Produce 48, Nuts on the Toast

My initial thought was “a spread of nutella butter on a toast won’t feel as bad as the nuts who gonna roast everything“

Ya, bagiku, berita tentang Produce 48 secara konteks, memang mengejutkan. Karena apa? Yah, seperti yang sudah sering kukatakan sebelumnya, industri hiburan dua negara ini sangat berbeda. Bahkan dari segi idolnya sekalipun. Approach dan konsep, sampai musik dan image, semuanya berbeda.

Stigma yang berkembang tentang perbedaan antara J & K sama seperti jarak antara Finlandia dan Korut. Begitu jauh meski aslinya hanya dipisahkan satu hal; Russia dan budaya. Masa lalu, dan sentimen seperti Donald Duck serta Mr. Jones, susah akur.

Dan, ya, kita mulai saja artikel tentang pandangan subyektif seorang Mac Orion untuk Produce 48. Well, ini sekali lagi subyektif. So stupid of me who claims other people mind.

---

Bagi yang belum paham, Produce 101 adalah survival variety yang digagas Mnet sejak 2015 lalu. Sistemnya adalah trainee dari berbagai agensi dikumpulkan untuk kemudian dipilih 11 terbaik dan didebutkan dalam sebuah grup proyek. Dari Season 1, lahirlah girl group IOI yang sukses melahirkan banyak nama dan grup dari agensi masing-masing saat ini.

Girl group Gugudan, DIA, Pristin, Weki Meki, lalu solois Kim Chungha dan TV personality Jeon Somi menjadi alumnus dari IOI. Beberapa langsung debut saat masih berstatus anggota IOI, yaitu Jung Chaeyeon yang kutulis di artikel sebelumnya. Chaeyeon debut dengan DIA di bulan September 2015.

Kenapa bisa grup yang sudah debut bisa masuk ke Produce 101? Karena saat itu konsep idol survival variety sedang trend, apalagi setelah acara SIXTEEN yang melahirkan TWICE. DIA yang kusebut juga masih termasuk nugu group alias tidak terkenal saat Produce 101, karir mereka terbantu karena Chaeyeon.

Masuk Season 2, kali ini dikhususkan untuk kontestan laki-laki. Well, karena ini jugalah aku tidak mengikuti Season 2, dalam artian tidak berminat mencari tahu tentang member-membernya. Dengan konsep yang sama, Season 2 ini melahirkan grup yang sekarang sedang panas-panasnya sekarang di KPop; Wanna One.

Popularitas Produce 101 yang semakin naik membuat atensi untuk Season 2 meningkat tajam. Bahkan muncul petisi agar Wanna One tidak dibubarkan seperti IOI, karena banyak fans yang kadung jatuh cinta dengan grup 11 member ini. Dengan nilai jual seperti ini, jelas Season 3 menjadi ditunggu-tunggu.

Sekitar bulan Oktober kemarin, sudah ada desas-desus kalau Mnet akan bekerjasama dengan AKS. Hal ini memicu debat panas yang baru berakhir setelah akhirnya ada pengumuman resmi di MAMA akhir November kemarin. Official statement dari Mnet adalah menggabungkan yang terbaik dari dua dunia;

Memilih idol mana yang bisa debut dari konsep Produce 101 dan konsep idol you can meet 48G dengan theater sendiri. Inilah yang dikejar Produce 48. Dan untunglah bagi purist, karena Season 3 ini tidak berencana membuat co-ed group seperti yang ditakutkan, karena tujuan utamanya adalah global girl group.

Yeah, ini ide yang terdengar bagus. Karena percaya atau tidak, aku pernah menulis cerita dengan konsep serupa beberapa tahun lalu. Yang minat silakan PM saja. Tapi, bicara realita, ini tidak akan semudah skenario, karena apa? Kita bahas di bagian selanjutnya.

---

Well, seperti pernah kubahas; budaya ngidol yang benar-benar berbeda. Jepang dengan segala keunikannya dan pasarnya yang luas, lalu Korea dengan pengaruhnya yang lebih global dan menjunjung perfeksitas. Pangsa pasar yang juga berbeda, karena JPop adalah industri musik yang jelas lebih besar dari KPop.

JPop tidak pernah mendapat craze sebesar KPop, tapi rentang waktu mereka jauh lebih lama. Dengan banyaknya benda dan kultur made in Japan sejak puluhan tahun lalu, ini tidak bisa dibandingkan dengan KPop yang baru mulai besar di Asia sejak pergantian millenium.

Tapi karena sudah pernah kutulis, dan tidak ada gunanya panjang lebar menulis lagi dengan hanya sedikit modifikasi, selain karena tulisan ini toh pasti dicopy. Jadi hanya poin-poin utamanya yang akan kutulis ulang. Pertama, dari general approach; perfeksitas vs probabilitas.

KPop jauh lebih perfeksionis dalam tingkat ekspektasi mereka untuk idol. Baik dari kemampuan maupun visual. Hal yang kedua bisa ditutupi jika punya kemampuan yang bagus, as seen on some of today’s K-act, tapi hal ini jarang. Sekali lagi, perfeksionitas menjadi hal utama. Beda dengan JPop.

Video tentang 2x speed dance dari SuJu ini baru saja tayang di Weekly Idol, acara khusus idol yang membuat idol menampilkan kemampuan mereka (ditambah bumbu yang gila). Dan apakah bisa member 48G/Sakamichi melakukan ini? Atau random dance play dari lagu-lagu mereka? Nope. No. Dari awal levelnya sudah beda.

Probabilitas menjadi kekuatan utama, karena sistem asal debut baru training bukanlah hal aneh. Yah, aku jelas tidak akan bilang secara keseluruhan dunia idol JPop terfokus pada 48G/Sakamichi, tapi karena nama merekalah yang digunakan, maka harus disetel ke level mereka. Dan yah, kalian tahu sendiri.

Memang hal ini lebih ke stereotype, karena tidak semua K-Idol perfect. Beberapa nama besar sekarang seperti TWICE, Blackpink, Red Velvet -Big 3 dari Big 3 companies- talent jelas bukan faktor utama, tapi bagaimana manajemen mengemasnya. But still, they’re way better than 48G/Sakamichi if we talk about ability.

Jika talent adalah hal utama, dalam hal ini vokal, maka Little Glee Monster dan MAMAMOO jelas akan menjadi queen di JPop dan KPop. And then, there are very very few 48G/Sakamichi members if we talk about talent. Member kelas A dari 48G/Sakamichi akan kesusahan mempertahankan posisi ini jika ada di KPop.

Kedua adalah konsep. Apakah Produce 48 akan mengambil jalan “meminjam” konsep 48G dengan tetap menggunakan trainee dari Korea atau benar-benar melibatkan 48G sebagai trainee. Jika konsep kedua yang dipakai, maka baru kita bisa mengkhawatirkan tentang culture clash seperti yang kutulis di poin pertama.

Skenario kedua sejujurnya sedikit over menurutku. Seperti yang kubahas diatas, standar ekspektasi yang super tinggi dari K-netizens, I don’t know, it was way worse than J-netizens. Mengingat Produce 48 akan disiarkan di Korea saja -setahuku belum ada info tentang apakah ada yang membeli hak siar acara ini di Jepang-

Selain itu, jumlah member lebih dari 10 tidak selalu diterima pasar dengan baik. Super Junior sebagai salah satu pioneer dalam jumlah member terbanyak di KPop pun tidak debut dengan sambutan baik. Grup dengan jumlah member >10 baru bisa disukai lewat Produce 101; IOI dan Wanna One.

48 Member? Kita tahu jelas tidak akan sebanyak itu, bahkan jika membaginya kedalam team, konsep ini masih terlalu membingungkan untuk K-netizen. Dan juga ekspektasi akan “produk impor” jelas akan mempengaruhi, untung tensi politik dua negara sedang adem sekarang.

---

Nah, dari dua poin diatas, plus fakta kalau J&K adalah realita yang berbeda, termasuk untuk urusan ngidol, proyek Produce 48 ini jelas patut ditunggu. Aku tidak akan menyinggung tentang kegagalan -well, kurang berhasil- tentang idol survival variety seperti Boys24, yang dari konsep kupikir ini adalah yang akan digunakan.

Konsep Produce 101 yang mirip-mirip SSK sendiri sudah lama disindir, dan sejujurnya, Season 1 & 2 adalah panjang tangan AKS untuk masuk ke pasar Korea, pasar yang lama ingin mereka tembus. Jika aku tidak salah ingat, saat peak Hallyu di Jepang, AKB pernah membawakan Hebirote di Korea, and it didn’t ended well…

Aku sendiri jelas tidak akan mempertaruhkan leherku untuk mengatakan Produce 48 akan menjadi huge hit, best of both worlds yang akan mendobrak dinding antara J&K. I’ll just say, it was worth waiting for. Do not let yourself roast the toast too much or it’ll burn and lost it’s taste. 

Dan satu hal terakhir, ini bukan akhir, but a scheme to a bigger picture, even for Sakamichi, aku sudah pernah mengatakan ini sebelumnya. Ini sudah mulai terlihat. So, let the Prediction 2018 begin.

All images and videos used is credited to it’s respective owners