Holiday All Night

Selama beberapa minggu ini aku terlalu sibuk dengan Sakamichi Review. Dan jujur saja kupikir aku sama sekali tidak ingin mereview apapun lagi untuk sementara ini. Rasanya terlalu capek karena banyak yang harus ditulis. Dan setelah dua hari absen total menulis -terakhir adalah review untuk Under– sesuatu yang meruntuhkan keinginan rehat muncul.

Hashtag #GIRLSGENERAT10N menjadi trending topic worldwide hari ini. Wajar, karena hari ini adalah peringatan 10 tahun debut salah satu grup terbesar KPop, Girls’ Generation. 10 tahun lalu, mereka debut dengan single Into The New World. Tidak akan ada yang menyangka bahwa sepuluh tahun kemudian, they still going strong.

Oke, still going strong mungkin harus sedikit direvisi. GG tidak berhasil menyamai apa yang dicapai Shinhwa, yaitu bertahan dengan member yang sama sejak debut. Tapi jika dibandingkan grup lain yang seangkatan, GG terbilang luar biasa. Disaat banyak idol group KPop generasi kedua yang bertumbangan, GG masih bertahan sampai 10 tahun, menjadi grup wanita kedua aktif terlama setelah Brown Eyed Girls.

Nah, sebagai peringatan satu dekade mereka, GG merilis dua MV sekaligus yaitu Holiday dan All Night. Jika kalian heran, sebenarnya ini perbedaan besar antara Sakamichi dan GG. GG sudah biasa merilis dua MV sekaligus karena rentang masa promosi GG biasanya lebih panjang dari grup KPop lain.

Bahkan poster dari 6 tahun lalu ini masih terpasang

oldest survival, yang lain khatam karena pindah drive

Dua lagu ini berbeda satu sama lain. Dan inilah yang akan kubahas, sekalian bernostalgia dengan GG, idol group pertama yang membuatku tidak peduli dipandang sebagai nerd. I’m a SONE for 7 years now, and why should I not reapllying my membership? O Chart untuk GG bisa dilihat disini.

Holiday

Saat pertama kali melihat opening scene, aku masih harus sedikit membiasakan mata setelah terlalu banyak melihat member Sakamichi -dan TWICE- belakangan ini. Dan tidak mengejutkan Yoona masih menjadi center. FYI, Yoona selalu menjadi center GG sejak sepuluh tahun lalu. Time flies, but with this one, it doesn’t even fell matters.

Di sepanjang MV, mungkin ini dasar kenapa aku selalu banyak mengkritik kepelitan LLC. GG hampir selalu membuat MV berkonsep dance in the box atau mengambil gambar hanya di set, dan seringkali hanya green screen dan CG. MV yang cheap seperti ini kadang membuat geregetan, padahal mereka sudah 10 tahun, sementara ada grup lain yang seumur jagung tapi sudah membuat MV berbudget besar.

Untungnya, SM Entertainment selalu bisa menyulap konsep super membosankan ini menjadi enak dilihat, setidaknya tidak membuat eneg. Yang paling membuat MV ini eye candy adalah transisi antar scene yang enak dilihat, dan bagaimana mereka berhasil merubah image dari training+sneakers di single debut menjadi dewasa elegan, tapi masih membawa aura original mereka.

Well, sebenarnya image glamor ini sudah cukup sering mereka lakukan, tapi karena paling kentara di single rilisan unit TTS, maka aku tidak menghitungnya. Tapi untuk urusan dance, mungkin ini sisi yang sedikit membuat waktu memang berlalu dengan cepat. Jika lagu ini rilis 3-4 tahun lalu, aku akan lebih memilih After School. Masih cukup powerful untuk kelas GG, tapi sedikit terlalu sexy.

Sementara untuk lagu, ini sedikit mirip dengan rilisan terakhir mereka, Party! di 2015. Sama-sama dirilis di musim panas, maka kesan miripnya tidak bisa dihindari. Hanya saja, entah kenapa aku jadi teringat akan Uptown Funk mendengar lagu ini. Padahal tidak terlalu mirip juga. Disini, baby maknae Seohyun pun ikut serta menulis liriknya.

Holiday adalah MV yang menarik, mengobati kehausan SONE selama dua tahun lewat lagu yang catchy, dan bagiku, ini tidak kurang dari yang diharapkan. Aku sudah lebih lama di fandom GG ketimbang Sakamichi, dan melihat komentar savage tentang lagu ini, yang ada cuma ingin ketawa. Tapi memang kurang untuk lagu peringatan 10 tahun, karena itu adalah bagian dari All Night.

All Night

Sebagai info, All Night yang dirilis kali ini adalah versi dokumenter, bukan versi original. Hal ini cukup sering juga dilakukan GG, bukan hal aneh satu lagu bisa memiliki 3-4 MV. Nah, dari judulnya, ekspektasiku jelas mengembang untuk lagu ini. Apalagi melihat durasi sampai 7 menit. Dan lagi, diambil di aspek rasio 4:3 untuk nostalgia.

Tapi, karena ini versi dokumenter, aku tidak bisa memberi banyak penilaian untuk lagunya karena sering terpotong di tengah-tengah untuk memberi waktu bagi member untuk memberi komentar tentang perayaan 10 tahun mereka ini, termasuk untuk waktu yang dihabiskan sebagai grup.

Yang paling menyenangkan, mereka memberi flashback di MV ini. Cuplikan dari panggung debut, masa-masa kejayaan di awal 2010, bahkan kilasan OT9 atau istilah untuk menyebut 9 member original grup ini. Melihat OT9 adalah kejutan, bagiku karena menyadari waktu tidak bisa dibalik dan fakta tidak bisa berubah. Aku sendiri paham SONE terbagi dua saat Sica pergi, tapi seiring waktu semua berlalu, jika sekarang ada yang masih mengungkit OT8 & Sica, dia tidak pernah menjadi SONE yang sebenarnya.

Untuk penilaian lagu dan MV, aku hanya bisa mengatakan bahwa All Night bukan tipe lagu favoritku dari GG. Dari MV, tema nightclub dan party bukan tema favoritku, sementara dari lagu aku kangen lagu semacam Dear Mom atau yang slow semacam Forever. Hanya saja mungkin memang akan sedikit aneh jika GG yang sekarang membawakan lagu seperti itu.

#GIRLSGENERAT10N

10 tahun adalah waktu yang sangat lama untuk ukuran idol group di Korea, apalagi untuk kategori girl group. Ada jinx 5 dan 7 tahun disana, artinya tiap grup yang berulang tahun kelima atau ketujuh rentan mengalami perubahan di line up member atau malah disbandment. GG juga tidak luput, Jessica keluar dari grup diiringi kontroversi pada 2014, hanya saja saat itu feat GG masih terbilang bagus karena banyak girl group seangkatan yang bubar.

Bagiku, GG adalah grup yang sangat spesial. Gee tentu menjadi yang pertama, meski dalam perjalananku bersama grup ini Gee justru tidak masuk lagu favoritku. Sama seperti idol group KPop pada umumnya, they’re grown over time. Tidak stuck di satu image yang sama tiap saat. Dan karena sedikitnya grup yang bisa mencapai milestone 10 tahun, GG menjadi lebih spesial.

Sure, aku merindukan era Into the New World, juga era pre & present The Boys, tapi karena mereka berjalan dengan waktu, dan aku pun tidak bisa melupakan grup dimana aku pernah benar-benar menaruh afeksi dan passion, maka aku tetap menjadi SONE. Malam ini, aku ingin melupakan Sakamichi untuk sementara dan bernostalgia dengan GG.

All images used is credited to it’s respective owners