Pocahontas

Terlahir dengan nama Matoaka, seorang native American yang berasal dari sebuah suku Indian di negara bagian Virginia sekarang. Sejarah mencatat dia hidup pada 1596-1617 dan hadir sebagai bagian penting dalam sejarah Amerika. Matoaka memastikan keabadian di pop culture lewat film animasi Disney yang dirilis pada 1995 yang menggunakan namanya yang paling populer; Pocahontas.

Kisah hidup Pocahontas adalah salah satu kisah Indian paling populer. Saat lahir, dia adalah putri dari kepala suku Indian Powhatan yang bernama asli Wahunsenacawh, dari aliansi Tsenacommacah yang menetap di kawasan Tidewater, Virginia. Inggris yang mencoba menaklukkan Dunia Baru, menuju Virginia untuk membangun koloni mereka. Di 1607, di bawah komando kapten John Smith, Inggris membangun benteng di James River dan terlibat perang beberapa kali dengan penduduk asli Tsenacommacah.

John Smith ditangkap oleh Indian  Opechancanough di tahun yang sama dan dibawa pada Powhatan, yang mana adalah suku pemimpin Indian di kawasan itu. John Smith dan Pocahontas bertemu untuk pertama kali di waktu ini dan Pocahontas menyelamatkan Smith dari eksekusi. Kemudian perdamaian untuk sementara waktu terjadi, Pocahontas sering mengunjungi pemukiman Inggris dan bermain dengan anak-anak di sana.

Di 1609, Smith terluka karena ledakan dan dibawa kembali ke Inggris. Inggris memberitahu Pocahontas bahwa Smith telah meninggal dan Pocahontas berhenti mengunjungi pemukiman. Pada 1610, Perang Anglo-Powhatan Pertama pecah, dan Pocahontas ditangkap oleh pasukan Inggris pada 1613. Dalam tahanan, Pocahontas dibaptis dan memiliki nama Rebecca.

Pada 1614, Pocahontas kembali pada kaumnya dan mengatakan bahwa dia memilih untuk tinggal bersama Inggris. Sedikit berbau Stockholm Syndrome, tapi juga dikatakan itu karena Inggris memperlakukannya dengan baik. Tak lama kemudian Pocahontas menikahi John Rolfe dan setahun kemudian melahirkan Thomas Rolfe, kemungkinan orang Anglo-American pertama yang tercatat dalam sejarah. Periode ini disebut Peace of Pocahontas, perdamaian kedua belah pihak -untuk sementara waktu- karena pernikahan Pocahontas dan Rolfe.

Pada 1616, keluarga Rolfe berangkat ke London, dan Pocahontas menjadi semacam selebritis, civilized savages, begitu publik Inggris menyebutnya. Well, mungkin juga semacam propaganda bahwa tanah Amerika bisa ditaklukkan Inggris. Saat akan kembali ke Virginia, Pocahontas meninggal di Gravesend dan dimakamkan di sebuah gereja di Inggris.

Pengaruh Pocahontas besar bagi dunia. Kisahnya yang menikahi seorang pendatang mungkin jadi pembuka interracial marriage di dunia modern. Keturunan dari Pocahontas dan keluarganya termasuk Nancy Reagan, Edith Wilson, dan Percival Lowell.

Pocahontas versi Disney kembali tidak membawa formula “berjalan pada narasi asli sejarah” dan merubah ceritanya disana-sini. Dalam film diceritakan bahwa Inggris, yang berniat mengklaim Dunia Baru setelah Spanyol dibawah komando Governor Ratcliffe, yang didasarkan pada tokoh nyata John Ratcliffe yang memimpin armada Inggris pada 1606, melakukan hal yang sama dalam film. Kapten kapal adalah John Smith, yang juga tokoh nyata -tapi John Smith asli tidak punya rambut blonde, wajah tampan, dan mata biru-

Haus petualangan dan kekayaan, armada Inggris menjajah tanah Virginia, dimana bermukim Indian Powhatan, suku dari Pocahontas. Mereka mendirikan Jamestown, untuk menghormati King James VI/I. Tak butuh waktu lama untuk pecah perselisihan. Tapi tidak untuk Pocahontas dan John Smith, yang bertemu tak lama setelah Inggris tiba, dan tak lama pula bagi mereka untuk saling jatuh cinta. Tapi cinta mereka tak seindah telenovela.

Jika John Smith memang seperti ini, tak heran Pocahontas jatuh cinta

Sejak awal Indian sudah meramalkan bahwa bangsa kulit putih tidak datang dengan damai, dan seperti Indian pada umumnya, mereka bersumpah untuk melindungi tanah mereka meski itu artinya harus pecah perang. Benar saja, Inggris yang sejak awal berpikir para Indian adalah ‘savages‘ menarik pemicu perang -literally- dengan menembak sekumpulan Indian yang mengintai mereka, termasuk Kocoum. Ditambah keserakahan Ratcliffe yang beranggapan bahwa Indian menyimpan emas mereka sendiri. In fact, “emas” yang dimiliki Indian hanyalah jagung, yang belum dikenal luas di Eropa waktu itu.

Tak perlu waktu lama bagi ayah Pocahontas untuk menarik sebanyak mungkin saudara Indian untuk memerangi Inggris. Pecahlah perang yang dikenal dalam sejarah sebagai Perang Anglo-Powhatan Pertama. Bedanya, dalam versi Disney, perang belum benar-benar pecah karena John Smith ditawan Indian setelah insiden Kocoum. Dan disinilah bagian paling ikonik dari kisah Pocahontas versi Disney terjadi -yang mana dibasiskan dari John Smith asli-

Pocahontas memohon pada ayahnya untuk mengampuni Smith, meletakkan kepalanya di atas kepala Smith untuk mencegahnya dieksekusi. Indian dan Inggris yang sudah siap tempur akhirnya menerima bahwa bisa diselesaikan secara damai, hanya Ratcliffe yang tidak terima dan menembak ayah Pocahontas, tapi Smith menyelamatkannya sehingga dia akhirnya yang malah tertembak. Dalam sekejap armada Inggris berbalik memusuhi Ratcliffe, yang mana tidak mereka sukai dan membawanya kembali ke Inggris untuk dihakimi, bersama dengan John Smith yang terluka.

Akhir kisah Pocahontas yang antiklimaks dalam versi Disney tidak bahagia seperti Disney Princess yang lain. Smith kembali ke Inggris, dan dalam sekuelnya, Pocahontas II : Journey to a New World, pasangan cinta Pocahontas menjadi John Rolfe, yang mana mengambil kisah nyata. Dalam Pocahontas, Disney dianggap terlalu mengejar potret wanita ideal mereka dan tida mengambil fakta sejarah.

Pocahontas membawa banyak kontroversi karena banyaknya perbedaan,  Pertama adalah usia Pocahontas, yang sebenarnya sekitar 10 tahun saat Inggris datang menjadi sekitar 16-17 tahun di film, menyesuaikan cerita versi mereka sendiri dimana Pocahontas dan John Smith memiliki perasaan khusus, dimana tidak terjadi di dunia nyata. Yang terjadi adalah Smith dan Pocahontas memiliki hubungan seperti ayah dan anak, karena aslinya selisih umur mereka setidaknya 17 tahun.

Kedua, dalam film ayah Pocahontas menginginkannya menikah dengan Kocoum, tokoh sejarah nyata yang dianggap sebagai prajurit terhebat, meski Pocahontas menolaknya. Dalam realita, kemungkinan Pocahontas memang menikahi Kocoum yang berakhir saat Inggris menawan Pocahontas. Dan fakta sejarah ini terjadi satu tahun setelah John Smith kembali ke Inggris. Karena banyaknya perbedaan dengan sejarah, Pocahontas tidak mendapat sambutan hangat dari kritikus.

Karakter Pocahontas yang ceria, spiritual, dan menganggap semuanya setara didasarkan pada namanya yang berarti the playful one. Dia berbincang dengan pohon willow dan mempercayai pendatang yang tiap hari merusak tanah mereka. Dia juga digambarkan dewasa melebihi usianya, secara konsep Pocahontas mirip sekali dengan Mulan, hanya mereka digambarkan berada di belahan dunia berbeda dan latar cerita yang berbeda.

Desain karakter Pocahontas juga dinilai buruk, kritikus mengatakan bahwa Pocahontas lebih mirip gadis Miami atau Beverly Hills modern yang dipaksakan dalam suku Indian abad 17. Lebih cocok jika dikatakan secara singkat, Pocahontas adalah gambaran wanita yang suka berpetualang, terbuka, dewasa, dan cukup naif.

Apa aku tak salah? Jujur memang sempat kupikir aku gila. Ikoma sebagai Pocahontas adalah skenario buruk bukan? Tidak juga. Ikoma punya beberapa karakter Pocahontas; ceria, terbuka, dan perasaan ingin melindungi sukunya. Untuk yang terakhir, aku tak akan bilang Ikoma menerima semua yang terjadi di 2014, tapi dia melakukannya untuk Nogi. A noble gesture, dan kita pantas memberi kredit padanya.

Pocahontas adalah bagian dari royalti, putri dari kepala suku Indian. Siapa yang lebih pantas memerankan Pocahontas selain Aka, yang juga memiliki karakter Pocahontas. Dia tipikal gadis outdoor, ceria, terbuka atau tepatnya ekspresif, bisa dibilang naif juga, dan siap berkorban untuk sesuatu yang berharga baginya membuat Aka cocok berperan sebagai Pocahontas.

Satoshi pun demikian, image yang dimilikinya sebagai scaredy cat memang tak begitu cocok sebagai Pocahontas. Tapi untukku kenapa memilih Satoshi, sama seperti saat Pocahontas mengoceh pada John Smith tentang dunianya, rasanya sama dengan saat Satoshi mengoceh tentang dunia lukis. Dan bayangkan dia memakai pakaian Pocahontas, maka kita bisa langsung mengerti kenapa kritikus mengatakan Pocahontas lebih mirip gadis modern ketimbang Indian.

All images used is credited to it’s respective owners