Sakamichi Review : Boku no Shoudou

Kemarin, 5 Oktober akhirnya dua MV terakhir dari 19th single dirilis; My Rule yang dibawakan Under dan Boku no Shoudou yang dibawakan Gen 3. Cukup lama jeda waktunya dengan Itsuka Dekiru Kara atau Maaiika dan Shitsuren wo Shoujinin, sekitar satu minggu dan aku mulai bertanya-tanya kapan akan dirilis.

Ini adalah MV ketiga Gen 3, sesuatu yang membuat mereka mendapat posisi yang paling di-push. Tapi tentu saja, hal ini bisa dibilang masuk akal, karena sekali lagi, membandingkan mereka dengan Gen 2 harus dipertimbangkan banyak alasan. Yang tidak akan kujabarkan sekarang.

Pengambilan gambar dilakukan di Tochigi, dan dilakukan sekitar satu bulan lalu. Dan tentu saja, background di MV ini bagus, terutama di bagian berladang. Kesan yang kudapat mirip dengan scenery indah di Shizuoka akhir tahun lalu. Langsung saja, ini dia Sakamichi Review untuk MV Boku no Shoudou.

Pertama, storyline untuk MV ini bisa dibilang hanya modifikasi yang minim dari MV-MV sebelumnya. Mungkin hanya mendapat sentuhan perbedaan storyline. Pertama, Yoda, Ume, dan Denchan menjadi semacam Miko untuk menjaga Saka otome dan Nogi Kami-sama -yeah, I cringe at this very moment I heard it-

Kuil yang disakralkan adalah stasiun Nogizaka-eki, yang hancur. Dan di mataku -science start off- tempat ini terbawa ke masa lalu dengan semacam space-time distortion. Dan device yang diperlihatkan Yoda pada Momoko dan Riria jelas berasal dari masa depan.

Sementara member lain menjadi semacam murid di tempat yang sama. Nah, harta utama dari tempat ini adalah benda semacam smartphone -yang mana mengingatkan pada Tony Stark- yang memperlihatkan dunia seperti dalam VR. Dan juga memperlihatkan bagaimana penampilan Nogi di panggung.

Tak lama hal ini membuat Momoko, Yoda, dan Riria dekat sampai beberapa kali menonton hal yang sama. Bahkan mereka mulai melakukan dance saat sedang berladang. Disini, teori lain muncul; mereka ada di post-apocalyptic saat para senpai sudah pergi dari Nogi.

Hal ini masuk akal, apalagi mengingat sebelumnya Nogi juga memakai formula yang sama. Bedanya, kali ini lebih eksplisit, dan butuh waktu untuk memahami bagaimana storyline sebenarnya dari MV ini. Selanjutnya, trio ini menemukan halaman tersembunyi di buku kuno.

Isinya menggambarkan 12 orang dan satu raksasa. Sebelum menemukan artinya lebih jauh Yoda sudah diseret untuk mengikuti sebuah upacara. Not a good one, I presume. Karena Riria justru mengajak member lain untuk “menyelamatkan” Yoda. Dan tentu saja, singkatnya mereka berhasil, dan lompat ke scene terakhir.

Dance scene di bagian terakhir bagus, bahkan bisa kubilang penyelamat dari MV ini. Dancing in the dark, with Megatron, and some religious items. That’s Japan for you. All that aside, dance scene kali ini masih enak dilihat, bahkan jika tanpa SFX. Membawa sisi cool Gen 3 yang selama ini belum kelihatan.

Hal ini juga didukung oleh pemilihan center yang tepat. Riria berhasil breakthrough dengan image yang cool dan ini adalah langkah bagus. Karena sejak awal dia memiliki facial feature yang lebih cocok untuk berkarakter chic. Hanya karena di awal dia menunjukkan gejala airhead parah dan Pikachu, karakter itu hilang.

Bagaimana Yoda disebut scene-stealer bagiku sedikit berlebihan. Ingat saja, dia sedang dalam peak, terutama karena PB. Jadi menempatkan member terdepan Gen 3 untuk screentime yang banyak jelas bukan sesuatu yang salah. Kalau untuk member lain, well, kali ini terlalu berpusat di tridente Momo-Riria-Yoda.

Storyline menjadi titik lemah. Setidaknya untukku. Tidak ada benang merah yang jelas. Jika melihat ini dari kacamata skenario sci-fi, masuk akal saja. Masalahnya aku tidak paham apa dan bagaimana Yoda bisa terjebak di masa lalu. Atau jika jawabannya adalah alternate universe pun, kenapa dan bagaimana dia ada di dunia ini?

Kali ini sisi science-ku yang bicara. Sebagai orang yang tiap hari melihat sains dan sains, dan bukan Transformers, storyline ini bukan seleraku. Teori kalau ini adalah Nogi post-senpais mungkin lebih masuk akal. Yah, memang kali ini, aku pun sebenarnya menunggu sampai ada teori yang menarik sebelum merilis MV, tapi tetap tidak ada.

Satu-satunya bagian yang menarik dari MV ini adalah penggunaan SFX yang bagus. Levelnya sama dengan saat Sakanatachi no LOVE SONG, jika tidak bisa dibilang lebih tinggi. Iron Man terlihat begitu dekat disini, bahkan Megatron yang menggunakan member sebagai sumber tenaga pun mau tak mau terlihat impresif.

Overall, MV kali ini sedikit miss untukku. Mungkin karena aku lebih prefer MV yang kalem ketimbang yang nyeleneh seperti ini. Menggabungkan image tradisional dan hi-tech tidak akan berakhir bagus jika tidak dilakukan hati-hati. Aku tidak akan meminta diganti total, hanya saja benang merah yang tidak kusut akan lebih kuapresiasi.

Kesan MV ini kurang lebih sama dengan Otona wa Hitori ja Nemurinai. Sisi sci-fi yang tidak diberi penjelasan yang memuaskan, bagiku sama saja merusak nilai estetika tradisional yang ditampilkan. Well, review yang hampir penuh sisi negatif seperti ini tidak bisa dihindari kalau kau adalah sci-almost without-fiction fans. Subyektif tentu.

Sementara, jika melihat sisi positifnya -tentu ini ada- antara lain pemilihan center, SFX, dance, dan lagu. Hanya saja kali ini dikemas dengan konsep yang kurang kuat, tidak tradisional tidak juga modern. Bagaimana dengan kalian?

All images used is credited to it’s respective owners