Tiana

Lebih dikenal disini sebagai dongeng pangeran kodok. Aslinya berasal dari cerita berjudul Der Froschkönig oder der eiserne Heinrich yang dipopulerkan (lagi-lagi) oleh Brothers Grimm. Asal-usul yang paling tua dari cerita ini diketahui berasal dari abad 13 dalam teks Latin yang ditemukan di Jerman.

Kisah The Frog Prince versi asli tidak banyak berbeda dengan versi Disney. Inti ceritanya berkisar pada seorang pangeran yang dikutuk menjadi kodok dan membutuhkan ciuman dari seorang putri untuk membuatnya kembali ke wujud aslinya. Dalam versi Grimm Brothers, kutukan itu hilang saat putri melempar si pangeran berwujud kodok ke tembok karena jijik.

You have to kiss a lot of frogs before you find your handsome prince

Frasa terkenal dari cerita ini, seringkali digunakan untuk menyemangati mereka yang mencari cinta sejati.

Sementara dalam The Princess and The Frog, judul asli versi Disney untuk cerita ini yang dirilis pada 2009 menawarkan cerita yang jauh lebih imajinatif ketimbang cerita asli Der Froschkonig yang terlalu sering diulang-ulang tanpa variasi cerita. Meski bukan tanpa kontra, The Princess and The Frog seolah membuktikan bahwa era film animasi 2D yang digambar tangan sudah habis.

Tapi dibalik itu, film ini meraih pendapatan $ 267 M di seluruh dunia, sukses yang ditambah respon kritik positif dan nominasi di Academy Award, namun kalah dari Up dan Crazy Heart di dua kategori nominasi. Kontroversi yang mengiringi film animasi Disney ke-49 ini juga membuatnya sekaligus Disney Princess-nya menjadi unik.

Versi Disney berkisah tentang Tiana yang hidup di tahun 1920’an di New Orleans, Louisiana.  Dia bercita-cita memiliki restoran sendiri dan bekerja di dua rumah makan untuk mencapai impiannya, yang mana sama dengan impian ayahnya, James yang kemungkinan besar sudah tewas dalam WW I.

Suatu saat, Pangeran Naveen dari Maldonia datang ke New Orleans untuk menikahi gadis dari selatan dan Charlotte La Bouff, sahabat Tiana sekaligus putri dari Eli “Big Daddy” La Bouff, pengusaha gula yang kaya menjadi kandidat terkuat untuk menikah dengan Naveen. Charlotte meminta Tiana untuk memasak beignet untuk pesta agar Naveen terkesan dan membayarnya cukup untuk membeli sebuah bekas pabrik untuk menjadi restorannya.

Sementara, Naveen dan pelayannya, Lawrence tanpa sengaja bertemu dengan dukun voodoo -this is based on New Orleans, it’d awful without a voodoo doctor- bernama Dr. Facilier yang iri pada kekayaan La Bouff, menipu Naveen dan Lawrence. Naveen dirubah menjadi kodok dan Lawrence menjadi Naveen, agar Charlotte menikahi Lawrence dan dia bisa membunuh Big Daddy dan menggunakan uangnya untuk menguasai New Orleans.

Di pesta, Lawrence dan Charlotte dengan cepat menjadi dekat. Sementara Tiana yang murung karena ada tawaran lebih tinggi untuk tempat yang direncanakannya menjadi restoran miliknya bertemu Naveen, yang kini berwujud kodok. Naveen yang salah sangka Tiana adalah seorang putri, meyakinkan Tiana agar menciumnya dan bisa kembali ke wujud manusianya.

Yang terjadi bukan Naveen yang menjadi manusia, tapi Tiana ikut menjadi kodok! Keduanya beradu argumen sampai ke ruang pesta dan diusir oleh para tamu undangan yang jijik sampai ke sebuah rawa. Disana mereka tetap tidak bisa akur karena sifat dasar Tiana dan Naveen yang bertolak belakang dan bertengkar semalaman. Besoknya, saat mereka berniat kembali menemui Dr. Facilier, mereka bertemu Louis, alligator pecinta Jazz yang memberitahu akan sosok Mama Odie, ratu voodoo dari rawa.

Awalnya Louis tidak begitu berminat menunjukkan jalan pada mereka, tapi Naveen dengan cerdik bisa meyakinkannya. Di perjalanan menemui Mama Odie, mereka bertemu Ray, kunang-kunang yang jatuh cinta pada sebuah bintang yang dia kira adalah kunang-kunang lain dan dinamakannya Evangeline. Saat Ray menyanyikan serenade untuk Evangeline, Naveen dan Tiana berdansa, menyadari bahwa mereka saling jatuh cinta.

Sementara itu di kota, Lawrence yang masih dalam wujud Naveen merencanakan pernikahannya dengan Charlotte, yang akan dilakukan malam itu di Mardi Gras Parade. Saat Charlotte pergi, sihir Facilier mulai hilang dan mereka membutuhkan darah Naveen agar sihirnya bisa terus berjalan. Maka mereka memerintahkan pasukan kegelapan untuk menangkap Naveen hidup-hidup.

Kembali ke rawa, grup Naveen, Tiana, Louis, dan Ray berhasil menemukan Mama Odie. Dia menasehati bahwa mereka harus mencari tahu sedikit lebih dalam untuk tahu apa yang mereka inginkan. Naveen dan Tiana mengatakan mereka ingin kembali menjadi manusia, sebelum Mama Odie mengatakan bahwa bukan masalah yang mereka mau, tapi apa yang mereka butuhkan yang menjadi masalah.

Naveen menyadari bahwa yang dia inginkan adalah Tiana, sementara Tiana yang hidup demi impiannya tak bisa melihat sesuatu yang besar di depannya. Mama Odie menjelaskan bahwa agar Naveen bisa menjadi manusia lagi, dia harus dicium oleh seorang putri, yang mana mereka sadar adalah Charlotte, tepat sebelum tengah malam.

Mereka berempat kembali ke kota dan Naveen memberi tahu Ray tentang rencananya melamar Tiana, dia bahkan mengklaim akan merubah sifat malasnya dan mencari pekerjaan demi membantu Tiana mendapatkan mimpinya. Dalam romantic candle light dinner, Naveen menyadari bahwa Tiana menempatkan restoran impiannya dalam prioritas dan bukan dirinya, hanya untuk membuatnya semakin ingin membantu Tiana.

Sebelum sampai di kota, Naveen ditangkap oleh kaki tangan Dr. Facilier. Disana, Ray memberitahu Tiana tentang Naveen dan menyadari bahwa dirinya juga menginginkan itu. Tiana bergegas ke parade dan salah paham mengira Naveen menikah dengan Charlotte, dan mereka sudah berciuman dan Naveen kembali menjadi manusia, padahal itu adalah Lawrence yang masih menyamar dengan sihir yang diperbarui berkat darah Naveen.

Ray sementara itu, berhasil membebaskan Naveen asli yang masih berwujud kodok, dan Naveen menggagalkan pernikahan dengan meng-K.O Lawrence yang pengaruh sihirnya memudar. Sementara Ray mencuri talisman sihir Dr. Facilier dan membawanya ke tempat Tiana, meyakinkannya agar menyimpan itu dari Dr. Facilier.

Ray mati setelah dibunuh oleh Dr. Facilier sendiri saat mencoba menghalau pasukan setan, dan Dr. Facilier yang menginginkan talismannya kembali, menawarkan untuk membuat impian Tiana menjadi kenyataan dengan mantra sihir dan kembali ke wujud manusia. Tiana tergoda tapi menyadari dia lebih baik bersama Naveen, dan itu hanya jebakan Facilier.

Tiana menghancurkan talisman itu dan keluarlah spirit yang ada di dalamnya, singkatnya Facilier diseret ke neraka karena tidak bisa memenuhi hutangnya setelah semua yang terjadi. Di pesta, Tiana dan Naveen melakukan mini drama di depan Charlotte, membuat Charlotte setuju mencium Naveen agar dia dan Tiana bisa kembali menjadi manusia dan menikah.

Sayang, waktu telah lewat tengah malam, Charlotte bukan lagi seorang putri, dan meskipun mencium Naveen berulang kali, tidak ada yang terjadi. Selanjutnya, pemakaman Ray dan pernikahan Naveen dan Tiana dalam wujud kodok, dan dengan menjadi istri Naveen, Tiana menjadi seorang putri dan saat Naveen menciumnya, dia juga kembali menjadi manusia!

Keduanya lalu membuka usaha restoran yang selama ini diidamkan Tiana dengan Louis menjadi penghibur para tamu sebagai alligator pemain terompet. Scene ditutup dengan Naveen dan Tiana menari di atas atap dan berciuman di bawah sinar bulan. Tamat.

Tiana bukan nama karakter dari dongeng asli The Frog Prince, yang sebenarnya tidak bernama. Hanya dari novel E.D. Baker yang berjudul sama di tahun 2002, namanya adalah Emma. Tiana adalah Disney Princess pertama dari keturunan Afro American, yang menimbulkan kontroversi karena dianggap mengasosiasikan orang berwarna dengan binatang.

Bukan hanya Tiana, tapi karakter pangeran yang bernama Naveen dan penggambaran komunitas kulit hitam di New Orleans pada awal abad 20 juga dinilai rasis. Nama asli untuk Tiana adalah Madeleine, atau biasa disingkat sebagai Maddy. Nama ini juga menjadi bumbu kontroversi karena menurut fakta, Maddy adalah nama umum untuk budak di masa lalu.

Tiana digambarkan sebagai gadis pekerja keras dan fokus pada tujuannya. Dia terkadang terlalu fokus pada dunianya dan mengabaikan semua sesuatu selain yang berhubungan, termasuk soal asmara. Ambisius dan keras pada dirinya, juga dipandang sebagai feminis, Tiana adalah karakter Disney Princess yang berbeda dengan sebelumnya.

http://www.b-idol.com/

Memilih tiga  member Sakamichi Series yang paling cocok menjadi Tiana cukup sulit, karena faktor pekerja keras sangat umum ditemui disini. Dan untuk karakteristik feminis, well, nyaris tak ada dokumentasi tentang hal seperti itu dalam media yang dirilis selama ini. Jadi ya memang berdasarkan pemikiranku saja.

Memilih Reika sebagai Tiana, aku akan mengatakan ini bukan sekedar karena warna kulit. Keduanya sama-sama punya karakter sebagai pekerja keras dan fokus pada impian, dalam kasus Reika adalah fokus pada perannya sebagai kapten meski dibully berulang kali -katakan saja seperti mencium pangeran kodok-. I’ll say, Reika did a good job as captain, dan dia layak mendapatkan lebih dari yang selama ini.

Himetan adalah salah satu metafora fandom darling, tapi bukan management darling, dan kerja kerasnya selama 7 single berturut-turut sebelum kembali ke senbatsu di Hadashi membuatnya menjadi sosok yang tepat untuk Tiana, kerja keras demi impian, bahkan sebelumnya aku sudah menulis khusus untuk dia. Bagaimana dia bertahan di jalannya, di bawah bayang-bayang rekan satu grup dan bahkan adiknya sendiri. Jika itu bukan kerja keras, apa namanya?

Iori memang rasanya kurang begitu cocok dengan semua karakteristik Tiana, tapi entah kenapa aku merasa mudah saja melihat Iori sebagai Tiana, pekerja keras iya -dia masuk terlambat, tapi juga dipilih sebagai senbatsu di Inochi, itu butuh kerja keras- oh well, katakan saja ini lebih pada preferensi dan imajinasi pribadi. Ada sesuatu dalam diri Iori yang mirip Tiana, meski aku juga tak bisa medeskripsikan secara jelas apa itu.

All images used is credited to it’s respective owners