Sakamichi Review : My Rule

Kemarin, 5 Oktober akhirnya dua MV terakhir dari 19th single dirilis; My Rule yang dibawakan Under dan Boku no Shoudou yang dibawakan Gen 3. Cukup lama jeda waktunya dengan Itsuka Dekiru Kara atau Maaiika dan Shitsuren wo Shoujinin, sekitar satu minggu dan aku mulai bertanya-tanya kapan akan dirilis.

Biasanya, Under MV memiliki track record seringkali bisa menjadi penyelamat untuk single, baik secara lagu ataupun MV. Meski tidak jarang juga bisa hanya berakhir sebagai MV medioker. Setelah MV Under di Nigemizu tidaklah menampilkan current Under, kali ini harapanku cukup tinggi.

Dengan formasi 14 orang, Under berada di jumlah yang sedikit dan dengan begini -menunggu Gen 3 dilebur ke Under sepertinya masih harus menunggu- maka kesempatan untuk shine terbuka lebih lebar. Hinachima kembali menjadi center setelah Secret Graffiti, dan menarik untuk melihat apa dia akhirnya bisa breakthrough dari image sexy imouto-nya.

Scene pembuka memperlihatkan Hinachima yang mulai dewasa. It screams sexiness and seductive, apalagi saat close-up. Sayangnya, bagiku setelah terbiasa melihat Keyaki, solo dance Hinachima terasa kurang powerful. Lacks power and sharpness, tapi jika dalam standar Nogi, tidak terlalu buruk, apalagi lagu ini memang tidak powerful.

Lalu masuknya Ranze, Miria, dan Renachi menarik. Tiga dari empat member yang pernah menjadi Under Center, sementara Renachi sudah ada di barisan terdepan Under di beberapa single terakhir. Menarik untuk menunggu kapan dan apakah Renachi akan menjadi Under Center atau naik ke senbatsu.

Beralih ke dance scene yang jika dilihat sekilas terlalu kacau dan aneh. Baru akan disadari di paruh akhir bahwa dance kali ini adalah yang paling bermakna dari Nogi. Untuk sekarang, aku akan menunjuk bagian anehnya saja. Dan bagaimana trio Karin-Lord-Iori mendapat dance part, terlihat bahwa Lord sedikit misstep, tapi kuasanya mengalahkan segalanya. That look.

Behold, mortals

Selain poin ini, sejujurnya reviewku selesai. Karena selanjutnya hanya diisi dengan dance, dance, dan dance. Tapi ada satu bagian menarik. MV ini berakhir sesuai lagunya di menit 04.16, tapi kenapa durasinya sampai 5 menit lebih? Pertamanya kupikir aku salah menonton, tapi setelah melihat dari source lain, ternyata memang di menit terakhir itu ditujukan untuk membuka rahasia dari dance di MV ini.

Dance menjadi nilai jual utama. Dengan banyaknya gerakan yang seolah aneh dan tidak cocok untuk angle manapun dance di MV ini terlihat kacau. Tapi ternyata memang tidak ditujukan untuk eye level view melainkan bird view. Jika dilihat dari sudut 90° ternyata dance itu membentuk formasi kata-kata “mizuteppo utsuzo!” alias “main air yuk”

Dan terakhirnya adalah emoticon marah. Quite a subliminal message. Selain itu ada dance salsa, balet, dan macam-macam lagi. Jadi memang dance di MV ini dipikirkan dengan matang, jadi kritikanku pada kurang powerful-nya MV ini di awal harus kuralat. Formasi mizuteppo ini juga dilakukan secara harfiah di akhir MV.

Untuk urusan screentime, kali ini memang lebih berat ke beberapa member. Iori mendapat jatah yang cukup banyak. Non-dance scene, dia mendapat jatah ini disaat member lain tidak. Well, hanya Ranze dan Miria yang dapat dua kali, tapi itu still, sementara Iori simbolis dengan tiga orang dirinya menaiki tangga.

Sejujurnya, dari segi screentime, Ranze lah yang mendapat jatah terbanyak. Solo shot, solo dance, still, two shots, you name it. Aku baru sadar saat mengupload screenshot, ternyata Ranze yang paling banyak. Lebih banyak dari Hinachima. Aku tidak akan protes karena bagiku Ranze Cassini belum berakhir.

Untuk member lain, sebenarnya tidak bisa dikatakan buruk. Memang kebanyakan hanya bagian solo dance, bukan solo shot, tapi estetikanya dapat. Jika harus dikritik, jelas itu untuk lighting yang over, membuat member menjadi tidak terlalu jelas. Sementara untuk background, tidak ada masalah. Kesannya menjadi elegan meski simpel.

Kostum juga menjadi bumbu yang manis di MV ini. Kombinasi black & white tidak pernah mati. Desain yang bagus, individual dan tidak seragam menjadi kuncinya. Yang menjadi kata kunci desain adalah layer dan see-through. Dan belt hitam. Jika ingin dibilang dengan kata-kata yang mudah, ini versi upgrade dari kostum putih di Fuusen wa Ikiteiru.

Semua desain yang berbeda, they nail it

Yang menjadi kritik dariku untuk keseluruhan adalah beberapa member, terutama Hinachima, terkesan ingin mendobrak image mereka, tapi masih malu-malu. Gamblang saja, Hinachima adalah member yang paling mungkin mengikuti jejak Maiyan dan Misa, disini cukup difasilitasi, hanya dalam konteks yang meh.

Kostum saja tidak akan cukup membuatnya memiliki image sexy yang kuat. Terkesan kurang niat. Selain Hinachima, ada Ranze. Dia hampir tidak tersenyum sama sekali, kecuali tipis di beberapa kesempatan. Nah, kalau dia mencoba image itu, sayangnya hanya bisa di MV. Karena ingat saja Buranko juga ada dengan image itu.

Hal yang sama untuk Miria. Dia berubah total dari saat Fuusen wa Ikiteiru. Tridente kali ini seperti berusaha keras untuk terlihat berbeda dari biasanya. Berhasilkah? Aku tidak bisa bilang iya.

Overall, Under MV kali ini masih meneruskan tradisi Under Song yang berbeda. Nice to look at, different aesthetic from main single. Tema elegan dan sexy bukan tidak pernah diaplikasikan, hanya saja dari seluruh MV yang dirilis untuk Itsuka, aku bisa bilang My Rule adalah yang terbaik.

Purple Line yang kuat dari segi MV maupun lagu, ciri khas Under yang masih kental, kesan yang berbeda dari MV lain, plus dance yang bermakna kuat jelas membuat My Rule unggul secara estetika dari MV lain dari Itsuka Dekiru Kara. Bagaimana dengan kalian?

All images used is credited to it’s respective owners