Aurora

Sleeping Beauty, atau lebih dikenal sebagai Putri Tidur di Indonesia. Berasal dari dongeng yang ditulis oleh Charles Perrault dengan judul asli La Belle au bois dormant. Brothers Grimm menulis ulang kisah ini dengan judul Little Briar Rose. Brothers Grimm menulis ulang kisah ini berdasarkan cerita dari mulut ke mulut pada akhir abad 17. Kisah paling awal yang memiliki alur dan materi sama berasal dari tahun 1528 berjudul Perceforest.

Dalam versi asli, raja dan ratu yang akhirnya mendapatkan keturunan yang lama didambakan, mengadakan pesta untuk putri yang baru lahir. Hadir juga dalam pesta 7 peri yang memberikan hadiah berupa kecantikan, kepribadian, keanggunan, menari, menyanyi, dan musik padanya. Satu peri jahat yang terlupakan karena sudah lama dikira mati oleh kerajaan yang marah karena tidak diundang memberi kutukan pada putri yang baru lahir berupa kutukan bahwa suatu hari putri akan tertusuk oleh jarum pemintal dan mati.

Peri ketujuh yang belum memberi hadiahnya pada sang putri mencoba menyelamatkan putri dengan merubah kutukan itu menjadi tidur panjang selama 100 tahun sebelum seorang pangeran akan datang menyelamatkannya. Raja memerintahkan pemusnahan mesin pemintal demi keselamatan putri. Suatu hari, saat raja dan ratu pergi, putri yang berjalan-jalan dalam istana menemukan seorang wanita tua yang sedang memintal benang.

Putri yang tidak pernah melihat mesin pemintal, meminta untuk mencobanya dan kutukan itu pun terjadi, putri jatuh dalam tidur panjang. Raja menyadari bahwa kutukan tak bisa dicegah, membawa putrinya ke kastil, dan menidurkannya dalam ruangan termegah untuk menunggu kutukannya hilang. Para peri yang memberi hadiah saat kelahiran putri, menyadari bahwa kelak saat putri bangun dan menyadari dirinya sendiri, hal itu sama saja dengan membunuhnya.

Maka mereka membuat semua orang tertidur, untuk menemani sang putri, termasuk raja dan ratu yang masih ingin melihat putri mereka. Para peri juga membuat jalan masuk kastil dipenuhi tanaman berduri untuk mencegah siapapun yang mencoba masuk. Beberapa pangeran yang mendengar legenda putri tidur mencoba untuk menembus kastil, namun mereka mati sia-sia karena bukan cinta sejati putri.

100 tahun kemudian, seorang pangeran yang ditakdirkan berhasil memasuki kastil dan melihat sang putri untuk pertama kali. Kutukan itu hilang setelah pangeran mencium putri -meski tak dijelaskan bagaimana pangeran tahu cara menghilangkan kutukan itu- semua orang terbangun, dan beberapa saat kemudian mereka menikah dan hidup bahagia. Tamat.

Gold of sunshine in her hair, lips that shame red rose

Sleeping Beauty versi Disney adalah salah satu film animasi tercantik yang pernah dibuat. Meski dibuat dengan teknologi 1959, masih visually stunning hingga hari ini. Teknik yang digunakan adalah Super Technirama 70, 6-channel stereophonic sound, dan dalam aspek rasio widescreen, film Disney kedua yang menggunakan aspek 16:9 setelah Lady and the Tramp.

Dalam versi Disney, kisahnya tidak begitu berbeda, namun tetap ditambahi bagian yang dihilangkan dan ditambahkan dari versi Perrault dan Brothers Grimm. Pertama adalah pemberian nama untuk Sleeping Beauty, oleh Disney diberi nama Aurora, berdasarkan karya komposer Rusia Pyotr Illych Tchaikovsky. Kedua adalah kemunculan Pangeran Philip, yang digambarkan telah dijodohkan dengan Aurora sejak dia lahir untuk menyatukan dua kerajaan.

Saat pesta kelahiran Aurora, seluruh warga kerajaan hadir untuk memberi selamat, termasuk peri yang memberi Aurora keajaiban, masing-masing satu. Berbeda dengan versi asli, hanya tiga peri yang muncul dalam film. Aurora mendapat hadiah berupa Beauty dari peri Flora dan Song dari peri Fauna. Sebelum peri ketiga, Merryweather memberi hadiah pada Aurora, peri jahat Maleficent muncul dan memberi kutukan pada Aurora atas dasar kemarahan karena tidak diundang dalam pesta.

Kutukan itu berupa sang putri akan meninggal setelah tertusuk jarum pemintal di ulangtahunnya yang ke-16, karena kekuatan sihir Maleficent yang sangat kuat, bahkan ketiga peri tidak bisa melakukan apapun untuk mencegahnya. Merryweather mencoba membantu dengan merubah efek kutukan Maleficent sehingga Aurora tidak akan meninggal melainkan hanya akan tertidur sampai cinta sejatinya datang dan memberinya ciuman pertama.

Raja memerintahkan pemusnahan jarum pemintal untuk menjamin keselamatan putrinya, dan tiga peri memutuskan untuk membesarkan Aurora di tengah hutan, memberitahu raja bahwa sekedar memusnahkan benda kutukan tidak akan menghentikan Maleficent. Dengan berat hati raja dan ratu merelakan Aurora dibawa ketiga peri untuk diasuh, tidak akan menemui putri mereka sampai dia berusia 16 tahun, saat kutukannya telah lewat.

Tiga peri membesarkan Aurora di tengah hutan, memberinya nama Briar Rose, mengambil dari nama Sleeping Beauty versi Brothers Grimm. Ketiga peri membesarkan Aurora dengan aturan tidak boleh menemui atau berbicara dengan orang asing, dan semakin besar Aurora mematuhinya namun tak bisa menahan rasa penasarannya terhadap dunia luar orang lain, yang tidak pernah diketahuinya.

Teman-teman Aurora selain ketiga peri hanyalah hewan-hewan di hutan, menunjukkan gejala sakit jiwa di kalangan Disney Princess old school seperti Cinderella dan Snow White. Sebelum dia berulang tahun ke-16, Philip yang melintasi hutan tempat Aurora dan tiga peri berada mendengarnya bernyanyi. Mengabaikan larangan ketiga “bibi”nya, Aurora menemui dan bercakap-cakap dengan Philip, keduanya tidak menyadari bahwa mereka sudah saling mengenal.

Sekembalinya ke rumah, Aurora mengakui dia sudah melanggar aturan mereka. Para peri yang menyadari bahwa waktu bahaya untuk kutukan Aurora sudah hampir selesai, mengambil resiko dengan mengungkapkan garis darah sebenarnya dari Aurora. Mereka juga mengatakan dia tak akan menemui orang asing -alias Philip- itu lagi, membuatnya patah hati. Malam itu juga mereka berempat datang ke istana untuk pesta perayaan selesainya kutukan sekaligus perjodohan Aurora dan Philip yang lama tertunda.

Maleficent yang lama mencari Aurora akhirnya menemukannya, dan memastikan kutukannya akan berjalan. Dia merubah dirinya menjadi mesin pemintal dan membuat Aurora menyentuhnya dan kutukan itu terjadi. Seperti dalam versi asli, para peri membuat Aurora tidur bersama dengan seluruh kerajaan, menunggu hingga cinta sejatinya akan datang. Dan cinta sejati Aurora tidak lain adalah Philip, yang mana telah ditahan oleh Maleficent yang tidak akan membiarkan usahanya selama 16 tahun sia-sia.

Ketiga peri yang menyadari bahwa Philip adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan semua orang, membebaskan Philip dari tahanan Maleficent. Murka karena lolosnya Philip, Maleficent membuat sekeliling kastil dipenuhi tanaman berduri dan berubah menjadi naga untuk membunuh Philip. Karena ini termasuk salah satu film paling klasik dari Disney, tak ada plot twist, hanya Philip membunuh Maleficent dengan melempar pedang ke jantungnya, membuatnya tewas seketika.

Tanaman berduri hilang dari kastil dan Philip menemukan bahwa Aurora adalah gadis yang ditemuinya di hutan. Ciuman dari Philip membangunkan Aurora dan seluruh kerajaan. Mereka berdua turun ke hall istana tempat semua orang berada untuk penyambutan kembalinya Aurora, dimana pesta kemudian berlangsung dan hidup bahagia selamanya.

Scene ini selalu membuatku paranoid

Aurora mungkin salah satu Disney Princess paling tidak populer. Kritikus menjulukinya sebagai sekuel gagal dari Snow White dan Cinderella. Satu dari tiga Disney Princess original, sekaligus Disney Princess terakhir sebelum Ariel muncul 30 tahun setelahnya, Aurora adalah karakter yang “membutuhkan sihir untuk merubah hidupnya” dan “pada dasarnya adalah karakter seorang putri klasik, yang mendambakan kehidupan di luar kehidupan normalnya”

Desain karakter Aurora didasarkan pada aktris Audrey Hepburn dan rambut blonde ala Brigitte Bardot, namun itu juga tidak membantu popularitas Sleeping Beauty di mata kritikus. Selain itu sepanjang film Aurora hanya mendapat bagian sepanjang 18 menit, sangat sedikit bahkan jika dibanding Jasmine yang bukan pemeran utama dari Aladdin. Sedikitnya screentime ini juga menambah faktor kenapa Aurora tidaklah populer.

Aurora hanya dikenal sebagai salah satu yang tercantik selain Belle dalam canon Disney Princess. Dengan puisi “A gold of sunshine in her hair, lips that shame red roses, she’ll walk in springtime wherever she goes” sudah menggambarkan bagaimana Aurora dalam versi Disney. Dan memilih member Sakamichi untuk hal ini tidak akan terlalu sulit bukan? My ass it wouldn’t. Sama seperti Jasmine, karakter Aurora tidak kuat, sehingga gambaran terkuat yang bisa ditangkap darinya hanya kecantikan saja.

Berika sebagai Aurora adalah contoh paling cocok. Keduanya sama-sama memiliki nilai visual yang tinggi, butuh sihir untuk merubah hidupnya, dan punya kecenderungan sebagai weirdo. Jika Aurora berteman dengan hewan-hewan di hutan, Berika berteman dengan Aoko. Yang dibutuhkan Berika hanyalah rambut pirang keemasan dan dia akan mudah menjadi Aurora.

Kenapa adikku menjadi Aurora? Well, Ashurin memiliki traits yang sama dalam hal visual dan garis wajah yang terkesan chic dan dingin. Well, gambaran Aurora untukku juga sedikit arogan, atau itu karena desain karakternya. Selain itu, baik Aurora dan Ashurin adalah tipikal gadis yang bisa dengan mudah jatuh dalam perangkap karena dasarnya, mereka hanya berada dalam lingkungan yang sama selama hidupnya.

Sedikitnya peran dan screentime Aurora akan mudah diperankan oleh Aachan. Dikenal sebagai member paling diam dan salah satu hidden beauty Nogi, plus sama-sama punya karakter yang sedikit aneh. Jujur saja, hanya ini. Aurora adalah Disney Princess paling underrated, tidak jelas karakternya, dan itu sangat cocok dengan Aachan. Atau ada pilihan member lain untuk Aurora?

All images used is credited to it’s respective owners