The Final Standing of A Race of C

9 bulan yang lalu, aku menulis A Race of C, butuh waktu hingga Januari 2017 untuk melihat hasil akhir race ini. Waktu yang lama, tapi  layak untuk penantian panjang ini? So-so lah ya, karena hasil race ini bisa dibilang (sangat) predictable. Sugai Yuuka menjadi captain sementara Moriya Akane menjadi vice captain Keyakizaka46. Hal ini menjelaskan beberapa hal yang selama ini tertutup kabut.

Pertama, Keyaki kini mempunyai sosok yang benar-benar bisa dijadikan patokan. Membuat de facto captain menjadikan Keyaki tidak terlalu lost -well, aku tidak bisa menemukan kata lain- dan bisa memiliki arah yang lebih jelas. Seperti visi dan misi yang diungkapkan Yuukanen;

1. Membuat Keyakizaka menjadi grup dengan teamwork yang bagus
2. Keyakizaka tidak akan pernah berubah
3. Tiap member akan bersinar dengan caranya masing-masing

Well, sekilas mereka lebih menekankan pada stabilitas Keyaki dan menghindari perubahan-perubahan yang terlalu dramatis. Memang masuk akal, tapi terkesan terlalu menahan diri? Keyaki belum berusia dua tahun, dan dengan tahun debut yang seperti itu, menahan diri terkesan terlalu cepat bukan?

Salah satu kesalahan pada visi misi Yuukanen

Kedua, hal ini memberi sedikit petunjuk tentang bagaimana sistem K&H bekerja, karena sebelum-sebelumnya sempat ada pembahasan bahwa K&H akan memiliki captain masing-masing. Dengan ditutupnya (?) kemungkinan H.Keyaki untuk memiliki captain sendiri, maka hampir bisa dipastikan H.Keyaki memang adalah Under, bukan entitas yang berdiri mandiri dalam Keyaki. Dengan kata lain, mereka tidak akan meniru mentah-mentah konsep team dari 48G.

Jika H.Keyaki memiliki captain, maka akan memunculkan sedikit ambiguitas. Contoh kecilnya adalah privelege senbatsu seorang captain, akan aneh jika captain H.Keyaki ada di K.Keyaki yang de facto adalah senbatsu bukan? Dan privelege itu juga akan tak adil jika captain H.Keyaki selalu ada di Under. Membuat kennin lagi untuk seorang captain juga terdengar sebagai ‘memecahkan masalah tanpa solusi’ untukku.

Ketiga, anomali dualisme di Keyaki semakin tampak disini. Sama seperti para couple di Keyaki, aku tidak bisa melihat satu member berdiri sendiri sebagai captain. Ada perasaan janggal karena mayoritas member di Keyaki memiliki semacam partner in crime masing-masing, dan jabatan captain tidak bisa dipegang oleh siapapun tanpa ada pendamping. Vice captain adalah opsi bagus yang direalisasikan.

Yuuka memimpin race sejak awal dengan Kawasaki H2, epitomi untuk betapa dia selalu ada di depan sejak awal. H2 adalah motor tercepat di kelas 1 liter superbike dengan top speed mencapai 365 km/h. Selain itu semua teknologi lain termasuk supercharger membuat H2 adalah motor produksi massal paling bertenaga di dunia. Varian H2R malah membuat rekor kecepatan 400 km/h di tangan pembalap supersport Kenan Sofuoglu pada 2016 lalu.

Yuuka selalu dianggap mirip Sayanee sejak awal, dan ini menimbulkan ekspektasi publik yang cukup tinggi akan dirinya. Kemudian penampilan perdana di Keyakake, dan munculnya identitas aslinya sebagai Her Majesty, semakin mengipasi harapan publik. Dan Yuuka tidak mengecewakan, seringkali dia tampil sebagai representatif di berbagai acara, menjadi member yang menjawab pertanyaan, dan membuat karakter dirinya semakin kuat secara personal.

Pemilihan Yuuka memiliki beberapa sisi positif, antara lain seperti yang sudah kusebutkan, Keyaki memiliki sosok pemimpin. Yuuka meskipun terkadang ponkotsu, adalah salah satu spokesperson terbaik Keyaki, dia bisa menjawab berbagai pertanyaan dan membungkusnya dengan komentar yang tepat. Karakter ojou-sama yang dimilikinya meski cukup aneh di Keyaki, menjadi salah satu tambahan yang sesuai untuk sosok captain.

Downside dari pemilihan Yuuka sebagai captain mungkin hanya dari segi usia. Dia sudah hampir 22 tahun, setara dengan Reika yang sudah menjadi captain Nogi sejak 5 tahun lalu. Memilih captain dengan usia ini tidak akan bertahan lama, 3 tahun adalah taruhan terbaik. Sejujurnya, aku merasa lebih baik memilih member U-20 untuk jabatan jangka panjang, apalagi ditambah background Yuuka, sulit membayangkan dia akan bertahan lebih lama dari 3 tahun di Keyaki.

Aka, seperti yang kukatakan di A Race of C, sejak awal bukanlah penantang serius dalam captaincy, meski dia sudah memiliki karakter fierce khas Ducati 1299 Panigale, yang menjadi flagship Ducati untuk saat ini adalah motor yang brutal khas pabrikan merah ini. Kapasitas mesin yang sama dengan 1199 Panigale, namun ditambah beberapa teknologi terbaru, 1299 tetaplah hasil racikan Ducati, bukan Piaggio.

Memang 1299 terkadang tidak dianggap satu level dengan R1, Fireblade, atau H2 karena kapasitas mesinnya yang lebih dari 1 liter, malah mendekati hyperbike seperti Ninja ZX-14 atau Hayabusa. Karakter mesin oversquare khas Ducati, mesin L-twin turunan dari Desmosedici, dan berbagai pernik mewah yang dikhususkan untuk balap, 1299 adalah salah satu superbike terbaik saat ini.

Ducati adalah motor liar yang meledak-ledak, sama dengan Aka yang punya hasrat membara tidak ingin kalah. Ini juga salah satu alasanku menyamakannya dengan 1299. Both are fierce yet unpredictable. Sosok Aka sebagai Drill Sergeant Keyaki yang kadang bipolar bisa mengimbangi Yuuka yang sedikit ponkotsu, not to mention mereka adalah salah satu fans favorite couple.

Dilihat dari segi usia, kurasa cukup bagus. Aka masih baru 20 akhir tahun ini, dan seperti yang kukatakan, dengan usia Yuuka yang tidak akan bertahan dalam jangka panjang, Aka memegang jabatan vice captain dalam posisi yang strategis. Begini, jika Yuuka grad -ini skenario paling mudah dibayangkan- maka penggantinya kemungkinan adalah vice captain atau justru member lain sementara Aka akan membimbing captain baru dalam skenario ini. Sarge jelas akan bisa melakukan ini.

Sementara itu downside dari pemilihan Aka antara lain dia terkadang masih terlalu egois dalam artian karakternya yang diplot menjadi scene stealer dan terlalu antusias. Well, di satu sisi itu bagus, tapi yang kukhawatirkan adalah bisa-bisa Aka ataupun kombi Yuukanen ini meng-outshine member lain. Jadinya tidak sama dengan poin nomor 3 visi misi mereka kan?

Pemilihan dua orang ini, sesuai prediksi, memang bisa membuat warna baru di Keyaki. Wait, mungkin tidak tepat warna baru juga, karena kombi ini sudah terbentuk sejak SiMa. Dengan adanya official captain & vice captain, maka kini perhatian fans tidak hanya akan tertuju pada Tecchi. Which is a good thing. Tecchi adalah center material yang bagus, good performer, tapi masih tetaplah gadis 16 tahun. Bebannya terlalu besar untuk ditanggungnya sendiri.

Well, saat membuat prediksi 9 bulan lalu ada 7 member yang saat itu menjadi kandidat terkuat untuk jabatan ini di mataku, dan seiring waktu ada member lain yang juga menyodok ke barisan depan dalam race, Fuuchan. Meski tidak diperhitungkan dari awal, kita bisa melihat adanya sisi leadership dalam dirinya lewat The Time of Keyakizaka.

Ya Fuuchan adalah salah satu sosok leader di balik layar. Tapi itu tidak akan pernah cukup untuk seseorang yang diplot menjadi captain. Seorang captain tidak cukup hanya menjadi sosok yang dihormati di balik layar, tapi juga di depan layar. Say, Fuuchan punya kapabilitas untuk itu, tapi dia tidak punya back up resource -HS, popularitas, dan kemampuan variety yang cukup menarik- untuk ikut bersaing secara serius dalam race. Jika diibaratkan, dia hanyalah memiliki KTM RC8, bukan penantang serius di kelas 1 liter superbike atau dalam hal ini, race untuk memperebutkan jabatan captain.

Pesan dan harapanku untuk captain & vice captain baru

All images used is credited to it’s respective owners