Merida

Sebelumnya kisah Disney Princess selalu membawa tema yang sama: fairytale yang didasarkan pada romantisme dan pelajaran hidup bagi target usia penontonnya. Dan yeah, Disney selalu berhasil, meski beberapa kali menemui kegagalan di franchise ini. Sleeping Beauty dan Pocahontas adalah contoh paling nyata. Dan di millenium baru, Disney mencoba peruntungan dengan formula baru.

Karakter para Disney Princess dibuat menyesuaikan zaman, dan tidak berpegang penuh pada dongeng aslinya. Lewat film Brave yang dirilis bersama Pixar pada 2012, Disney merubah semua sejarah panjang dari franchise Disney Princess mereka. Dalam film ini mereka memperkenalkan Merida. Berbeda dengan Disney Princess lain, Merida didasarkan pada karakter yang benar-benar baru, tidak mengambil dari folktales dan legenda.

Merida masuk dalam franchise Disney Princess pada 2013, menjadi Disney Princess kesebelas sekaligus paling bontot saat ini. Sama dengan dua film lain yang hadir setelah Millenium, Tangled dan The Princess and The Frog, Merida hadir dalam format CG animasi, meski dalam film kedua tidak semua bagiannya hadir dalam format CG. Brave juga didedikasikan untuk Steve Jobs, pendiri Pixar.

Merida adalah putri pemanah dari Brave, film Disney tahun 2012. Diceritakan berasal dari klan DunBroch di kerajaan yang berlatar belakang Skotlandia, Merida adalah putri dari King Fergus dan Queen Elinor. Di awal cerita, Merida mendapat panah dari ayahnya sebagai hadiah ulang tahun. Saat bermain-main dengan mainan barunya, Merida menemui Will-o-Wisp di hutan, ayahnya berkata mungkin itu adalah tanda bagi hidupnya.

Menjelang pesta, beruang iblis, Mor’du, menyerang dan membuat Fergus kehilangan satu kakinya demi mengusir Mor’du. Cerita melompat beberapa tahun kemudian. Merida kini berusia 16 tahun, ibunya selalu berusaha membuatnya menjadi putri yang sebenarnya meski Merida tidak menyukainya. Ayah dan ibunya mengatakan bahwa Merida akan dijodohkan dengan salah satu pewaris dari 3 klan lain yang ikut membentuk kerajaan DunBroch.

Merida yang marah pergi menumpahkan kekesalan di kamarnya. Ibunya datang untuk berbicara dan dia menceritakan bahwa pada zaman dulu, seorang raja yang membagikan kerajaannya menjadi 4, satu untuk tiap putranya. Yang tertua, tidak setuju dan menginginkan semua untuknya. Karena itu kerajaan menjadi hancur dan dijajah oleh kerajaan lain. Merida masih tidak ingin mendengarkan ibunya dan Elinor dengan nada final mengatakan Merida akan menikahi satu dari calon-calon suaminya, suka atau tidak.

Beberapa hari kemudian, ketiga klan lain dan calon suami Merida tiba, dimana ketiganya tak ada bagus-bagusnya sama sekali. Merida yang muak, mengusulkan bahwa untuk memenangkan  Highland Games dan dirinya, mereka harus bagus dalam memanah. Karena parahnya kemampuan dari calon-calon suaminya, Merida bebas dan yakin bahwa tidak ada satupun yang akan tepat sasaran.

Wee Dingwall menjadi mimpi buruk Merida, secara kebetulan panahnya tepat sasaran. Marah, Merida mengambil panahnya sendiri dan menembakkannya ke tiga sasaran. Semuanya tepat, membuat tiga klan sekaligus calon suaminya melongo. Tapi tidak dengan Elinor. Ratu marah besar dengan tindakannya dan adu argumen tak terelakkan.

Elinor menuduh Merida kekanakan dan Merida menuduh ibunya ingin menghancurkan hidupnya. Dalam kemarahan, Merida tanpa sadar merusak tapestry, membelah gambar dirinya dan ibunya yang bergandengan tangan dengan pedang. Dalam kemarahan yang sama, Elinor melempar panah Merida ke perapian, keduanya melakukan sesuatu yang akan mereka sesali malam itu.

Merida kabur dari kastil, memacu kudanya tanpa sadar hingga ke tepi hutan dimana dia dulu bertemu dengan Will-o-Wisp, dan bertemu lagi dengannya. Will-o-Wisp itu menuntunnya ke sebuah pondok wanita tua pemahat kayu. Well, dengan cepat Merida menebak dengan benar bahwa dia adalah penyihir dan meminta sihir agar ibunya bisa berubah dengan bayaran kalung simbol kerajaan miliknya.

Si penyihir mengabulkan permintaan Merida dalam bentuk sebuah kue. Sambil membuatnya, dia bercerita bahwa di masa lalu dia pernah mengabulkan keinginan seorang pria yang menginginkan kekuatan 10 orang, namun tidak berjalan baik. Setelah kuenya jadi, Merida bergegas kembali ke kastil dan berpura-pura membuatkan ibunya kue sebagai tanda perdamaian. Elinor memakannya dan tiba-tiba berubah menjadi beruang.

Mengetahui kebencian ayahnya pada beruang, Merida meyakinkan tiga adiknya; Harris, Hubert, & Hamish, untuk membantunya menyelundupkan Elinor keluar dari kastil. Dengan kekonyolan yang terjadi, Merida dan Elinor berhasil keluar dari kastil dan mencari penyihir untuk mengembalikan ibunya kembali seperti semula. Di pondok penyihir, si penyihir meninggalkan pesan bahwa sebelum matahari terbit di hari kedua, mereka berdua harus “melihat ke dalam, menyatukan hubungan yang rusak”

Keesokan harinya, keduanya mulai bisa saling mengerti satu sama lain. Tak lama, Elinor mulai bertingkah seperti beruang sungguhan, fase terakhir sihirnya dimulai. Dalam kebingungan mereka dituntun oleh Will-o-Wisp menuju sebuah reruntuhan. Disana Merida menyadari bahwa kisah kerajaan yang diceritakan ibunya adalah nyata, dan pangeran tertua itu berubah menjadi Mor’du dan masih hidup. Mereka berdua selamat dari Mor’du dalam hitungan detik.

Dengan cepat Merida dan Elinor kembali ke istana, menyadari bahwa “menyatukan hubungan yang rusak” berarti memperbaiki tapestry yang dirusak Merida. Menyelinap ke kastil yang penuh, keduanya bisa sampai di kamar Merida tempat tapestry berada. Namun Elinor mulai berubah menjadi beruang seutuhnya. Dia menyerang Merida, dan Fergus memburunya bersama seluruh orang di istana dan mengunci Merida.

Berkat bantuan ketiga adiknya, Merida bebas dan mengejar semua orang. Dia mulai berhasil meyakinkan ayahnya bahwa beruang yang diburu adalah Elinor, saat Mor’du muncul. Setelah pertarungan epik antara Elinor dan Merida vs Mor’du, beruang iblis berhasil dikalahkan dan ternyata Will-o-Wisp selama ini adalah kepribadian asli pangeran tertua yang ingin jiwanya bebas.

Merida membawakan tapestry yang dijahitnya pada ibunya, dan sihirnya menghilang. Elinor kembali ke wujud manusianya, menyatakan bahwa bukan hanya dirinya yang berubah, tapi Merida juga. Film ini diakhiri dengan ketiga klan lain pulang ke tempatnya, dan Merida dan Elinor terlihat berkuda bersama.

Merida

Merida adalah tipikal gadis yang ingin mengetahui dunia luar dengan terjun ke dalamnya, sesuatu yang membuatnya sering bertikai dengan ibunya yang menginginkan Merida melanjutkan tradisi kerajaan. Dia bukan tipikal putri yang anggun dan sesuai bayangan orang akan sosok putri. Singkat kata, Merida membawa nilai Disney Princess klasik; pemberontak. Sama seperti Mulan, Jasmine, dan Ariel.

Merida mewarisi darah Fergus lebih banyak. Mereka sama-sama impulsif, berisik, dan punya kecenderungan mengabaikan peraturan. Namun begitu bukan berarti Merida tidak mirip ibunya, kesamaan mereka yang paling utama adalah keras kepala dan tidak mau mendengarkan orang lain. Merida juga digambarkan adalah seorang gadis tipe petualang dan berani.

Sisi negatifnya adalah dia terlalu cepat naik darah dan impulsif, cenderung bertindak sebelum berpikir, dan itu membawa konsekuensi. Kritikus menilai Merida sebagai gadis modern yang terjebak di dunia lama. Sounds familiar? Konsep ini sebelumnya digunakan di Pocahontas. Ini adalah taktik Disney untuk mengemas ulang konsep independent girl khas mereka lintas generasi.

Sedikit kejutan kenapa Kanarin masuk? Tidak juga. Keduanya tipikal orang yang berisik. Hobi memanah Merida dan obsesi Kanarin pada idol kurang lebih sama. Dalam pemilihan assistant MC untuk Nogibingo season 7 juga, sifat Kanarin yang tidak mau mendengarkan orang lain juga sedikit terlihat. Selain itu, desain awal Merida menuai kontroversi karena dianggap ‘berlebihan’

Kiichan sebagai Merida adalah contoh paling cocok; mereka sama-sama berisik, cenderung bertindak sebelum berpikir, dan cukup mudah naik darah -dalam kasus Kiichan, dia clingy terhadap beberapa member- Dan lagi dia M6, kurasa mudah saja jika Zipper berniat melakukan photoshoot bertema Disney, tinggal memakaikan wig merah dan memberinya panah, voila, Merida Kiichan.

Memilih Dana sebagai Disney Princess tentu akan membuat fans kotak-kotak menjadi hyper. Aku tahu itu, makanya dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk karakter berisik dan baka, maka Dana sebagai Merida cocok. Hanya saja dari ketiga member ini, tidak ada yang se-tomboy atau bersumbu pendek seperti Merida.

All images used is credited to it’s respective owners