Sakamichi Review : IV MV’s Part 3

Well, rasanya aku memang tak akan bisa hiatus lama-lama dari ngidol. Jauh lebih membuat stress tanpa sumber hiburan utama. I’m not watching TV, bahkan membaca majalah jauh lebih membosankan di layar laptop tanpa smartphone atau tablet. Well, aku masih harus membiasakan diri dan menginstall aplikasi di ponsel baru juga. Tak ada game yang menarik perhatianku, makanya aku memutuskan untuk kembali saja. Dan setelah Under Pressure, kini theme song untukku adalah It’s A Hard Life.

Lagipula, kelihatan jelas berapa banyak serigala yang mengincar Yumi, Bebitan, Ashurin, Aka, Manafin, dan Zukki. Serigala, ya kamu, serigala yang baca ini.

Baru dua-tiga hari absen total, banyak sekali yang terjadi. Album ketiga Nogi, konser Gen 3, baru saja Gen 3 muncul di Kojichuu untuk pertama kali, dan dua MV terakhir dari Fukyouwaon; Wareta Smartphone dan Bokutachi wa Tsukiatteiru. Nah, karena tinggal dua MV ini yang belum kureview, langsung saja. Oh, aku hanya akan mengomentari tentang MV, karena untuk lagu, semua ada untuk berikutnya.

Wareta Smartphone 

Dibawakan oleh unit Aozora to MARRY, akronim dari Manaka-Akane-Rika-Risa-Yuuka. Unit ini sempat digadang-gadang akan menjadi salah satu unit terbaik yang pernah dimiliki Sakamichi dengan barisan member top tier seperti ini. 5 member yang tergabung di unit ini bisa dikatakan adalah member Keyaki yang paling dikenal publik selain Sol Invictus Tecchi.

Dan…harus kukatakan mendengar dan melihat MV ini di hari pertama aku memutuskan rehat sejenak seperti doping yang mengatakan bahwa keputusanku benar. MV ini terlalu wild bagi pikiran yang ingin rileks, atau malah bagi yang sudah rileks pun, MV ini cukup berbahaya. Sebelumnya aku pernah membahas ini dalam konteks danso, tapi kali ini adalah Yuri. Katakan saja, aku tak begitu menyukai konsep ini.

Dan MV ini melanjutkan tradisi latar cerita yang sedikit gelap di tiap single Keyaki; Yamanote-sen, PARCO, dan Bokutachi wa Sensou. Bicara mengenai 5 Cards, entah bagaimana kelanjutan cerita 2Watanabe setelah ini. Karena setelah mendapat nama, mustahil MARRY hanya menjadi one shot unit. Sudah dua lagu yang mereka bawakan.

Konsep MV ini yang dance in the box sudah sering kita lihat sebelumnya. Hanya saja kali ini sudut pengambilan gambar diambil dari pintu yang mana terpotong dengan pintunya itu sendiri. Hal ini menambah bagian gelap di MV Keyaki dengan aspek rasio seperti ini, jadi bagaimana member menari terkesan sangat kecil.

Saat dance scene, menurutku memang dengan adanya border yang terlalu besar saat pengambilan gambar jadi kurang oke. Mungkin ada simbologi lain tentang ini, biasanya ada di lirik, tapi aku juga belum mencari liriknya. Sementara saat individu, bisa kukatakan cukup untuk screentime dan estetika. Justru malah salah satu MV Keyaki yang paling kuat dalam urusan close up dan angle pengambilan gambarnya.

Storyline kembali blur di Wareta Smartphone. Aku tak akan mengatakan aku paham, karena sedikitpun memang tidak. Di scene per individu, aku melihat memang ada hubungannya dengan smartphone di awal, tapi semakin ke tengah semakin absurd. Aku belum berkeliling ke S48 atau yang lain saat menulis ini, jadi mungkin aku kelewatan satu dua bagian.

Jujur saja, aku jauh lebih tertarik pada mural di bagian member menari dalam ruangan. Aku yakin pernah melihatnya di buku yang membahas tentang lukisan, hanya ini versi yang lebih sederhana. Sayang, otakku saat ini tak dalam keadaan mau mencari lukisan apa yang jadi referensi, jadi jika aku suatu saat aku menemukannya, baru akan kutulis.

Untuk urusan dance, aku memberi nilai lebih. Bukan karena provokatifnya melainkan variasi yang ditampilkan cukup banyak mulai dari tango, salsa, sampai ocho atras. Latin sedang menjadi tren mungkin di Sakamichi. Sayang, screenshot kurang bisa menggambarkan variasi dance di MV ini. Setelah Aozora wa Chigau yang kental di purple line dan tidak seperti Keyaki, Wareta Smartphone lebih menonjolkan dance meski itu tertutupi oleh Yuri.

Overall, menurutku MV ini termasuk kategori lumayan. Tidak memberi impact sekuat PARCO memang, lebih pada level Yamanote-sen, terutama banyak yang jadi kurang suka karena aransemennya. Malahan, Wareta Smartphone adalah MV yang bisa dikatakan paling sukses menonjolkan aura member non-Tecchi dalam portofolio Keyaki. Bahkan Yuichanzou belum mendapatkan MV sekelas ini.

Bokutachi wa Tsukiatteiru

MV kedua H.Keyaki setelah Dare Yori mo Takaku Tobe! yang katakan saja, somewhat ridiculous. Di single keempat ini, setelah 4 MV yang lain mendapat mixed reviews, bagaimanapun hasil MV H.Keyaki akan bisa diterima. Win-win situation untuk MV ini karena rilis terakhir, tapi juga kalau tak bisa memberi impact, situasi H.Keyaki tetap akan terus mengambang.

Menitikberatkan di storyline, kontras dengan coupling lain, Bokutachi wa Tsukiatteiru menjadi salah satu MV yang paling mudah dicerna. Di satu sisi ini enak, di sisi lain, membentuk image H.Keyaki yang kontras dengan K.Keyaki, karena bukan green beret melainkan purple line yang jauh lebih kental. Storyline yang dihadirkan juga khas Nogi, mengingatkan pada Oide Shampoo.

Latar belakang pertentangan antara guru dan murid, lalu ditambah bumbu cinta segitiga antara Katoshi dan Ayaka, well, rasanya seperti menonton mini drama. Sayang ceritanya kurang panjang dan detail. Kalau dibuat lebih detail dan ditambah durasi tiga menit lagi saja, Bokutachi wa Tsukiatteiru akan menjadi ikonik bagi H.Keyaki. Tapi yah, dengan resiko image tentu saja.

Jalan cerita yang cukup ringan, ditunjang sinematografi yang menunjang. Tidak ada angle ekstrim atau pengambilan gambar yang terlalu cepat. Dan aku cukup suka efek pengambilan gambar dengan smartphone saat scene di ruang guru, terkesan fresh karena Keyaki belum pernah menggunakan konsep ini.

Dari segi dance, ini masih kelemahan terbesar H.Keyaki. Tanpa sosok yang berkharisma maka mereka tidak bisa membuat koreografi yang powerful seperti K.Keyaki. Masih sering ditemui kesalahan dasar dan bukan hanya satu dua member yang melakukannya. Belum lagi kesan tidak kompak yang muncul, padahal koreografi kali ini cukup eye candy menurutku.

Mao kembali dengan dance sekaku papan di MV ini, sulit kupercaya dia bisa menjadi center SiMa saat konser H.Keyaki sebagus urban legend yang beredar. Berbicara mengenai center, kembali Neru menjadi center resmi untuk H.Keyaki. Tapi yang paling kuapresiasi adalah bagaimana mereka membagi screentime & storyline secara merata ke member lain; Gummy, Katoshi, Ayaka mendapat peran yang besar disini. Sementara dua Ace H.Keyaki; Memi & Kage hanya berada di belakang.

H.Keyaki kembali mengenakan seifuku sebagai kostum utama, bukan hal yang mengejutkan mengingat latar belakangnya adalah sekolah. Seperti yang dikonfirmasi Sarina, member yang paling senior/kelas 3 memakai dasi biru (Gummy, Mao, Katoshi, Sarina) , kelas 2 memakai dasi merah (Neru, Manafin, Mei, Kyoko), dah kelas 1 dengan dasi putih (Ayaka, Mirei, Kage, Memi).

Dan diatas seifuku, beberapa melapisi dengan jaket atau cardigan, hal ini membuat persona tiap individu bisa lebih mudah ditangkap. Contohnya Katoshi dengan cardigan merah yang dikancing dan sneakers biru menunjukkan dirinya adalah salah satu lead di MV ini, juga sesuai dengan image ‘hot’ yang mana dia seolah merebut pria idaman Ayaka.

Overall, MV ini bukan tipe yang powerful seperti Fukyouwaon, memiliki sejarah seperti W-Keyakizaka no Uta, atau sexy seperti Wareta Smartphone. Bokutachi wa Tsukiatteiru dan Tuning adalah coupling yang berada di sisi aman, ditujukan untuk internal fandom yang menginginkan exposure lebih pada H.Keyaki yang selalu hanya Neru+11 member lain sekaligus membuat image H.Keyaki yang berbeda dengan K.Keyaki.

All images used is credited to it’s respective owners