Sakamichi Review : Maaiika

Coupling MV dari Itsuka Dekiru Kara akhirnya keluar. Dan yang pertama adalah MV dari unit Maiyan x Manatsu, dengan judul Maaiika. Well, don’t judge a song by it’s title, tapi ditambah reputasi kombi ini yang lebih dikenal lawaknya ketimbang sisi seriusnya, maka ekspektasiku untuk lagu dan MV ini tidaklah tinggi.

Sejujurnya malah membosankan. Karena yah, selain karena berat di lawak, secara track record vokal dua member ini tidak bisa dibilang bagus-bagus amat, jadi kalau biasanya cukup terbantu oleh lagunya, kali ini pure MV seperti saat 2-dome no Kiss Kara. But yeah, I won’t be biased. I’ll try not to be.

Nah, karena dari awal sebaiknya ekspektasi memang disetel ke level humor, maka langsung saja. Dari scene pembuka yang divisualisasikan saat Maiyan dan Manatsu bangun tidur. Suasana all-blue & all-pink itu menggambarkan boys and girls “rivalitas” antara Kuroshi dan Manatsu.

Sepanjang MV, inilah yang menjadi tema utama. Mulai dari piyama yang dipakai, dimana karakter keduanya ditampilkan; Maiyan dengan piyama normal dan Manatsu dengan piyama pendek. Ini saja sudah menggambarkan rivalitas komik mereka seperti yang biasa kita lihat. Nah, ada 5 pertandingan yang ditampilkan.

Pertandingan pertama adalah mendirikan batang pensil. Pemenangnya adalah Maiyan. Lalu pertandingan kedua, menjadi manusia magnet, mereka menempelkan sebanyak mungkin koin di wajah. Pemenangnya lagi-lagi Maiyan. Ini adalah scene terakhir di kamar tidur karena pertandingan selanjutnya diadakan di office & cafe.

Maiyan yang berperan sebagai OL dan Manatsu sebagai maid bertarung untuk sebanyak mungkin menumpuk dadu dalam 30 detik. Maiyan yang unggul di kecepatan justru kalah karena tumpukan dadunya rubuh. Selanjutnya adalah pertarungan paling banyak memecahkan balon dalam 1 menit. Dan mengejutkannya hasilnya seri.

Padahal banyak yang akan berpikir Manatsu-lah yang akan menang, dan penentuannya di pertandingan terakhir. Nah, pertandingan terakhir ini juga menjadi yang paling aneh, yaitu sebanyak mungkin menerbangkan pesawat kertas ke dalam kandang burung.

Maiyan yang mendapatkan peran pitcher di Hatsumori berhasil melakukannya secara beruntun dan membuat staff terkesan. Skor akhir 3-1 untuk Maiyan, tapi ini juga tidak ditampilkan atau disinggung sampai akhir MV. Well, mungkin pesan bahwa rivalitas Kuroishi-Manatsu itu hanya di permukaan saja.

Jika merasa pernah melihat MV setipe ini, wajar saja karena sutradara Taiko Nakamura sama dengan yang berada di balik kemudi untuk Dekopin, Sekkachi no Katatsumuri, Sakanatachi no Love Song, dan coba tebak, 2-dome no Kiss Kara. Jadi kurasa pewarnaan ini adalah ciri khasnya.

Tidak adanya storyline juga tidak menjadi hal yang minus. Justru malah akan aneh kalau MV dari unit komik -selain Gundan Series- mendapat MV yang serius. Dan ingat saja, dalam rilisan setahun terakhir Nogi memang menyediakan setidaknya satu slot untuk MV yang ada di sisi ringan seperti ini.

Nilai jual utama MV ini adalah visual. Dan aku tidak membicarakan mengenai kecantikan tentu. Bright menjadi kata kunci, dan disaat Itsuka sendiri sejauh ini hanya diposisikan sebagai pendamping film yang terkesan biasa saja, Maaiika memberi warna berbeda. Tinggal menunggu apa coupling MV lain bisa memberi warna berbeda juga.

Soal kostum, mungkin ini adalah sisi terkuat dari MV ini. Mulai dari piyama, kostum OL & maid, lalu kostum terakhir yang sama sekali gak nyambung; vintage. Untungnya, berkat pewarnaan dan pemilihan background yang tepat, maka masih enak dilihat. Apalagi jika tidak ada unsur membandingkan visual pole-to-pole mereka.

Overall, ini MV yang memang dari awal hanya ditujukan untuk fanservice. Bahkan aku pun tidak bisa membuat review kali ini menjadi lebih panjang -salah satu reviewku yang paling pendek- karena tidak ada yang bisa dibahas. It’s just, once in a while, a song and MV like this is necessary. But yeah, it’s there’s always bittersweet one, if you know what I mean.

Untuk lagu, aku tidak akan berkomentar banyak karena ini adalah bagian dari Sakamichi Review untuk singlenya, tunggu saja di tanggal 11 Oktober nanti.

All images used is credited to it’s respective owners