahal dari segi lagu, Futari Saison juga bukan termasuk lagu bertempo cepat seperti Kataru nara, tapi sepertinya sutradara menjadikan ini ciri khasnya.

Yang menjadi poin plus di sinematogafi Futari Saison hanya angle dan pemilihan background. Angle pengambilan gambar bisa menampilkan apa yang menjadi nilai jual utama sebuah MV dari idol group -wajah member, tentu saja- dan keindahan scenery pulau Odaiba. Sedikit mengingatkan pada Digimon Adventure. Selain itu scene menari dibawah cahaya matahari dan scene terakhir saat menyatukan tangan, angle yang dipilih termasuk bagus -though it was a bit excessive, the sunlight, of course-

Untuk storyline, masih harus kukatakan ini bukan kekuatan utama Keyaki jika dibandingkan kakaknya. Dan harus kukatakan, ini sedikit penurunan bahkan jika dibandingkan Sekai ni yang masih bisa ditangkap jalan ceritanya. Futari Saison hanya seperti a beautiful dance footage, with some work under it’s sleeves, ketimbang MV penuh cerita a la Nogi. Memang style yang disiapkan untuk mereka berbeda, tinggal berada di pihak mana kita?

Sementara untuk screentime, terutama untuk 3rd row, sepersekian detik menjadi kata yang paling baik -jika tak ingin dikatakan nol- dimana dua baris terdepan mendapat banyak baik dari shoot yang berkaitan dengan storyline atau individual shoot. Well, mungkin tidak semua. Dibandingkan Mii apalagi Tecchi, Aoi masih jauh di bawah keduanya, meski sama-sama berstatus Tridente.

Mii mendapat bagian banyak di pembuka, bersama Fuuchan dan Satoshi, menjadi member dari 3rd row yang naik pangkat di single ini benar-benar mendapat jatah yang layak, sesuai status mereka yang meroket. And guess what, rasanya Aka masih memang belum bisa mendapat jatah screentime seorang front row, but I won’t complain, it was a position she doesn’t deserve yet, we still -she still- need to wait.

Sementara itu Fuuchan mencuri perhatian dengan solo scene dirinya menari balet, Satoshi menjadi lead dancer saat bagian paskibraka yang kusebut diatas, dan Tecchi… well, what else I can say? Prodigy strikes again. Tecchi dengan solo scene menarinya benar-benar kejutan menyenangkan. On the flipside, beberapa member 3rd row seperti Nijika mendapat screentime yang lumayan, jadi bisa dikatakan untuk distribusi screentime, Keyaki lebih random dari Nogi.

Dari segi fashion, seperti yang kukatakan di atas, mungkin akan lebih baik jika seifuku merah tidak ditampilkan. Kali ini, seharusnya Keyaki mengikuti Nogi, seifuku resmi tidak harus digunakan dalam MV. Jika saja semua adegan menggunakan kostum seragam sekolah, akan lebih cocok dengan storyline dan lagu secara keseluruhan. Bagiku seperti pasukan ZAFT tiba-tiba menari di tengah Odaiba, apa mereka menunggu Orb atau Digimon pengacau?

Overall, di satu sisi Futari Saison adalah MV dengan koreografi apik, meneruskan tradisi Sakamichi dan membawa warna khas Keyaki seperti Sekai ni, tapi di sisi lain, masih membawa kekurangan yang cukup mengganggu. Flaw yang patut menjadi bahan pembelajaran di MV ini adalah sinematografi yang kurang oke, termasuk diantaranya perpindahan antar scene dan kostum yang masih terkesan hasty. Kini tinggal menunggu coupling MV, akankah ada yang bisa membuat kita memberi standing ovation?

All images used is credited to it’s respective owners