Hakuna Matata

What’s this? It’s a problem free philosophy, atau setidaknya begitulah yang kita dapatkan dari lagu yang dipopulerkan oleh Disney dalam salah satu film animasinya. The Lion King yang dirilis pada 1994 membuat kata-kata yang berasal dari bahasa swahili ini masuk dalam pop culture.

Lion King menjadi film animasi ke-32 Disney, berada di tengah-tengah Aladdin dan Pocahontas. Lahir di masa Disney Renaissance, Lion King secara tidak mengejutkan menjadi salah satu film animasi terpopuler sepanjang masa. Sekarang menempati #29 dalam urutan film dengan pendapatan terbesar di dunia, dan #7 untuk kategori film animasi.

Menceritakan tentang dunia fabel kerajaan binatang, dimana lahirlah penerus dari kerajaan ini, yaitu Simba. Ayahnya, Mufasa adalah sang raja. Kerajaan mereka menggambarkan bagaimana hukum rimba berjalan, dan diperlihatkan makmur, tapi selalu ada sisi gelap, yaitu para hyena dan adik Mufasa, Scar, yang ingin merebut posisi raja.

Kehadiran Simba jelas mempersulit ambisi Scar, apalagi Simba tumbuh dilatih menjadi raja. Namun begitu ambisi Scar tidak pernah padam, dan pada akhirnya kesempatan itu datang. Simba yang nyaris mati terinjak-injak kawanan bison, berhasil diselamatkan Mufasa tapi Scar mengambil kesempatan dengan mendorong Mufasa sampai kematiannya.

Scar membisiki Simba bahwa kematian Mufasa adalah salahnya dan karena itu dia tidak akan diterima lagi di kerajaan. Lebih jauh lagi, Scar menyuruh Simba agar lari supaya harga dirinya dan Mufasa tidak akan hilang. Tidak perlu dipertanyakan, akibat ketakutan dan kepolosannya, Simba kabur.

Simba yang kini sendirian setelah kabur dari kerajaan, bertemu meerkat idot bernama Timon dan babi hutan yang sama idiotnya, Pumbaa. Akibat merasa dirinyalah yang menyebabkan kematian Mufasa, dan akibat tipuan Scar, Simba mengalami depresi. Disinilah mantra sakti Hakuna Matata diajarkan oleh Timon dan Pumbaa.

Yep, lagu yang ikonik ini berasal dari bahasa Swahili yang secara literal, berarti “tak ada beban” ya, kehidupan Timon dan Pumbaa yang juga sama-sama terasing membuat mereka bertiga terlibat pertemanan akrab. Prinsip yang sedikit berbeda dari makna asli Hakuna Matata adalah, di film digambarkan sebagai “jika semua memang tidak sesuai rencanamu, maka biarkanlah mereka berjalan apa adanya”

Dan yah, Simba hidup dengan filosofi mirip-mirip mentalitas Nobita ini untuk beberapa tahun, sampai dia akhirnya bertemu teman masa kecilnya, Nala. Dari Nala, Simba tahu bahwa Scar sekarang menjadi raja, dan kerajaan yang sangat berbeda dari era Mufasa karena kini para hyena menjadi lingkaran terdekat Scar.

Simba awalnya ngotot bahwa semua harus dihadapi dengan Hakuna Matata, sampai dia disadarkan oleh Mufasa lewat imajinasi yang impresif. Sadar akan takdirnya sebagai raja, dia kembali ke kerajaan untuk titel dan membalas dendam atau kematian Mufasa. Pada akhirya? Justice always prevail.

Seperti umumnya film animasi khas Disney, Lion King ditujukan untuk semua kalangan. Moral cerita utama dari film ini adalah semua akan berjalan sesuai kodratnya, bukan cuma filosofi Hakuna Matata, tapi seperti lagu lain di film ini, yaitu Circle of Life. Dan juga bagaimana Simba menolak perannya tapi sadar bahwa di akhir dia tetap harus menerimanya.

Prinsip Hakuna Matata adalah berpikir bahwa semua terjadi karena sebab dan akibat. Hidup dengan menjalani semua tanpa beban, bahwa semua yang terjadi di masa lalu tidak seharusnya dipikirkan di masa sekarang. Prinsip yang sejujurnya menarik, tapi susah untuk dilakukan di dunia nyata tentu saja.

---

Nah, di hari ini 20 September, adalah hari ulang tahun Manafin. Oke, kenapa sampai sekarang aku masih memanggilnya Manafin alih-alih Manafi adalah karena jauh lebih enak di lidah dan jariku untuk menambahkan “n” di belakangnya. Sounds silly, but hakuna matata.

Bagaimana aku mendukung Manafin di awal sedikit mirip dengan Bebitan, yaitu karena it just flow. Aku tidak melihat dari wajah -well, not really- atau kepribadian yang unik. Tapi karena aku merasa she’s got the x. Dan sejauh ini, aku masih belum pernah meleset jauh dari ramalan.

I had my faith on her. Selama ini dia tidak terlalu kelihatan, bahkan di KEYABINGO 3 pun aku tidak mendapat impresi yang spesial darinya. Mungkin sejauh ini hanya skit bersama Katoshi dan Memi itu sajalah yang paling memorable. Apa ini membuatku menyesal mendukungnya? Like hell it could be.

Well, untuk Manafin, memang aku tidak pernah menargetkan dia bisa besar dalam waktu singkat, seperti yang kukatakan, feel yang kudapatkan mirip Bebitan, dalam arti dia tipe yang mungkin akan grow on you. Dan memang, sampai saat ini dia nowhere near untuk menjadi populer.

HS terakhirnya ada di angka 03/09 untuk Masshirona, menempatkannya di kasta terbawah meski di sesi terakhir berhasil menambah satu blok. Kalah telak dari Hiragana non-Neru yang paling banyak menjual HS, yaitu Kyoko di angka 10/11. Dan untukku, yang biasa melihat Yumi, Bebitan, Ashurin, Aka, atau Mizuki di level menengah atas di HS, memang tak bisa kupungkiri sedikit miris melihat Manafin.

Namun aku juga tidak bisa langsung kecewa dan bicara ngawur, jika mengingat Hiragana sendiri baru akan mendapat proper push lewat Re:mind. Dan dari blognya, Hiragana sedang sibuk syuting sehingga Manafin pun tidak mengunggah sesuatu yang spesial hari ini. Justru lebih ke blog sesama Hiragana yang mengucapkan selamat.

Rendahnya HS yang didapat Manafin membuka mataku bahwa ini adalah realita lain dalam ngidol. Tidak selamanya oshi yang kita dukung selalu member populer. Untukku, dari Sakamichi saja, kecuali Aka dan Mizuki, adalah member-member yang meulai dari low tier.

Yumi dan Bebitan dari Under, sementara Ashurin naik turun senbatsu di awal. Aka baru mendapatkan momentumnya setelah menjadi vice-captain, sementara Mizuki mendapatkan privelege lebih dari awal, hanya sekarang menurun dan terkesan menjadi kambing hitam fanbase member lain.

Nah, Manafin berbeda, setidaknya untuk saat ini. Dia masih berkutat di kasta terbawah Hiragana, tapi justru membuatku merasakan kembali, secara penuh, bagaimana mendukung member yang ada di kelas kedua. Proses dan progress, bukan menjadi glory hunter -was this a bit exagerrating?-

Untukku, filosofi untuk Manafin hanyalah Hakuna Matata, dijalani saja karena apapun yang harus terjadi, maka akan terjadi. Que sera sera atau Murphy’s Law, atau Hakuna Matata, ini adalah sisi lain dari ngidol. What truly matter is how you support your oshi, regardless of popularity and all that matters.

At last but not least, happy 19th birthday, Manafin.

All images used is credited to it’s respective owners