Coffee Break : Election 2016

Post kali ini diluar jadwal sebenarnya, dan bukan topik seperti biasanya. Well, jauh dari biasanya, and I won’t expecting any comments. Di hari yang seharusnya indah ini -rilisnya Sayonara no Imi- malah aku mendapat kejutan tak menyenangkan saat melihat news feed di internet; Donald Trump dari partai Republik resmi memenangkan pemilu Amerika 2016.

Fakta ini lebih menyita perhatianku karena ini politik kelas atas yang mempengaruhi dunia, bukan gejolak lelucon dalam negeri yang SARA dan dipenuhi para sucker yang mempercayai berita dari Facebook. Level yang berbeda. Dan entah harus bagaimana menyikapi terpilihnya Trump karena memang tidak langsung berpengaruh pada hidupku, tapi seorang douchebag, woman abuser, white supremacy racist, & temper menjadi presiden negara adidaya, who can laugh at that?

Terpilihnya Donald Trump sebagai 45th President di United States of America pada 9 November 2016, membuat sebagian besar netizen merasa hopeless. Semua yang terjadi selama kampanyenya terlihat seperti ancaman nyata bagi dunia. Perdamaian dan stabilitas. Bahkan bagiku, yang menganggap politics was a three-ring circus, ini seperti lelucon yang tidak lucu.

Trump memang milyarder yang hebat, kekayaan dari kerajaan bisnisnya membuktikan track record seorang pengusaha. Tapi saat dia maju sebagai kandidat Presiden dari partai Republik, jujur kukatakan itu bukan ide bagus. A man should stick to his worlds. Jika darahmu adalah pengusaha, kenapa harus mencoba politik, even further, running for presidency?

Sementara lawannya, wanita yang puluhan tahun berkarir di politik dan pernah merasakan menjadi first lady dari salah satu presiden paling scandal-ecious sehingga bisa dikatakan jauh lebih reliable secara kapasitas. Lebih jauh, Hillary bukan tipikal yang meledak-ledak dan kontroversial seperti Trump.

Meski Hillary tak bisa dibilang lebih suci dari Trump -beberapa skandal yang melibatkan dirinya juga terbilang tidak kecil- seharusnya hukum “memilih yang terbaik dari yang terburuk” berlaku, tapi tidak. Mayoritas tetap memilih Unca Donald dengan semua kebijakan (?) politiknya; memagari perbatasan dengan Mexico, mengusir para imigran, dan melarang Islam masuk Amerika. Make America Shit Again.

Tak heran banyak satir bertebaran sejak pemilihan dibuka. Mayoritas pendukung Hillary Clinton gagal memenangkan pemilu karena satu skandal penggunaan email pribadi untuk mengirimkan data rahasia negara. Bukan skandal terbesar Hillary, tapi terjadi di saat menjelang akhir kampanye menjadi blown up terbesar. Intinya pemilu kali ini seperti memilih dua antagonis dari Batman; antara Two Face Hillary dan Joker Trump.

hillary-two-face-trump-joker
Okay where is Batman?

Terpilihnya Trump juga langsung mempengaruhi pasar saham, Dow Jones mengalami penurunan 1.5%, bahkan indeks Nikkei 5.4% dan Hang Seng 2.2%. Dengan kata lain sedikit mengkhawatirkan karena setelah semua yang dikatakannya, ini seperti membuat orang-orang berpikir untuk membeli senjata api seiring terpilihnya Trump. Okay that was satire.

Di saat seperti ini, bukan kontroversi yang diperlukan Amerika dan dunia. Kebijakan politik Trump cepat atau lambat akan membawa dampak negatif. Bahkan aku tak akan heran jika dia memerintahkan NASA untuk memereteli International Space Station dan menggantinya dengan nama Trump. Satu tahun lagi, entah apa yang akan terjadi, saat Amerika bukan lagi Uncle Sam tapi Uncle Donald.

donald-trump-as-uncle-scrooge-the-duck-84022

All images used is credited to it’s respective owners

34 Comments

    1. Kaya gini ta: Ya Tuhan, engkau sudah mengambil nyawa George Harrison, gitaris idolaku; Marco Simoncelli pembalap muda favoritku, sekarang politisi favoritku adalah Donald Trump, bisakah?

      #satire

      Like

    2. Hahahahaha, cobaan ini mha.. eh cobaan atau malapetaka ya? XD

      Yga en denegr dari berita td, dah lama ya si trump ini pengn jd presiden, dari tahun 99 klo ane gk salah denger tadi..

      Satu hal yg ane tau, satu2nya yg sneng dengan kejayan trum ini cuma fadl* z*n
      2-shot bareng ey XD
      #https://twitter.com/fadlizon/status/796259718914195456

      Like

    3. Satu Donald untuk disukai karena karakter emosionalnya namanya Donald Duck

      Sementara Donald yang lain adalah douchebag paling sukses dengan menjadi presiden Amerika, namanya Donald Trump.

      Ini akan jadi olok-olok yang gak pernah berhenti.

      Like

    4. @Brokoli:
      Pas baca Russel, ane pikir russel yg ini: http://bit.ly/2fTZ3uu XD

      ==============

      @Mac:
      Kira2 bakal jd presiden seasuai masa jabatan gk ya tuh orng? jgn2 baru ebebrapa hari jbatan langusng disuruh turun XD

      Like

    5. Wah Russel yang beda itu 😀

      Tergantung apa dewan mau impeachment dia. Kalau iya, kena karma Trump, dia ngata-ngatain suaminya Hillary mulu karena di-impeachment sih.

      Like

    6. @Mac:
      Soalnya cuma russel itu yg ane tau.. XD

      Ane nonton berita udah pada demo nolak si trump,

      Like

    7. @Conan:
      Kalo Russel Yang Ini Mah Terinspirasi Dari Masa Kecilnya AKI-P 😀

      ======================
      @Mac:
      Hari Ini Aja Udah Terjadi Demo Di San Fransisco Yang Diikuti RIbuan Demonstran Padahal Masih Mbah Trump Masih Belum DIlantik 😀

      Like

    8. Yah demo karena dia sendiri yang minta, ya dia harus terima itu. Yang begonya, kemarin pada demo di White House nolak Trump, padahal dia ada di New York, yang kasian Obama gak bisa tidur 😀

      Like

    9. @Brokoli:
      Ternyata Aki-p waktu kcil anak pramuka ya.. XD

      ===========================

      “Yang begonya, kemarin pada demo di White House nolak Trump, padahal dia ada di New York, yang kasian Obama gak bisa tidur” hahahaha, pait pait pait, dah capk2 datang dikampanye hillary, kalah, eh mau tidurpun susah.. XD

      Like

    10. Wah sepertinya buka usaha jualan bakso atau sate bakal cerah klo obama balik ke indo.. XD

      Like

    1. Terang-terangan dukung Trump=siap aja dibully dikatain rasis, penjahat kelamin, sama pendukung hairstyle konyol.

      Hahaha, ada sisi baiknya juga ya ternyata 😀

      Like

  1. Jika Hillary Menang : USA Berpotensi Perang Sama Rusia
    Jika Trump Menang : USA Berpotensi Perang Saudara

    Seperti Yang Kita Ketahui, Rakyat USA Mayoritas Lebih Memilih Trump. Untuk Warga USA, Tentu Ini Bukanlah Hal Yang Mudah Untuk Menentukan Pemimpin Dari 2 Calon Yang Udah Dicap Buruk Tapi Rakyat USA Dipaksa Untuk Memilih Bukan Yang Paling Buruk (Untuk Mereka). Ada Pula Yang Mencoba Lari Dari Kenyataan Dengan Menjatuhkan Pilihan Mereka Ke Gary Johnson (Libertarian Party) Ataupun Jill Stein (Green Party) Meskipun Mereka Tau Calon Yang Mereka Pilih “Mustahil” Untuk Menang.

    #Now Playing : Green Day – American Idiot

    Like

    1. Ini pemilu paling nonsense, dua calon gak ada yang bener, tapi jelas, skandal email Hillary jadi faktor utama dia kalah. Soal perang, pasti gak akan kejadian beneran karena Putin biar seenak dengkulnya dia juga pasti mikir aftereffect. Perang di hukum kali ya, bukan perang tembak-tembakan.

      Daripada American Idiot, ane lebih prefer satu album The True Life of Fabulous Killjoys, bisa2 dunia nyata jadinya kaya storyline itu album.

      Like

    2. Yap, Seharusnya Partai Demokrat Lebih Memilih Bernie Sanders Daripada Hillary Untuk Diajukan Sebagai Kandidat Secara Dia Jauh Lebih Bersih. Tapi Mungkin Karena Jaringannya Di Partai Demokrat Dan Media Massa Gk Sekuat Hillary Makanya Partai Demokrat Lebih Memilih Hillary. Kalo Soal Perang Entah Itu Hanya Gertakan Putin Ke Hillary Atau Memang Serius, Dunia Tidak Bisa Membuktikan.

      Susu Sebelanga Udah Ketetesan Tinta. Trump Udah Resmi Terpilih Jadi Presiden Dan Akan Segera Dilantik. Soal Kebijakannya Yang Melarang Islam Masuk Ke Amerika Semoga Tidak Terwujud Karena Wakil Presidennya, Mike Pence Termasuk Orang Yang Menentang Kebijakan Itu.

      Kalo Biasanya Orang2 Menuntut Presiden Untuk Menepati Janjinya Mungkin Kali Ini Orang2 Bakal Menuntuk Presiden Untuk Tidak Menepati Janjinya 😀

      Wih MCR O.O
      Di Album Itu Ane Cuma Tau Destroya 🙂

      Like

    3. Satu-satunya hal ane sependapat sama Trump adalah penentangan sama gerakan pelangi. That’s all. Tapi itu juga bakal jadi sia-sia karena disana udah sah secara hukum.

      Selain ini, gak ada satu pun yang ane sepakati. Amerika negara imigran dan kata-kata Trump “America is only for American” berlaku untuk Indian, bukan kulit putih. Ibaratnya bilang gak suka alkohol tapi minumnya bir.

      California 2019 yang digambarin di album itu kaya gak mungkin kejadian lima tahun lalu. Tapi sekarang, malah bisa ngeliat masa depan sesuram itu.

      Like

  2. Ane ga ngerti politik, ane benci politik, tapi ane sadar kalo politik dibutuhkan untuk menjalankan negara. Selamat deh, buat Eyang Trump! Ane khawatir dengan sodara Muslim ane disana. Semoga ga apa-apa.

    Like

    1. Pindah rumah ke Mexico atau Canada mungkin pilihan terbaik buat saudara muslim disana. Banyak juga selebriti yang ngaku bakal hengkang dari USA kalau Trump menang.

      Like

  3. yg ane takutin kl amerika punya penguasa ngawur lebih ke kebijakan yg gila akhirnya berdampak ke stabilan keamanan dan ekonomi dunia walopun ga langsung pasti negara kita kena imbas nya kwkwkwkw

    Like

  4. Ane gak ngikutin pemilu Amerika kali ini, bahkan ane gak tau kalo calonnya ada satu cewe 😀

    Dipaksa memilih mana yang tidak lebih buruk ya? Seems like memilih ikoma atau sayuringo yg back to fukujin :’D

    Like

    1. Capres wanita pertama dalam sejarah USA, dan istri dari presiden ke-42 yang setia banget sama suaminya.

      Sayuringo kan udah back to Fukujin gan 😀

      Like

    2. “setia banget sama suaminya” muji apa sarkas nih? Gak tau soal background politikus luar negeri soalnya 😀

      Yahh tapi tetep aja dua member itu kontroversial banget kalau masuk fukujin min 😀

      Like

    3. Real life, betah bener sama Bill Clinton soalnya. Padahal yah… kalau ada presiden playboy, ya dia orangnya.

      Cuma Ikoma aja sih kalau buat ane. Sayurin udah ngebuktiin popularitasnya gak kalah sama skandal.

      Like

Leave a comment