Manco Capac

Sosok yang begitu dominan, biasanya diperlambangkan sebagai matahari, ada di sepanjang sejarah umat manusia. Amaterasu di Jepang adalah dewi matahari, di Mesir, ada Ra, dewa matahari yang juga sebagai Pharaoh pertama. Di Prancis, Louis XIV digambarkan sebagai Raja Matahari karena karir politiknya. Di Amerika kuno, kisah sang matahari pernah terjadi di pesisir barat Amerika Selatan.

Inca adalah kebudayaan terbesar di tanah Amerika Selatan, sejarah mereka berawal dari akhir abad 14/awal abad 15. Dengan kebudayaan agrikultur, militer, serta praktek keagamaan dan struktur sosial yang sukses, warisan sejarah Inca yang paling terkenal adalah tekstil, sistem jalan raya, dan penggunaan emas dalam dekorasi dan artefak.

Sementara situs mereka yang paling terkenal adalah Macchu Picchu. Sayangnya, tidak banyak literatur yang tersisa dari bahasa resmi Inca, Quechua, hal ini dikarenakan Inca tidak mengenal tulisan. Selain itu asal-usul bangsa Inca juga misterius, diduga kekaisaran Inca dimulai di sekitar abad 12, dengan nama Kerajaan Cuzco.

Gambaran tentang Manco Capac

Pendiri kekaisaran Inca adalah Manco Capac, sosok yang misterius. Manco Capac dipercaya adalah putra dari Inti, dewa matahari Inca dan Mama Quilla, dewi bulan. Sebagai Sapa Inca pertama, tidak ada bukti bahwa dia pernah ada dalam kenyataan. Justru mitos yang banyak ada adalah tentang naiknya Manco Capac ke puncak kekuasaan dan pendirian Cuzco.

Tempat paling disakralkan dengan Manco Capac adalah danau Titicaca di selatan Cuzco, disinilah tempat Son of the Sun dikatakan lahir. Namun meski Manco Capac lebih dilihat sebagai mitos, putranya Sinchi Roca menjadi Sapa Inca kedua. Cuzco menjadi kerajaan yang kuat di pantai barat Amerika selatan, tapi kisah Inca belum dimulai sampai Inca Roca, Sapa Inca keenam.

Pachacuti, Sapa Inca paling sukses

Di abad 14, Inca Roca diangkat sebagai Sapa Inca. Berbeda dengan dengan lima Sapa Inca sebelumnya, Inca Roca berasal dari klan Hanan. Persaingan untuk tahta terjadi dan Inca Roca membunuh saudara tirinya Quispe Yupanqui untuk menjadi Sapa Inca. Baru di tahun 1438, Inca mencapai era keemasan dibawah Pachacuti, Sapa Inca kesembilan.

Pachachuti menjadi Sapa Inca pertama yang keberadaannya didukung oleh bukti sejarah. Membangun kembali Cuzco, membangun kuil Qurichanca, bahkan Macchu Picchu dikatakan dibangun sebagai rumah bagi Pachacuti. Area kekuasaan Inca juga mencapai titik tertinggi dibawah pemerintahan Pachacuti. Sayang, kisah Inca berakhir sekitar 90 tahun setelah era Pachacuti.

Macchu Picchu, salah satu peninggalan Inca

Pada 1532 para penakluk pertama New World; Spanyol conquistadors yang dipimpin oleh Francisco Pizzaro menapaki tanah Inca. Saat Pizzaro datang, bangsa Inca memiliki 12 juta penduduk dan wilayah kekuasaan yang saat ini mencakup Colombia, Ecuador, Peru, Bolivia, Chile, dan Argentina. Ibukotanya, Cuzco berada di daerah pegunungan Southern Sierra di Peru modern.

Setelah penaklukan Inca oleh Pizzaro, Atahualpa sebagai Sapa Inca terakhir dieksekusi Spanyol pada 1533. Hal ini mengakhiri cerita kerajaan yang sempat menguasai pesisir barat Amerika Selatan. Pasca penaklukan oleh Spanyol, beberapa Sapa Inca masih bertahta sampai Tupac Amaru di 1572, tapi mayoritas hanya pemimpin boneka.

Monumento a Manco Capac, dibuat dengan kerjasama Jepang-Peru

Sehubungan dengan itu, asal-usul bangsa Inca penuh misteri. Setidaknya ada dua mitos yang berkaitan dengan asal-usul Manco Capac. Pertama, seperti yang sudah kutulis diatas, dia adalah anak dari Inti, bersama saudaranya Pacha Kamaq dikirim ke Bumi, tepatnya danau Titicaca. Mereka membawa Tapacyauri yang akan menuntun ke tempat dimana mereka akan membangun peradaban dan kuil untuk memuja Inti. Tempat itu adalah Cuzco.

Kedua, Manco Capac adalah anak Inca Viracocha, yang tinggal di pinggiran Cuzco dan berseberangan dengan daerah asalnya di Paqariq Tampu. Saat dewasa Manco Capac mengumpulkan pasukan untuk menguasai Cuzco dan berhasil, lalu mendirikan kerajaan. Asal-usul penuh mitos ini tidak mengherankan karena tidak didukung bukti sejarah nyata, tapi tanpa keberadaan Manco Capac, maka Inca tidak akan pernah ada.

---

Sama dengan Manco Capac, sosok yang disakralkan bangsa Inca, Tecchi memiliki posisi yang sama di Keyaki. Well, aku tidak akan bilang dia sosok yang mistis, tapi keberadaannya adalah Son of the Sun untuk Keyaki -setidaknya untuk saat ini-

Selama ini, posisi absolute zero Keyaki adalah milik Tecchi, selama satu tahun setengah ini tidak ada yang bisa benar-benar serius menantang Tecchi sebagai center. Tentu ada member yang bisa bersaing untuk posisi center, tapi mereka lack di momentum dan push.

Sejauh ini Tecchi adalah wajah Keyaki, bahkan bisa dikatakan dia adalah tokoh sentral Keyaki dalam membentuk image “idol yang berbeda”. Ya, apa yang mau dikatakan lagi? Semua karakteristik Keyaki dibentuk kuat berdasarkan kemampuan Tecchi menarik emosi dari lagu dan dance Keyaki yang out of the box.

Nah, dengan semua beban dan tanggungjawab yang diberikan pada Tecchi sebagai Son of the Sun-nya Keyaki, maka wajar bahwa dia memikul lebih banyak dari yang dia sanggup. 16 tahun, what are we even did at that age?

Kekhawatiran akan kesanggupan Tecchi dalam memikul beban berat sebagai wajah dari grup yang meroket dalam waktu singkat menjadi kenyataan sedikit demi sedikit. Sejak masa promosi Fukyouwaon, banyak yang mengatakan Tecchi terlihat kurang bersemangat dari sebelum-sebelumnya, hanya saja karena Fukyouwaon sendiri adalah single yang sedikit gelap, maka pikiran itu dikesampingkan dengan “kepentingan single”

Namun satu kejadian di bulan Juni lalu sedikit banyak membuat fandom menjadi sadar akan betapa tingginya popularitas Keyaki juga semakin mengundang bahaya. Sasaeng fans -maaf aku lupa apa padanan katanya di Nihongo karena nostalgia, yang jelas artinya fans yang obsesif dan menjurus membahayakan- adalah sedikit dari banyak hal yang bisa menyerang Keyaki saat ini.

Dan ini jelas membahayakan bagi member, emotionally and physically. Lebih parah jika emosi yang terserang, karena jelas lebih susah dilupakan. Kasus dua bulan lalu dan kasus-kasus sebelumnya juga menyerang secara verbal.

Di event Tokyo Idol Festival 2017, hal ini menjadi pembicaraan luas karena attitude Tecchi selama Keyaki tampil di panggung. Entah karena faktor apa, yang jelas penampilannya kemarin memunculkan kekhawatiran dan backlash dari banyak orang. Beberapa benar-benar khawatir, beberapa menganggap angin lalu, dan beberapa glory hunter yang mencoba main api.

Pendapatku yang paling jujur adalah don’t ever, expect 16 years old girl to perfection all the time. Manusia punya waktu untuk moody, apalagi untuk remaja yang ada di fase paling moody. Tidak ada yang perlu dilebih-lebihkan sebenarnya, apalagi sekarang ini beban kerja Keyaki sedang banyak. Dan lagi, Tecchi kehilangan partner in crime sejak beberapa bulan terakhir.

Tecchi sama dengan Manco Capac, dalam arti dia adalah tokoh sentral dalam popularitas Keyaki, memvisualkan rebellious image yang sesuai dengan lagu dan dance, menjadikan Keyakizaka sebagai Cuzco dunia idol. Tapi Inca tidak menggoreskan sejarah hanya dengan Son of the Sun, dia adalah pendiri dan pioneer, tapi bukan yang membawa Inca ke puncak kejayaan.

Tentu kita menantikan siapa Sapa Inca selanjutnya bagi Keyaki bukan? Sinchi Roca, Inca Roca, Pachacuti, atau Atahualpa? Hanya waktu yang bisa menjawab ini.

All images used is credited to it’s respective owners