11 Missing Days

Apa yang kau katakan jika tiba-tiba tahu kalender maju 11 hari? Dunia sudah gila atau waktumu yang kacau, amnesia mungkin? Tidak, dalam kenyataannya, dunia pernah mengalami kalender yang maju selama 11 hari pada 1752, tepatnya pada bulan September, atau pada hari ini, dua ratus enam puluh tiga tahun lalu.

Sistem penanggalan di seluruh dunia berubah sejak saat itu, jadi semua tanggal di kalender Masehi sebelum tanggal 2 September 1752 menurut sistem baru adalah 10 hari lebih maju. Jadi tahun 1752 menjadi tahun terpendek sepanjang sejarah dengan hanya 355 hari. Tapi ini hanya berlaku untuk Britania dan Amerika Utara.

Kenapa bisa begitu? Jawabannya adalah karena British Legistation Act pada 1750 membuat 6.5 juta warga Inggris tidur pada tanggal 2 September 1752 dan bangun pada 14 September 1752. Hal ini juga termasuk pada Amerika yang saat itu masih koloni Inggris, Ben Franklin juga membuat quotes tentang ini.

Sekali lagi, kenapa bisa begitu? jawabannya adalah sistem kalender universal yang diperkenalkan Julius Caesar, atau lazim disebut sebagai Julian Calendar memiliki ketidakakuratan dalam pelaksanaannya. Sistem universal berubah pada 1752, tapi sejarahnya kembali ke 170 tahun sebelumnya.

Setahun saat itu umumnya dihitung dalam 365 hari 6 jam, tapi sebenarnya adalah 365 hari 5 jam 49 menit. 11 menit per tahun memang kelihatan sepele, tapi jika dikalikan sejak tahun 45 dimana Julian Calendar mulai digunakan, maka tidak bisa dibilang sedikit. Dan hal ini sebenarnya menjadi masalah sejak 170 tahun sebelumnya.

Pope Gregory XIII, kepala Gereja Katolik, memiliki masalah dengan penanggalan Paskah karena sistem Julian. Pada 1582, dikeluarkanlah papal bull -semacam dekrit oleh Vatikan- bahwa negara-negara Holy Roman Empire harus menuruti sistem penanggalan baru, atau biasa disebut sebagai Gregorian Calendar.

Penanggalan baru ini mengoreksi tahun kabisat tiap empat tahun sekali yang adalah sistem dari Julian. Dalam Gregorian, tahun kabisat sebenarnya tidak terjadi tiap tahun sekali. Alosyus Lilius menjabarkan “tahun kabisat adalah tahun yang habis dibagi empat dan 400 dan tidak berlaku untuk abad baru atau kelipatan 10”

Selama beberapa ratus tahun kemudian bangsa Eropa menggunakan kalender dengan dua sistem Julian dan Gregorian. Spanyol, sebagian Italia, Belanda, Prancis, Portugal, Luxemburg, Polandia, dan Lithuania mengadopsi Gregorian tahun itu juga. Dengan Austria, Swiss, Jerman, Hungaria, dan Prussia dalam rentang 50 tahun berikutnya.

Well, catholic-based country, atau Holy Roman Empire dengan cepat menggunakan penanggalan Gregorian, tapi protestant-based country menggunakannya jauh lebih terlambat. Dengan dekrit ini, negara-negara yang juga memiliki koloni di luar Eropa perlahan mulai mengikuti sistem negara asal koloni.

Baru setelah Inggris Raya dibawah George III memutuskan untuk merubah sistem kalender ke Gregorian dan menghapus Julian, dunia pun berubah. Inggris adalah negara terbesar yang menganut Protestan sejak Elizabeth I naik tahta, sekaligus negara dengan koloni terbesar diluar Eropa.

Pada akhirnya secara internasional 11 hari dari September 1752 dihapus, tepatnya pada tanggal 3-13 September, meski beberapa negara seperti Russia masih mengikuti sistem Julian sampai 1918, setahun setelah Revolusi Rusia dan Yunani sampai 1923 -meski akibat keterlambatan ini, 13 hari harus dihapus dari kalender-. Kalender Gregorian menjadi standar kalender sampai saat ini.

Berubahnya sistem penanggalan universal ini berdampak banyak pada sejarah. Sebelum Inggris akhirnya mengadopsi Gregorian, tanggal ditulis dalam dua versi penanggalan. Terdengar sepele, tapi dampaknya besar. Perbedaan dalam kalender bisa membuat chaos, terutama dalam perjanjian atau urusan politik.

---

Kembali pada konteks ngidol, pergantian sistem kalender universal ini kurang lebih sama dengan bagaimana adanya kesalahan yang membutuhkan sosok yang influental untuk mengoreksinya. Apa itu? Jelas mengenai push yang seringkali miss.

Di artikel sebelumnya aku mendapati diskusi tentang bagaimana Gen 2 dan Mionasentris dalam bursa Next Suns masih begitu kuat. Jika dianalogikan, tahu tentang iceberg theory yang dikemukakan Ernest Hemingway? Kurang lebih seperti itulah. Di bawah permukaan masih banyak.

Tapi karena materi artikel kali ini adalah sistem penanggalan universal, maka inti utamanya adalah bagaimana sistem push yang mungkin bisa dibilang ketinggalan zaman -seperti menempatkan member di depan tanpa alasan jelas- sekarang relatif sudah tidak bisa diterima.

Gen 2 mengalami hal ini, termasuk bagaimana old fashioned push yang diterima Miona membuatnya slump untuk waktu yang lama. Meski akhirnya mengalami turun kasta, saat dia kembali dengan cukup berhasil, cerita lama berulang. 2017 menjadi tahun dimana resep instan kembali dicobakan padanya. Berhasilkah?

Berhasil membawa riak, tentu. Seperti diskusi sebelumnya, yang menjadi kesalahan terbesar adalah momentum. Saat arsenal baru menggempur, sesuatu yang seharusnya sudah Gen 2 dapatkan bertahun lalu justru tidak menemui hype yang diharapkan. Anti klimaks menjadi kata paling tepat.

Overpush hanya pada salah satu member Gen 2 memang menjadi salah sejak awal. Karena ingin meniru Ikoma yang juga mendapat hal yang sama, hal ini justru menjadi blunder yang menghantui selama bertahun-tahun. Waktu berubah, dan preferensi berganti, maka hal seperti ini akan mendapat resistansi.

Sementara itu, generasi baru langung mendapat beberapa nama yang bisa menjadi kandidat senbatsu langsung, Centauri+Momoko, atau MomoYoda+Kuboshita, terserah yang mana. Dari segi variasi, jelas Gen 3 menang telak, dan lagi push yang mereka dapat terbilang bagus, merata dan tidak terfokus pada satu orang. Menempatkan WCenter juga langkah yang lebih bijak.

Tapi di sisi lain, hal ini juga membuat Gen 2 semakin “terbelakang”. Gen 3 mendapat lagu di tiap rilisan Nogi sejauh ini, dan realita dimana mereka seolah berbeda dengan Under juga menggarami luka. Dalam tracklist 19th single, Gen 3 kembali mendapat lagu, sementara Gen 2 tidak, dan Under Center kali ini pun kembali jatuh ke tangan Gen 1, Hinachima.

Momentum untuk Gen 2, sayangnya, sepertinya akan terhenti disini. Hal ini tidak dibantu dengan (kemungkinan) bubarnya unit Cinq Etoiles sepeninggal Hime, satu-satunya kesempatan mereka adalah ikut “numpang” unjuk gigi di Under Album yang sayangnya juga belum jelas sampai artikel ini ditulis.

Sementara untuk Keyaki, jelas kesalahan yang sama terjadi di -is it still reliable- de facto Under Group. Siapa lagi kalau bukan Half-Blood Princess? Meski akhirnya H.Keyaki mendapatkan proper push lewat drama, tapi diragukan kalau drama ini akan memberi impresi berbeda dari dua drama Keyaki sebelumnya.

Apakah H.Keyaki masih akan tetap bergantung pada Neru kedepannya? Mengingat sistem Keyaki yang lebih ruwet dari Nogi, aku masih akan bilang tahun depan pun nama Neru masih akan sangat dominan. Mengacu pada kasus Nogi, maka jangan heran kalau kedepannya nasib Neru akan sama seperti Miona, meski harus ada adjustment karena fandom Keyaki sedikit berbeda.

---

Pada akhirnya, sistem push ini bagaikan Julian Calendar. Ketidakakuratan dan kesalahan masih ada, tapi mengganti sistem ini tidaklah semudah mengeluarkan papal bull. Lagipula siapa yang akan mengeluarkan ultimatum? Aki-P? It would never happen.

Bagaimanapun, susah atau senang, rasanya sampai kapan pun utopia untuk urusan push tidak akan pernah kesampaian. Selalu akan ada yang menang dan kalah. Meski untuk rotasi dan pengembangan, kita masih selalu bisa berbicara, namun yang di Jepang-lah yang akhirnya bisa berteriak.

Untuk sedikit saja, bayangkan bagaimana jika 11 hari yang hilang, atau proper push akhirnya bisa terwujud, bagaimana wajah Sakamichi yang benar-benar bentukan fans?

All images used is credited to it’s respective owners