#TBT 2014

Di tahun ini, genap 3 tahun sejak aku pertama devote untuk satu grup di idol scene JPop. Tiga tahun lalu, aku benar-benar berpindah kapal dalam artian I’m officially done dengan 48G, atau harus kukatakan AKB48, never really care about XXX48. Tidak, aku serius, waktuku selama di fandom 48G hanya berlangsung satu dua tahun dan itu tidak pernah dengan passion seperti yang kudapat di Girls’ Generation atau Sakamichi sekarang.

Let me cheerish this moment

Yep, this sounds nonsense. Tapi apa yang mau dikata kalau aku memang tak memiliki passion? Pindah ke Sakamichi sendiri bukan sesuatu yang mudah, karena lebih banyak sisi negatifnya saat itu. Well, katakan saja bagaimana dulu hanya segelintir saja yang mau komen di artikel Nogi di kos sebelah yang lama. Sejak 2013, aku sendiri hanya memberi komentar di artikel Nogi, mungkin persentasenya 95% banding 5% untuk 48G.

Tahun lalu aku membuat artikel #TBT untuk pertama kali, kali ini temanya masih sama ThrowBackTen, tapi sedikit berbeda karena aku akan menulis 10 momen definitif yang membuatku total di Sakamichi.

Comeback

Aku sudah tahu Nogi sejak 2013, sekitar mereka rilis Kimi no na wa Kibou, tapi belum benar-benar memperhatikan mereka. Pikiran pertama yang terlintas di kepalaku setelah mendengar Kimikibou adalah these girls can sing dan melihat satu-dua episode awal Nogidoko. Setelah berada sejenak di fandom AKB dan merasa cukup dengan banyaknya hal yang membuat capek -keributan di fandom itu sendiri jadi faktor utama- aku memutuskan walk out.

Selain itu, sejak UZA, praktis hanya KFC yang cukup masuk di seleraku. Well, selain itu aku sendiri masih total di fandom SONE saat itu, jadi bisa dibilang cukup cerewet soal lagu. Banyaknya member senbatsu juga menjadi pendukung, terlalu besar dan kurang menarik karena hanya member monster saja yang terlihat. Nah, disaat itu, Nogi memberi alternatif yang menurutku cukup…membosankan.

Ya, saat itu hanya Seifuku no Mannequin dan Kimi no na wa Kibou rilisan Nogi yang kusukai, aku masih belum menggali coupling, ingat. Selain dua lagu itu, bagiku Nogi hanya membawa apa yang dimiliki AKB di masa jayanya. Tapi nostalgia selalu bisa membuka hal baru, dan kuputuskan untuk memperhatikan mereka untuk sejenak sampai momen definitif berikutnya tiba.

Ikoma Rena Things

Surely not typo. Harus kukatakan dikennin-nya Matsui Rena ke Nogi juga menjadi salah satu faktor pendorong yang membuatku ingin mengenal Nogi lebih jauh. Well, Rena selalu menjadi salah satu member 48G yang bisa dibilang cukup kusukai. Di-kennin-nya Rena memang mengejutkan, apalagi di waktu itu aku sendiri baru mencoba mengenal Nogi. Durian runtuh sebenarnya.

Aku hanya tahu Ikoma sebagai semi-perma Center Nogi, tidak lebih dari itu. Jadi kurang lebih aku paham kenapa dia yang dipilih kennin ke Team B. Mengikuti diskusi baik dari forum dalam dan luar negeri, jujur saja aku sendiri sempat tidak begitu menyukai Ikoma, meski tak sampai level haters. Bertahun-tahun menikmati dunia idol, aku belajar lebih dari cukup bahwa tak ada guna menjadi haters.

Nah, dengan masuknya Rena ke Nogi, hal ini menjadi stimulus yang bisa mempercepat minatku pada Nogi, hanya stimulus, tidak lebih dari itu. Tak lama setelah berita di-kennin-nya Rena, Kidzuitara Kataomoi rilis dan lanjut ke momen berikutnya.

Nanase’s Absurd Charm

Kidzuitara Kataomoi menjadi single pertamaku sebagai fans Nogi. Dan keberadaan Naachan sebagai center bagiku saat itu adalah pilihan yang absurd sekaligus anehnya, cocok. Naachan tampil begitu plain jika dibandingkan dengan center dari 48G, bukan hanya dari aura, juga terbantu oleh kostum Nogi.

Well, aku pernah sangat menyukai tipe Naachan dalam diri Han Hyojoo, tapi entah kenapa kesan personal ini di idol group bukanlah tipe yang benar-benar kusukai. Mungkin karena terbiasa melihat member yang berada di posisi ini adalah member yang glamor, melihat yang sederhana jadi terlihat awkward.

Melihat MV Kidzuitara memberikan kesan itu, namun anehnya hal ini terlihat menarik. Bagaimana sosok yang begitu plain bisa memberikan perasaan aneh adalah hal yang tidak pernah kutemui di 48G. Dan bagiku, meski Naachan bukanlah tipikal center yang sempurna -tidak sempurna untuk semua lagu- tapi Kidzuitara adalah titik balik.

Secara pribadi, aku memiliki tempat tersendiri untuk lagu setipe ini, dan penggambaran di MV tidak bisa lebih baik lagi. Lagu ini sedikit mengingatkan akan momen awal-awal GG, hanya saja lebih hangat dan membuatku fix memutuskan untuk mengikuti Nogi sebagai grup baruku di kancah J-Pop.

Dig into Variety

Setelah memutuskan untuk terjun lebih dalam ke dunia Nogi, menjelajahi variety adalah langkah pertama yang kurekomendasikan untuk mengenal grup lebih jauh. Waktu itu aku jujur saja tak begitu berniat mengikuti Nogidoko karena sudah ketinggalan jauh. Yah mungkin hanya akan mencari episode yang sudah di-sub, karena lebih mudah untuk mengikuti.

Waktu itu jangan dipikir variety Nogi bisa ditonton dengan subtitle semudah saat ini. Hanya satu dua fansub yang aktif waktu itu, dan itupun dengan waktu rilis yang lama. Karena itu di akhir 2014 aku bergabung ke salah satu fansub meski hanya untuk waktu beberapa bulan sebelum mundur karena kesibukan dunia nyata. Well, kembali ke variety.

Nogibingo jauh lebih familiar karena mengambil variety flagship 48G yang lebih familiar. Yep, langkah pertamaku dalam dunia variety Nogi adalah Nogibingo, season 2 -gosh that was old one- dan yang mengejutkanku adalah bagaimana setelah 3 tahun Nogi baru memiliki Gen 2, siklus yang amat lambat jika dibandingkan 48G. Hal ini juga membuatku lebih berminat untuk menyelam lebih dalam dan mulai melirik Nogidoko dan lanjut ke poin berikutnya.

2014 Variety Moments

Masih kuingat sejelas rasa rokok pertamaku -it’s bittersweet- tentang episode pertama Nogidoko yang benar-benar kulihat; Episode 130, Akimoto Manatsu Trial. Bagaimana member lain seolah jadi pihak lawan Manatsu sedikit membuatku berpikir “Ah, masa internal Nogi sampai seperti ini?” well, butuh beberapa minggu sebelum aku menonton episode lain dan mengerti bahwa memang begitulah karakter Manatsu.

Nah, momen definitif berikutnya adalah campaign. Bukan campaign untuk single, karena Kidzuitara baru rilis pada Maret. Nogidoko episode 116-117, Nogizaka Talent Showdown, dimana sekaligus menjadi semacam campaign untuk 2014 yang lebih baik. Disinilah aku melihat dan terpikat pada Nogi lebih jauh. Well, aku tak pernah melihat yang seperti ini di acara 48G yang lebih fokus pada hiburan.

Search for The One

The One yang kumaksud disini bukanlah oshi, tapi sesuatu yang membuat kita bisa menjadi fans. Apa karena lagu? Dance? Image? Ini adalah faktor yang paling penting bagiku. Aku mulai tertarik untuk menyelam lebih dalam, tapi juga harus mempertimbangkan peralatan selam yang memadai kan?

Aku sudah memiliki semua single Nogi, dan karena sentimen kurang enak pada 3 single pertama, coupling pun aku tidak begitu mendengarkan. Hanya Kidzuitara yang kudengarkan, lalu ada Umareta Mama de, dan lagu-lagu yang kumasukkan dalam O Chart Nogi tapi ya masih begitu saja. Well, memang magis tapi masih kurang kuat, jadi apa yang kucari?

Jawabannya datang kemudian, yaitu sama seperti AKB dan GG, tidak hanya satu melainkan banyak faktor, gampangnya adalah gabungan dari semuanya. Ngidol itu untuk mencari hiburan, jadi selama cocok dengan pribadi sih jelas tidak ada salahnya. Aku pun tidak akan mengatai fandom AKB karena semua orang berbeda.

Crush

Faktor penting berikutnya adalah oshi. Tapi mencari oshi sama mudahnya dengan menjadi jerami di tumpukan jarum, sudah susah seringkali bikin sakit hati. Lebih mudah menjadi serigala karena susahnya mencari oshi yang benar-benar cocok. Jika memilih member paling cantik sesuai standar kita sih mudah. Aku sendiri punya tiga orang crush di awal.

Crush yang kumaksud adalah tiga member yang sempat kuperhatikan di awal, tapi setelah menemukan Yumi mereka turun kelas menjadi member yang kuperhatikan tapi tak sampai level oshi. Yang pertama -sudah kubilang aku tahu Nogi sejak 2013 meski sedikit- grad tak lama setelah Kimikibou, dan baru kusadari setelah mencari infonya di 2014. Dua yang lain masih bertahan saat ini, dan sama-sama di Senbatsu.

Memiliki crush membuatku lebih semangat dalam mengikuti mereka, meski semata-mata hanya karena mereka memenuhi kriteria “ideal face” untukku dan bukan dari personality. Aku hanya mendukung mereka karena belum menemukan oshi yang sebenarnya, karena jelas sulit mengingat di 48G pun aku tak pernah memiliki oshi.

Who are You?

Disini, BGM yang terjadi adalah Who are You dari BoA meski lagu ini rilis pada 2015. Ya, aku mendapatkan oshiku yang pertama setelah bertahun-tahun. Sedikit aneh saat memiliki member yang benar-benar kudukung setelah menjadi MD untuk waktu lama. Well, kurasa semua sudah tahu siapa, jadi kujelaskan saja prosesnya.

Well, semua berawal dari variety tentu saja. Memiliki crush tidak membuatku memiliki passion yang benar-benar besar, hanya sekedar magnet tiap kali menonton. Nah, saat menonton hampir semua variety Nogi yang ada -sudah ketinggalan 100 episode lebih untuk Nogidoko- ada satu yang membuatku jatuh cinta; Nogidoko episode 4, itu menjadi momen penting karena ketiga crush-ku tampil dan juga episode dimana aku menjadi Yumi-oshi sampai sekarang.

Aku selalu punya sweet spot untuk cewek yang bisa olahraga atau setidaknya tidak terlihat awkward saat berolahraga. Yumi memenuhi kriteria ini tepat sasaran, ini langkah pertama. Kedua adalah momen di Munekyun Battle di Nogibingo 2 dan Halloween 2012, tipe idealku. Manatsu no Zenkoku Tour 2014 juga membuatku semakin yakin karena Yumi terlihat sangat manis disitu.

Sementara untuk personality, aku merasa mirip dengan Yumi yang serius dan punya minat pada desain. Tapi itu juga tidak menghindarkan fakta bahwa sebelum bergabung dengan Nogi dia terlibat “skandal” yang mana tidak pernah kuanggap begitu karena terjadi sebelum dia bergabung. Well, sedikit sakit tentu rasanya, tapi seperti kata Alex, A true gentleman never leave his lady.

Summers Serenade

Musim panas 2014 menjadi single pertama dimana Rena ambil bagian. Jelas 9th single menjadi perhatian, terutama karena Rena. Untukku sendiri, single ini berarti melihat bagaimana Rena bisa blend dengan member lain, apakah akan cocok atau tidak. Jika melihat Kidzuitara, lagu tipe ini akan cocok dengan Rena apalagi setelah dia ikut perform pertama kali dengan Nogi, terlihat klop.

Nah, setelah semua itu, apalagi Kidzuitara sekarang menjadi lagu idol favoritku, maka harapan yang kugantungkan untuk summer single terbilang besar. Dan hasilnya? Jika tahu intro dari Real Slim Shady, seperti itulah yang berdenging di kepalaku. Terdengar bodoh, lalu percaya dan tidak percaya. Yah, tawa kosong intinya.

Kecewa pasti. Natsu no Free & Easy membuatku ingat kembali pada 3 single awal Nogi. Sesuatu yang tidak mudah kuterima, dan yah, sempat membuatku berpikir apa turbulensi ini sebaiknya dilalui atau dilewatkan? Untungnya aku terlalu keras kepala untuk mundur setelah satu hal mengecewakan. Natsu no akan menjadi pembelajaran yang baik untungnya.

La Sinfonia Perfetta

Yep, a perfect symphony di akhir 2014, tahun pertamaku berada di fandom Nogi. Well, tidak tepat akhir tahun karena jelas bukan itu. Nandome menjadi alasan utamaku bertahan dan itu tidak salah. Saat Ikuchan dipilih jadi center setelah hiatus, aku hanya menanggapi dengan biasa, karena dia sendiri bukan oshiku. Yah, kurasa aku masih terkotak-kotak dengan “oshi” dan “non-oshi” waktu itu.

Namun setelah rilis, Nandome mampu menggeser Kidzuitara sebagai lagu terbaik Nogi untukku. Tak cuma itu, coupling yang disajikan juga nyaris sempurna, semua lagu dari single ini kusukai. Nandome dan segala magisnya membayar tuntas semua momen ragu saat Natsu no Free & Easy. The One sudah komplit; lagu dan variety, dua hal definitif.

Selanjutnya adalah sejarah. Aku menjadi devoted fans Nogi sejak saat itu. Meski aku bukan fans yang akan menerima begitu saja semua yang diberikan manajemen melainkan lebih sering mengkritiknya. Tidak jarang aku terlibat adu argumen di kos sebelah yang lama karena ini. Hal pertama yang menjadi kritik adalah bagaimana mereka menyikapi kejadian akhir 2014, sedikit tak nyaman untukku. Tapi karena sudah memutuskan terjun, hal ini sekedar MSG dalam ngidol.

Begitulah ceritaku sejak pertama mengenal Nogi hingga menjadi fans mereka. Artikel ini sebenarnya sudah naik sejak bulan kemarin, tapi karena penuh dengan Sakamichi Review, baru selesai sekarang. Ini ceritaku, apa ceritamu?

All images used is credited to it’s respective owners