Juno

Planet terbesar di Solar System, Jupiter, menjadi obyek langit yang bisa dilihat dengan mata telanjang sejak dulu. Begitu besar dengan diameter mencapai 11.2 kali Bumi, dan secara massa, jauh lebih ekstrim. Jupiter lebih masif ketimbang tujuh planet lain di Solar System dijadikan satu. Daya tarik Jupiter sudah dimulai sejak space age pada era 60’an.

Film 2001 : A Space Odyssey yang dirilis pada 1968 menggambarkan bahwa pada Millenium manusia bisa melakukan perjalanan ke Jupiter. Memang tidak terjadi di dunia nyata pada 2001, tapi pada 2005, NASA menyetujui proyek baru untuk program New Frontiers yang ditujukan untuk mempelajari angkasa lebih jauh. Tujuannya; Jupiter.

Logo untuk misi Juno

Proyek pertama dari New Frontiers adalah New Horizon, yang diluncurkan pada 2006 untuk mempelajari Pluto. Proyek kedua adalah Juno, nama misi yang digunakan NASA untuk probes yang dikirim ke sistem Jovian, yang kedua setelah Galileo space probes. NASA bertujuan mempelajari miniatur solar system di Jupiter, dan proyek ini memakan waktu 6 tahun untuk realisasi.

Tujuan utama Juno adalah untuk mempelajari kedalaman atmosfir Jupiter, tentang inti dari planet ini, mengungkap keberadaan air yang menjadi elemen kunci dalam terbentuknya solar system, bagaimana keadaan kedua kutub dan medan magnetnya, termasuk aurora luar biasa planet ini. Semua ini adalah misi yang tidak berhasil diselesaikan Galileo.

Di 2011, dengan roket Atlas V, Juno diluncurkan. Menggunakan teknik gravity slingshot, Juno kembali melintasi Bumi pada 2013. Tiga tahun kemudian, pada 2016, Juno akhirnya memasuki orbit Jupiter. Sejak itu, Juno mengirim berbagai data yang membuka pengetahuan baru akan Jupiter dan satelit-satelitnya.

Juno menelan biaya 1.1 Milyar USD sejak proposal hingga kini. Hal ini karena teknologi yang digunakan termasuk paling modern. Juno menggunakan tenaga matahari, dimana menggunakan ini di tempat yang mataharinya 25 kali lebih redup dari Bumi, harus menggunakan panel surya paling canggih.

Selain Rosetta, space probes untuk mempelajari asteroid, Juno adalah satu-satunya yang menggunakan tenaga matahari di area luar Asteroid Belt. Selain itu untuk melindungi elektronik dari radiasi mematikan Jupiter, “dinding” Juno menggunakan titanium setebal 1 CM. Radiasi Jupiter yang banyak di khatulistiwa adalah area operasi normal Juno.

Sampai misi Juno selesai pada (perkiraan) 2018, Juno akan terus mengirimkan data sampai detik terakhir. Di akhir misi, sama seperti Cassini-Huygens, Juno akan dikirim kedalam atmosfer mematikan Jupiter untuk mencegahnya “mencemari” satelit yang berpotensi memiliki kehidupan seperti Galilean Moons, sekaligus mempelajari atmosfer Jupiter di saat terakhirnya.

Uniknya, di Juno, terdapat plakat dari Galileo, yang bertuliskan kata-katanya saat menemukan Galilean Moons pada 1610. Dan satu lagi yang unik, terdapat figurin Lego dari Jupiter, Juno, dan Galileo yang terbuat dari aluminium. Hal ini dimaksudkan untuk membuat anak-anak bermimpi untuk berminat pada STEM.

Ngomong-ngomong, kenapa aku merilis artikel berjudul Juno pada bulan Juli? Well, 5 Juli adalah hari dimana Juno tiba di Jupiter, tepat satu tahun lalu. Juno sudah memasuki bulan keduabelas dari 20 bulan masa hidupnya, dan apa yang kita dapat dari Juno sudah cukup banyak. Yang paling mengesankan adalah aurora di dua kutub Jupiter, yang sekaligus menjelaskan beberapa hal dari misi utama Juno.

---

Nah, kembali ke topik ngidol. Nogi mengumumkan beberapa hal dalam Manatsu Zenkoku Tour kemarin, termasuk pengumuman senbatsu 18th single minggu ini, Under Live di Kyushu pada bulan Oktober mendatang, konser di Tokyo Dome -setelah menunggu sekian lama- dan yang paling mengejutkan, Under akan mendapat album!

Semua pengumuman diatas terkesan wajar. Under Live? Well, no news. Tokyo Dome? To be honest, what’s the surprise. Under Album? Nah, ini yang paling mengejutkan. Bagiku hal ini seperti…well, katakan saja, jika melihat faktor non-bisnis, cukup mengejutkan.

Dari segi bisnis, jelas bahwa popularitas current Under memang ada di level tertinggi selama ini. Konser 12 orang Under Live bisa dilakukan dengan baik dan hal ini jelas menaikkan derajat Under ke level yang lebih tinggi. Apalagi harus diakui bahwa nama-nama front row Under selama beberapa single terakhir hijrah ke senbatsu Influencer.

Apa yang dilakukan Under Influencer memang patut diapresiasi dan jelas kali ini LLC menjalankan strategi bisnis peti uang mereka. Fans member Under memang tidak semasif member senbatsu, tapi rata-rata adalah tipe fans yang setia mendukung. Yah, Mickey & Minnie-style, seperti itu lah.

Tapi yang paling membuatku berpikir adalah maksud akan hadirnya Under Album ini. Dari segi komersil sudah jelas, tapi dari segi estetika Nogi itu sendiri, perlukah?

Mungkin pendapatku tentang ini sedikit bercabang. Di satu sisi, aku senang-senang saja Under mendapat album karena cerita mereka sudah sepanjang cerita Nogi, dan kali ini harga yang layak untuk kisah itu. Selama 5 tahun ini Under selalu dianggap member kelas dua di hirarki Nogi, meski kontribusi mereka tidaklah sedikit. Under Live menjadi contoh.

Nah, menyinggung hirarki, ini yang menjadi pemikiran utamaku. Status Under secara kelas memang seharusnya ada di senbatsu, dimana secara literal adalah member pilihan. Seiring waktu ekslusivitas senbatsu Nogi memang masih cukup terjaga, karena rotasi terbilang minim -a hell I say- 

Status sebagai member senbatsu terus dikejar karena menjanjikan individual jobs yang lebih tinggi dibandingkan Under. Dari keempat puluh enam member saat ini, tidak menghitung member Gen 3, hanya 6 orang yang belum pernah merasakan senbatsu -sampai tulisan ini dibuat-. Mereka masih stuck di Under, dan mungkin yang paling diuntungkan dengan adanya album Under ini karena mereka akan berpartisipasi “penuh” disini.

Skema ini mungkin akan berubah seiring pengumuman senbatsu 18th single hari minggu nanti. Tapi bagaimanapun, pasti diantara mereka akan ada yang masih ada di Under saat rilis albumnya nanti. Tapi mengenai partisipasi, masih harus ditunggu apakah Under Album ini memiliki lagu-lagu baru atau hanya sekedar fanservice kelas teri perampok uang fans.

Bagiku Under Album ini sama seperti mengirim Juno ke Jupiter. Bagaimana kita masih belum tahu banyak tentang potensi sebenarnya dari Under -dalam hal ini aku mengambil referensi Under Influencer- dan mungkin saja dengan membuatkan mereka album hal ini bisa sedikit menjembatani gap antara mereka yang biasa tampil di media dan yang tampil di daerah.

Singkatnya, bagiku membuatkan album Under sedikit eksperimental. Jika hal ini dilakukan ke Keyaki dengan dualisme mereka tentu tidak masalah. Hanya saja Nogi sudah melakukan sistem yang, meski tidak bisa dikatakan adil, terbukti bisa berjalan selama 5 tahun ini. Tiba-tiba membuat hadiah seperti ini sedikit mengkhawatirkan.

Mengkhawatirkan dalam hal? Well, in few words, kestabilan sistem, ambisi senbatsu, prestise, semua ini dalam jangka panjang tapi aku sudah mengatakan hal seperti ini saat Maimai mendapatkan center di single terakhirnya; it could be a habit. Mindset seperti “jika berhasil, lanjutkan” atau “jika gagal sekali berikutnya pasti berhasil” ini bisa berbelok ke arah yang salah.

Yang terlintas di kepalaku saat mendengar Under Album adalah hal ini akan dijadikan blueprint untuk dualisme Keyaki. Bukan hal mengejutkan mengingat sebelumnya juga pernah seperti itu. Under Album akan seperti misi Juno untuk kita. Menelusuri potensi Under sebisa mungkin, membuat mereka lebih dilirik.

Atau sebaliknya, bisa jadi tidak mendapat apa-apa selain kekecewaan. Under memang obyek yang menarik secara keseluruhan, dan album adalah hadiah diluar impian. Hal semacam ini baru pertama kali karena aku yakin di grup sebelah pun hal semacam ini tidak pernah kejadian. CMIIW.

Under Album ini bisa menjadi dua sisi Jupiter, di satu sisi fascinating sebagai miniatur solar system, di sisi lain radiasinya begitu berbahaya. Well, ini adalah pendapat subyektif dariku, ada pendapat lain tentang album ini, tulis saja. Open discussion, share your thoughts. Karena aku belum melihat ada yang membahas serius tentang hal ini sebelumnya.

All images used is credited to it’s respective owners