All You Need is Love

Love, love, love
Love, love, love
Love, love, love

Siapa yang tidak pernah mendengar All You Need is Love dari grup terbesar sepanjang masa ini? Bahkan jika tidak pernah mendengar nama Beatles, siapapun pasti pernah mendengar Yesterday, All You Need Is Love, Ticket to Ride, atau I Want To Hold Your Hand. Tahun ini adalah peringatan 50 tahun rilisnya lagu ini.

All You Need is Love dirilis pada 1967 sebagai single. Kemudian masuk album Magical Mystery Tour dan Yellow Submarine. Lagu ini ditulis John Lennon untuk Our World, jaringan televisi satelit pertama yang tayang di 25 negara. Pesan yang ditujukan oleh lagu ini adalah melewati musim panas yang penuh keceriaan.

We were big enough to command an audience of that size, and it was for love. It was for love and bloody peace. It was a fabulous time. I even get excited now when I realise that’s what it was for: peace and love, people putting flowers in guns.

-Ringo Starr

Secara alami Beatles dipilih sebagai representatif Inggris untuk Our World. Pada 14 Juni 1967, Fab Four memulai rekaman untuk lagu ini dan 11 hari kemudian disiarkan ke 400 juta orang melalui Our World. Di lagu ini, John memainkan harpsichord, Paul memaikan double bass, George memainkan biola, dan Ringo pada drum. Di era psychedelic Beatles ini -All You Need is Love rilis hanya dua minggu dari Sgt. Peppers Lonely Hearts Club Band- pesan yang disampaikan melalui lagu ini cukup kompleks, menurut Paul.

Intro lagu ini menggunakan lagu kebangsaan Prancis, La Marseillaise. Musical style yang hanya bisa dihasilkan Fab Four menghasilkan lagu yang berkarakter. All You Need is Love memuncaki puncak tangga lagu segera setelah rilis. Dan sampai saat ini, lagu ini masih menjadi salah satu hymne perdamaian di seluruh dunia.

Apa yang membuat kita ngidol? Apa yang membuat kita tidak merasa out of place saat berada di tengah-tengah orang yang tidak ngidol bahkan memandang sebelah mata tentang ngidol? The answer simply is LOVE. Love is all you need untuk bisa menghilangkan perasaan itu.

Nah, jika jawabannya adalah love, itu yang sedang kurasakan pada Sakamichi, nothing else needed to be said. Hal yang sama juga kurasakan pada Girls’ Generation, katakanlah, yang mana masih menjadi salah satu girl group favoritku. Tapi sayangnya, tidak pada satu grup yang mana aku sendiri pernah mengidolakannya.

Yep, it was about AKB. Sejujurnya, meski aku berpikir bahwa memikirkan mereka hanya buang-buang waktu -f*ck yeah I’m frank- selama manajemen mereka masih tetap saja, aku punya pendapat lain, selalu ada pendapat lain yang menurutku perlu juga dipertimbangkan. Karena selalu hanya ada abu-abu di dunia ini.

Senbatsu untuk 48th single AKB48, special, anyone?

Sekali lagi membuat heboh dengan menunjuk dua member terdepan 48G di SakamichiAKB menjadi WCenter untuk single terbaru mereka, Negaigoto no Mochigusare. Yah, seperti biasa, tak ada asap kalau tak ada api, membuat dua member yang mana satu adalah kennin yang tak seperti kennin dan ex-kennin sebagai center dari single AKB tak akan memancing kemarahan.

Tapi bukan itu yang akan kubahas, aku tak ada di posisi yang tepat selain itu sudah dibahas panjang lebar di sebelah. Oleh mereka yang jelas lebih mengerti situasi kondisi 48G saat ini dibandingkanku. Untukku (sok) mengomentari juga bukan pilihan baik, mendingan stick kepada Sakamichi Universe, Sakamichi Review, atau mempersiapkan sesuatu untuk tanggal 25 Maret besok. D-5.

Yang ingin kukatakan adalah, 48G memang sedang dalam decline selama beberapa tahun terakhir terutama dengan meledaknya Sakamichi. Dan itu memang seperti siklus, tapi menurutku, tak layak semata-mata kita mengata-ngatai 48G di momen dimana mereka justru paling membutuhkan dukungan fans. Oke, keluar dari seseorang yang pindah kapal tiga tahun lalu memang terdengar bullshit, tapi kukatakan sekali lagi, aku tak pernah benar-benar mendukung 48G dengan passion. It’s different.

I’m not, and never, saying those fans are bandwagon, hanya saja mem-bash idola dimana kita semua tahu itu bukan kuasa mereka untuk meminta apalagi memilih untuk dipilih akan berada dimana di single AKB. Well, ini sama sepertiku yang selalu mengatai LLC pelit dan sebagainya, tapi LLC bukan AKS, mereka berbeda dari awal. Perusahaan yang berbeda pasti punya struktur dan prinsip kerja yang berbeda.

AKS mungkin sama sekali terkesan tidak mendengarkan fans yang pasti menginginkan AKB yang lama, tapi aku tidak mengatakan ini sepenuhnya benar, separuh dari senbatsu 48th masih AKB, tapi memang, akan lebih proper mengatakan ini single JPN48 ketimbang AKB48. Sepakat dengan seseorang, ini mungkin masih bagian dari rencana besar untuk Tokyo 2020, dan apapun yang terjadi, aku tidak akan peduli selama bukan konsep semacam SakamichiAKB yang diusulkan. That’s a worse love story than Twilight.

Well, yang ingin kukatakan adalah, apa masih belum terbiasa dengan hal semacam ini? Selama bertahun-tahun dicekoki bahwa AKB48 sudah menjadi JPN48, dan katakan, apa harapan sebenarnya bagi AKB dan 48G secara khusus? Dan haruskah, membenci grup yang pernah didukung sampai seperti itu hanya karena mereka tidak sesuai harapan fans?

Tell Me Your Wish?

Mengambil kata-kata Ringo yang kukutip diatas, mungkin manajemen ingin membuat publik dan fans terkesan, tapi dengan cara yang salah. Ini tak lebih baik dari meletakkan bunga di pucuk pistol, tapi tetap mengisi revolver-nya dengan peluru, dan mengacungkannya di tengah pesta. You’re high, and got someting dangerous.

Sebagai penutup, ini adalah live dari Paul McCartney, Joe Cocker, Eric Clapton, dan Rod Stewart. All You Need Is Love.

All images used is credited to it’s respective owners