Sakamichi Review : Mirai no Kotae

Double Release! MV untuk coupling dari 18th single Nogizaka kemarin, 1 Agustus, kembali rilis. Tidak hanya satu tapi dua sekaligus. Satu untuk Gen 2 yaitu Live Shin dan satu untuk Gen 3 yaitu Mirai no Kotae. Artikel ini akan membahas tentang lagu dari Gen 3 yaitu Mirai no Kotae. Kenapa satu artikel sendiri? Karena tidak adil kalau tidak menghormati masing-masing generasi.

Nah, untuk Gen 3, ini adalah MV kedua setelah Sanbame no Kaze, dan jika melihat MV pertama mereka, dan bagaimana manajemen mempromosikan mereka selama ini, aku tidak menggantungkan harapan terlalu tinggi. Yah, aku rindu dengan MV yang sedikit gelap dari Nogi. Seperti Ano Hi Boku wa Tossa ni Uso wo Tsuita, karena Gen 3 terlalu staple dengan image yang begitu saja.

Dari scene pembuka, MV ini sekilas mengingatkan pada salah satu Under MV awal Nogi; Namida ga mada Kanashimi Datta Koro. Dari colour tone dan background di sekolah, serta desain ties yang mirip. Bedanya, kali ini tidak mengejar untuk memberikan surat cinta, tapi mengadakan acara bon odori untuk musim panas.

Disini diperlihatkan kalau dua WCenter Kuboshita tidak berada dalam satu nafas sejak awal. Mizuki digambarkan dekat dengan Riria sementara Kubo dengan Ume. Kombi UmeKubo mendapat scene pertama dengan berlatih bon odori sambil tiduran diatas meja. Lalu beralih ke MizuRiri di tangga, dan langsung datang juga Momoko dan Renka.

Duo Denjiro dan Christy yang disambung Tama dan Yoda, lalu Reno dan Hazuki terkesan sedikit terlalu terburu-buru sayangnya. Seperti berusaha agar semua tersorot sebelum dance part pertama. Dan saat dance scene, aku tidak bisa tidak teringat pada Hebirote, dari cara mereka memegang sapu, sampai bagian berputar di tempat. Kemiripannya begitu jauh sampai level mengerikan.

Selanjutnya juga tidak ada scene yang noteworthy sampai bagian mereka bangun tidur. Well, tipe pengambilan gambar ini sering terlihat dipakai oleh grup-grup dari negeri tetangga, dan disini aku melihat wajar kenapa Momoko disebut Baka. Saat beralih ke dance scene di lapangan, sedikit tidak nyambung dengan saat mereka bangun tidur, karena pakaiannya berganti.

Tapi bagian ini adalah salah satu favoritku. Terlihat lebih natural dan sepertinya diambil dalam sekali take. Saat beralih ke dance scene di gym, penggunaan slider -well aku tidak ingat namanya, tapi konsepnya sama- terlihat cukup menarik. Dan disini, masih saja terlihat siapa yang sedikit mengacaukan dance di beberapa bagian. Kapan diadakan Ponkotsu Contest untuk Gen 3?

Saat Riria jatuh pingsan, ini adalah plot yang sedikit aneh. Karena aku tidak menemukan dimana pentingnya scene ini. Dia juga terlalu cepat bangun, mungkin lebih masuk akal kalau sedikit lebih lama. Apalagi scene kemudian langsung melompat ke bon odori. Di bagian ini, kurang lebih hampir fokus sepenuhnya di screentime per member. Dan yah, hal ini menjadi nilai minus sekaligus plus MV ini.

Bon odori menjadi penutup MV ini. Dan untuk summer, harus kukatakan ini cukup appropriate. Karena sudah cukup lama juga Nogi tidak memberi unsur yang satu tema dengan waktu rilis single. Kali ini summer maka bon odori. Untungnya, kali ini ditampilkan dengan cantik, tidak komikal seperti Fuuchan.

Penggunaan yukata menjadi angin segar karena pribadi aku sendiri sudah ingin sekali melihat Nogi menggunakan yukata di MV. Longtime obsession yang kali ini menjadi nyata, sayang tidak terlalu banyak dan sedikit terganggu oleh dance yang menurutku terlalu ekspresif untuk Yukata, meski ini tergantung pada lagunya juga sih. Selain yukata, seifuku yang dipakai kali ini membawa nostalgia, dan itu hal yang bagus.

Screentime tidak ada masalah, karena MV yang seperti ini memang dikhususkan untuk memberi screentime lebih pada member. Yang menjadi nilai minus di MV ini justru storyline yang minim. Jika Live Shin membawa sudut pandang yang menarik, Mirai no Kotae lebih seperti Sanbame no Kaze Summer Version. Untukku hal ini minus karena dua single berturut-turut mendapat MV seperti ini, kapabilitas Gen 3 justru stuck.

Transisi antar scene juga terlihat kacau. Begitu juga dengan teknik pengambilan gambarnya. Ambil contoh saat dance di lapangan dan beralih ke Reno dan Hazuki yang makan es krim lalu ke dance di gym. Terkesan terburu-buru dan budget terlalu minim sampai tidak di-take ulang.

Overall, Mirai no Kotae tidak semenarik Live Shin, karena di saat Gen 2 menunjukkan karakter mereka, Gen 3 masih dipaksa dengan image kawaii. Hal ini terhubung dengan dance, dimana duck-style dance yang digunakan, dan kemiripan dengan Hebirote di tengah lagu, terkesan terlalu maksa.

Meski begitu, bukan berarti MV ini waste. Masih ada yang bisa dipuji, termasuk diantaranya pengambilan gambar yang terkesan warm, nostalgik, dan set yang cukup matang. Sekolah dan bon odori, ditambah yukata menjadi nilai plus. Hanya saja dengan banyaknya poin negatif, pendapatku untuk MV ini menjadi kurang oke. Tapi sekali lagi, semua kembali ke selera.

Dan selera yang ditawarkan MV ini, secara tidak mengejutkan, adalah seleranya para serigala.

All images used is credited to it’s respective owners